• Home
  • School
  • Writing
    • Fiction
      • SasuSaku Fanfiction
  • Girl Things
    • Fashion
    • Beauty
  • Travel
  • Portopholios
    • Photography
    • Design
facebook instagram twitter youtube

Creatifina

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, diantaranya terdapat hewan, tumbuhan, minyak bumi, air, dan tanah. Akan tetapi hal tersebut belum cukup mendukung jika tidak ditunjang dengan sumber daya manusia yang memadai. Pemerintah merencanakan pengembangan agribisnis akan tetapi perlu informasi yang cukup. Usaha apa yang perlu dikembangkan dan bagaimana potensinya.
Jagung  merupakan  salah  satu  komoditas  tanaman  pangan yang mempunyai  peranan  strategis  dalam  pembangunan  pertanian dan perekonomian Indonesia, baik untuk pangan maupun pakan. Bagi kehidupan sebagian  masyarakat petani di daerah Nusa Tenggara Barat sampai tahapan sekarang, jagung masih merupakan komoditi pangan andalan. Jagung selain sebagai sumber pendapatan dan lapangan kerja, juga sebagai komoditi tradable yang dapat menghasilkan devisa negara melalui ekspor, khususnya di masa-masa mendatang.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

KOPERASI UNIT DESA RINJANI AIKMEL

                1. Sejarah
Dahulu KUD merupakan alat dari pemerintah untuk memperlancar penyaluran berbagai programnya dalam mensejahterakan masyarakat, dimana dalam satu kecamatan diprogramkan memiliki masing-masing 1 KUD. Untuk kecamatan Aikmel, tepatnya pada tahun 1973 didirikanlah Koperasi Unit Desa Rinjani yang dipusatkan di Kalijaga dengan nama awal yakni Badan Usaha Desa yang anggotanya berasal dari 6 desa yang berbeda yakni Desa Lenek, Desa Kembangkerang, Desa Aikmel, Desa Bageknyaka, Desa Kalijaga, dan Desa Toya.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Koperasi Serba Usaha (KSU) Nusantara Agro NTB
Jl. TGH Ibrahim Al-Khalidy Bengkel Labuapi Lobar

                1. Jenis Koperasi
Koperasi serba usaha berbasis pertanian yang berfungsi untuk perkreditan (simpan pinjam),  penyediaan dan penyaluran sarana produksi dan keperluan sehari-hari, serta pengelolaan juga pemasaran hasil produksi pertanian.

Share
Tweet
Pin
Share
No comment

KATA PENGANTAR

            Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga Tugas “Klipping Manajemen Agribisnis: Berita dan Isu Pertanian Indonesia” dapat penulis selesaikan dengan baik. Semoga klipping ini bermanfaat bagi para pembaca, mahasiswa, maupun dosen dan penggiat agribisnis lainnya untuk mengetahui keadaan pertanian di Indonesia saat ini.
            Klipping ini masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun dari para pembaca sehingga kedepannya penulis dapat mengembangkan bakat menulis dan dapat menyusun klipping dengan lebih baik lagi.
Mataram,  Desember 2018

        Penulis
Share
Tweet
Pin
Share
No comment


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukurillah, segala puji dan syukur terpanjatkkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktikum serta laporan Ilmu Usahatani ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni addinul islam.
Adapun isi dari laporan ini adalah hasil wawancara penulis dengan petani. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen mata kuliah Ilmu Usahatani yang membimbing dan mengajar serta semua pihak yang membantu dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini.
Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran yang membangun penulis harapkan untuk penyempurnaan Laporan ini. Sebagai manusia biasa penulis merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karenanya penulis mohon maaf sebesar-besarnya untuk kelancaran penyelesaian laporan ini, atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini saya ucapkan terimakasih. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan sebaik mungkin.
          
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

"krsk...krsk"
Suara gaduh dan saling dorong menghiasi pagi suramku, aku berdiri (mencoba untuk tetap) tegak di tengah himpitan mahasiswa lain. Kami sedang berbaris memasuki ruang dosen PA masing-masing untuk konsultasi KRS.
Terkutuklah sistem bodoh di fakultas ini, kenapa pula KRS nya manual gini kan capek. Akhirnya giliranku untuk masuk ke ruang para dosen, ah aku jadi ingat beberapa hari lalu bertemu berandal tampan di depan ruang dosen PAku, tapi saat ini bukan itu yang penting.
Share
Tweet
Pin
Share
2 comment

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.                  Latar Belakang
Secara teoritis globalisasi merupakan episode dari teori evolusi yang meyakini bahwa masyarakat akan berkembang dari primitive ke modern, modernisasi seluruh bangsa, rekayasa sosial (social engineering), pengintegrasian ekonomi nasional kepada sistem ekonomi global, pembiasan batas-batas sosial, ekonomi, idiologi, politik, dan budaya suatu negara atau bangsa, penghapusan peta dunia,development aid, percepatan kapitalisme pasca krisis kapitalis di tahun 1930-an, dan basic need strategy. Dalam sektor pertanian juga tidak terlepas dari berbagai kerangka perjanjian dan kesepakatan bilateral dan multilateral akibat dari aglonalisasi ini. Akibatnya muncul berbagai peluang dan juga tantangan yang perlu kita ketahui untuk dapat mempertahankan sektor pertanian atau agriisnis diera globalisasi.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Wazzup everyone!
Kali ini fina mau share Laporan Hasil Praktikum Fisika Dasar yang telah Fina lakukan Semester 1 lalu di Universitas Mataram, tapi jujur aja sih ada beberapa redaksi di landasan teori yang fina karang hehe, maapkeun.

Share
Tweet
Pin
Share
No comment

                                                     1.         Latar belakang komputer generasi ketiga
komputer generasi ketiga merupakan perkembangan yang paling pesat dari perkembangan komputer yang ada. Komputer generasi ketiga muncul sejak era 1965-1971-an. Transistor pada generasi kedua yang dianggap tidak efisien lagi sehingga membuat manusia mencari solusi lain dan solusi itu di temukan pada batu kuarsa ( Quartz rock ) Walaupun transistor mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal computer.. Sehingga Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958  yang kemudian mendongkrak munculnya komputer generasi ketiga dan memenuhi tuntutan kebutuhan manusia akan computer yang kompleks dan lebih canggih untuk memproses data lebih cepat dan efisien
Pada era ini juga mulai digunakannya sistem operasi (operation sistem) yang memungkinkan mesin menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer. Sistem operasi komputer pada generasi ketiga adalah UNIX dan Windows. Walapupun grafiknya masihlah sangat minim.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya, dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia-manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Allahuakbar!
Allahuakbar!
Takbir, tangis, teriakan, tunduk sesal wajah-wajah pilu
Mengaru deru jadi satu
Gelap malam dan taburan bintang tak selamanya indah
Kala itu teman langit terguncang
Tempat ternyaman, sedetik kemudian hilang
Mengambil alih jiwa-jiwa pasrah
Meninggalkan jiwa-jiwa lelah lemah
Yang Maha Kuasa menyayangi mereka
Isak pilu riuh rendah memandangi kehancuran
Inikah akhir dunia?

Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Riuh tawa menghiasi ruang langit ditemani matahari
Ingin memberitahu bulan bahwa ia tak ingin bertemu tangis
Jiwa-jiwa kuat berlarian mengitari runtuhan rumah mereka
Tadinya tempat ternyaman itu disana
Setelah sedetik kemudian hilang saat teman langit terguncang
Namun, kita tahu tak ada gunanya menunggu energinya habis
Tak ada gunanya hanya duduk diam menangis
Tuan-tuan berkulit pudar itu pun mulai berjalan menyusuri  barisan padi
Tak ingin hanya berdiam diri dan membuat ekonomi terhenti
Tempat berteduhnya mungkin hancur
Tapi semangat hidupnya mampu membakar pilu

Tak ada yang perlu disesali, karena semua kehendak ilahi
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Berikut merupakan contoh business plan/rencana bisnis emping jagung ROCKCORN

RINGKASAN EKSEKUTIF
Perusahaan Emping Jagung “ROCKCORN” direncanaka bertempat di Jalan Udayana dan Jalan Pemuda. Struktur organisasinya terdiri dari pimpinan kemudian di bawahnya diikuti bagian-bagian yang dibantu pekerja. Bagian-bagian itu antara lain; bagian produksi, bagian pengadaan bahan baku, bagian keuangan, dan bagian pemasaran.
Usaha ini dipilih karena  prospek pengolahan jagung menjadi emping sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung didalamnya memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan manusia serta mudah dalam pembuatanya. Hanya dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan jagung menjadi emping.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Pembumbunan adalah penimbunan tanah di pangkal rumpun tanaman. Menegakkan tanaman. Tanah di sekitar tanaman seringkali terkikis oleh erosi air terutama air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak mampu lagi menopang tegaknya tanaman. Pembunbunan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman yang bertujuan untuk memperkuat berdirinya batang tanaman, mengurangi kandungan air yang berlebih pada tanah dan juga memperbaiki drainase tanah.
Berdasarkan hasil pengamatan pada 28 HST diperoleh data tinggi tanaman pada P1 rata-rata adalah 30,6 cm, rata-rata jumlah daun adalah 6,3 daun, dan rata-rata lingkar batang tanaman adalah 2,85 cm lebih besar dibanding P2 yaitu rata-rata itnggi tanaman adalah 27,37 cm, rata-rata jumlah daun 5,4 daun, dan rata-rata lingkar batang 3,25 cm. Selanjutnya untuk pengamatan pada 42 HST diperoleh data untuk P1 untuk rata-rata tingi tanaman yakni 103,3 cm, rata-rata jumlah daun 9,4 daun, dan rata-rata lingkar batang adalah 4,75 cm lebih besar dibanding P2 yaitu data rata-rata tinggi tanaman 92,5 cm, rata-rata jumlah daun 9,1 daun, dan rata-rata lingkar batang tanaman adalah 4,88 cm. Pada hari ke 56 dan 70 setelah tanam diperoleh data untuk P1 rata-rata tinggi tanaman adalah 156,6 cm, rata-rata jumlah daun 11,5 daun, dan rata-rata lingkar batang tanaman adalah 6,36 cm lebih besar dibanding P2 diperoleh data rata-rata tinggi tanaman 131,1 cm, rata-rata jumlah daun 11,4 daun, dan rata-rata lingkar batang adalah 6,10 cm. Berdasarkan data yang telah diperoleh tinggi tanaman, jumlah daun, dan lingkar batang tanaman baik P1 maupun P2 terus bertambah. Namun, tanaman jagung pada P1 lebih tinggi daripada P2, untuk tinggi tanaman dari kedua perlakuan menunjukkan perbedaan yang cukup jelas. Berbeda dengan jumlah daun dan lingkar batang perbedaannya tidak signifikan. Hal ini dikarenakan pupuk NPK yang diberikan pada P1 memberikan tambahan unsur hara pada tanaman yang menyebabkan tanaman pada P1 tumbuh lebih tinggi daripada tanaman jagung pada P2 yang tidak diberikan pupuk NPK. Selain itu, pembunbunan tanah juga dapat menyediakan makanan secara terkumpul pada tanah yang dibunbun dan memperkuat batang tumbuhan jagung sehingga bisa tumbuh lebih tinggi. Apabila dilihat dari warna daun tanaman, pada sampel P1 warna daun tanaman lebih hijau daripada tanaman pada P2, bahkan daun tanaman pada P2 menguning dan ada beberapa daun juga kering. Menguningnya daun tanaman pada P2 dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti kekurangan air atau bahkan kekurangan unsur hara seperti unsur kaliun dan nitrogen pada tanaman.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemupukan dan pembunbunan mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman jagung, terutama pada tinggi tanaman. Pembunbunan tanah diperlukan untuk memperkuat berdirinya batang tanaman, menampung makanan bagi tumbuhan, mengatasi kelebihan air pada tanah dan memperbaiki drainase sementara pemupukan dapat memenuhi ketersediaan hara dalam tanah.
SARAN
Dalam proses pemupukan perlu disesuaikan jenis pupuk yang akan digunakan dan dosis yang tepat dalam proses pembudidayaan tersebut sehingga menguntungkan. Sementara dalam proses pembumbunan sebaiknya diperhatikan dengan cermat dalam menimbun tanaman dengan rata agar pertumbuhan tanaman juga dapat merata.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Pemupukan ialah usaha untuk memberikan tambahan nutrisi dan unsurhara baik makro maupun mikro dengan tujuan mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

Perkecambahan benih adalah proses aktif kembali dari embrio atau lembaga yang akan menghasilkan pecahnya kulit benih dan kemunculan tanaman muda dimana benih memasuki waktu istirahat setelah selesai proses pembentukannya. Selama proses istirahat tersebut benih dalam keadaan relatif inaktif dan memiliki tingkat metabolisme yang rendah. Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal dimana perkecambahan epigeal kotiledon berada di atas permukaan tanah, sedangkan pada perkecambahan hypogeal, kotiledon berada di bawah tanah.  Proses perkecambahan setiap tanaman berbeda-beda tergantung dari visibilitas benih atau daya hidup benih tersebut, dalam hal ini dapat diketahui melalui Gaya Kecambah (GK) dan Kecepatan Kecambah (KK) benih yang dinyatakan dalam persen.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment


        Hai semuanya! Kali ini aku mau ngereview drama What's Wrong With Secretary Kim / Why Secretary Kim / Kimbiseoga Wae Geureolgga (김비서가 왜 그럴까), aku mulai suka sama Park Seo Joon dari drama Fight For My Way, nah di drama ini lawan main ceweknya itu aku belum tau, dan awalnya aku males nonton gitu lhoo, trus karena banyak temenku yang nonton akhirnya aku nonton juga, daaan syukaaa!
Share
Tweet
Pin
Share
No comment
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wasyukurillah, segala puji dan syukur terpanjatkkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan paper Sosiologi Pedesaan ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni addinul islam.
Adapun judul dari paper Sosiologi Pedesaan adalah “Pengaruh Modernisasi Penggunaan Alat Mesin Pertanian Terhadap Hasil Produksi Padi dan Kesejahteraan Petani di Desa Telagawaru.” Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen mata kuliah Sosiologi Pedesaan yang selalu membimbing dan mengajar serta semua pihak yang membantu dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comment

BAB I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Tanah adalah kumpulan bahan alam di sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk (batuan) dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu melalui proses fisika, kimia, biologi yan disebut pelapukan.
Tanah memiliki beberapa sifat. Sifat-sifat tanah seperti reaksi kemasaman tanah (pH), tekstur tanah, struktur tanah, warna tanah, konsistensi tanah, dan kadar lengas tanah sering dilakukan praktikum di laboratorium yang diawali dengan kegiatan-kegiatan di lapangan yang membutuhkan penjelasan lebih akurat.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

BAB I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Warna tanah merupakan sifat fisik tanah yang paling nyata dan mudah ditentukan. Warna tanah tidak berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan tanaman, tetapi secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap suhu dan lengas. Warna dapat menunjukkan tentang kondisi iklim yang mempengaruhi perkembangan tanah atau sebagai petunjuk tentang bahan induk tanah. Warna tanah perlu diketahui agar dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah, misalnya warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi sedangkan warna kelabu menunjukkan bahwa tanah telah mengalami pelapukan lanjut.
Untuk mengetahui data warna tanah secara spesifik, dibandingkan warna tanah dengan warna pada buku Munsell Soil Color Chart. Penentuan ini meliputi penetapan warna dasar tanah, warna bidang struktur dan selaput liat. Dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu kilap/panjang gelombang cahaya (Hue), nilai kedalaman warna (Value), dan kemurnian relatif dari  spektrum warna (Chroma).
Share
Tweet
Pin
Share
2 comment

BAB I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Konsistensi tanah menunjukkan daya kohesi butir-butir tanah atau gaya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi tanah merupakan salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi dan adhesi dengan berbagai kelembaban tanah. Tanah yang mempunyai  konsistensi baik pada umumnya mudah diolah atau tidak melekat pada pengolahan tanah.
Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dengan tiga kondisi, yaitu basah, lembab, dan kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah datas kapasitas lapang (field cappcity). Konsistensi lembab merupakan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air kering udara. Dalam keadaan lembab tanah dibedakan dalam kondisi gembur (mudah diolah) dan teguh (sukar diolah). Dalam keadaan kering dibedakan dalam kondisi lunak dan keras. Dalam keadaan basah dibedakan dari plastis sampai tidak plastis atau lekat sampai tidak lekat.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

BAB I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Kemasaman tanah adalah ukuran aktivitas ion hidrogen dalam larutan tanah. Kemasaman tanah sangat mempengaruhi status ketersediaan dan keseimbangan unsur hara yang diperlukan tanaman. Pada dasarnya setiap jenis tanaman menghendaki pH tanah yang tertentu untuk dapat berproduksi secara maksimal, tetapi kebanyakan tanaman menghendaki pH tanah sekitar netral.
Tanah-tanah masam umumnya dijumpai pada daerah beriklim basah. Tanah ini mengandung Al. Fe, dan Mn terlarut dalam jumlah besar. Akibatnya, reaksi basa dengan tanahnya hanya mengandung sedikit Al, Fe, dan Mn yang terlarut.
Share
Tweet
Pin
Share
No comment

BAB I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Tanah  adalah  kumpulan bahan alam di sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk (batuan) dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu melalui proses fisika, kimia, biologi yan disebut pelapukan.
Tanah  memiliki beberapa sifat. Sifat kimia tanah diantaranya adalah reaksi keasaman tanah (pH), koloid tanah, bahan organik, kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa. Sifat fisika tanah diantaranya adalah tekstur tanah, struktur tanah, warna tanah, konsistensi tanah, temperatur, dan kadar lengas tanah. Sifat biologi tanah diantaranya adalah dipengaruhi oleh akar, mikroorganisme dan makrofauna melalui proses transformasi karbon, serta transformasi dan fiksasi nitrogen.
Salah satu sifat fisika tanah adalah struktur tanah. Struktur tanah adalah susunan ikatan partikel butir-butir primer tanah dan agregat-agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu. Struktur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah dalam menahan air, drainase, aerase, perkembangan akar tanaman, mudah tidaknya tanah diolah dan akhirnya berpengaruh pula pada tingkat kesuburan tanah. Termasuk pergerakan air, ukuran kemantapan agregat, konsistensi, dan porositas. Porositas atau jumlah ruang pori yang dipengaruhi oleh struktur tanah, semakin padat dan keras struktur tanah maka porositasnya semakin besar.
Berdasarkan uraian diatas, sangat penting untuk mengetahui struktur tanah sebagai penentu kemampuan tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman sehingga perlu dilakukan praktikum tentang struktur tanah.

1.2     Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk 
1.    Menetapkan kerapatan butir tanah (BJ)
2.    Menetapkan kerapatan massa tanah (BV)
3.    Menghitung porositas tanah (n)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dan butiran-butiran tanah. Dimana gumpalan ini terjadi karena butira-butiran pasir, debu dan lempung yang terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksidasi besi dan lain-lain. Gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan yang berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak bertekstur melekat menjadi satu kesatuan yang padu disebut pejal (Agus, 2010).
Tanah yang terbentuk di daerah curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur tanah atau granula lapisan atas (top soil) yaitu horizon A dan struktur gumpalan di horizon B atau tanah lapisan bawah (sub soil). Struktur dapat berkembang dari butiran-butiran tunggal ataupun kondisi massiv. Dalam rangka menghasilkan agregat-agregat dimana harus terdapat beberapa mekanisme dalam partikel-partikel tanah mengelompokkan bersama menjadi doster. Pembentukan ini kadang-kadang sampai ketahap perkembangan struktural yang mantap (Madjid, 2009).
Struktur tanah yang baik adalah tanah yang kandungan udaranya dan airnya dalam jumlah cukup dan seimbang. Hal semacam ini hanya terdapat pada struktur tanah yang ruang pori-porinya besar. Dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro serta tanah terhadap pukulan  tetesan-tetasan air hujan. Dikatakan pula struktur tanah yang baik itu apaila perbandingannya sama antara padatan, cair, dan udara (Suhardi, 2014).
Faktor yang mempengaruhi bobot isi dan bobot jenis adalah pada isi yaitu tekstur, struktur, pengolahan tanah, kandungan bahan organik tanah. Serta yang dipengaruhi pada bobot isi adalah infiltrasi air, konsistensi, pergerakan akar, pengolahan tanah, dan porositas. Pengukuran porositas tanah adalah menentukan volume ruang udara/pori yang diantara partikel-partikel padatan (Klami, 2010).
 Struktur tanah sangat berpengaruh dalam bidang pertanian. Tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman menjadi penentu seberapa hasil panen yang didapat jika struktur terlalu mantap maka akan membuat akar sulit menembusnya. Sebaliknya jika kemantapan struktur tanah terlalu lemah maka ketersediaan unsur hara dan air dengan kuat, karena itu dibutuhkan struktur tanah yang seimbang (Kurnia, 2006).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
3.1     Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 April 2018 pukul 08.50 – 09.40 WITA di Laboratorium Fisika Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
3.2     Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah piknometer, gelas ukur, timbangan analitik, cawan pemanas lilin, termometer, dan tali. Sedangkan bahan yang digunakan adalah contoh tanah halus dan bongkahan wilayah Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah, lilin cair, dan aquades.
3.3     Prosedur Kerja
1.       
2.       
3.       
3.1.       
3.2.       
3.3.       
3.3.1.      Kerapatan Butir Tanah (BJ)
1.    Ditimbang piknometer kosong, bersih, bersumbat (a gram).
2.    Diisi aquades ke dalam piknometer hingga batas sumbat.
3.    Ditimbang piknometer berisi aquades (b gram) kemudian diukur suhu piknometer berisi aquades (t1) untuk menentukan BJ1.
4.    Ditimbang tanah halus seberat 5 gram dan dimasukkan ke dalam piknometer yang telah dibersihkan.
5.    Ditambahkan ¾ aquades ke dalam piknometer, dikocok hingga homogeny kemudian ditimbang (c gram).
6.    Ditambahkan aquades ke dalam piknometer sampai batas sumbat kemudian ditimbang (d gram) dan diukur suhu (t2) untuk memperoleh BJ2.
7.    Diamati dan dianalisis hasilnya.
3.3.2.      Kerapatan Massa (BV)
1.    Ditimbang contoh bongkahan tanah dengan ukuran tertentu (a gram).
2.    Dicairkan lilin dalam cawan pemanas sampai encer, kemudian bongkahan tanah tadi diikat dengan tali dan dicelupkan ke dalam lilin cair sampai semua pori tertutup.
3.    Diangkat dan dikering anginkan, selanjutnya ditimbang (b gram).
4.    Dicatat volume awal air pada tabung ukur (p)
5.    Dicelupkan bongkahan tanah pada tabung ukur, dicatat volume air (q)
6.    Ditambahkan aquades sampai garis volume (r)
7.    Dicatat dan dianalisis datanya
3.3.3.      Porositas Total Tanah (n)
1.    Ditentukan nilai BJ
2.    Ditentukan nilai BV
3.    Dihitung hasilnya dengan rumus
n  = (1   BV/BJ)  100%


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.    
2.    
3.    
4.    
4.1.    Berat Jenis Tanah (BJ)
Hasil Pengamatan Kerapatan Butir Tanah
Tabel 3. Hasil Pengamatan Kerapatan Butir Tanah
Sampel
g
t (g/cm3)
Kadar Lengas
BJ (g/cm3)
a
b
c
d
BJ1
BJ2
KLU
28,96
78,66
33,29
80,98
0,994
0,995
2,90%
2,032
Loteng
28,74
78,81
33,07
81,23
0,995
0,995
6,79%
2,112
Berat jenis tanah adalah berat tanah kering per satuan volume partikel-partikel padat dan tidak termasuk volume pori-pori tanah. Seperti tertera pada tabel pada praktikum kerapatan butir tanah ini diperoleh nilai BJ pada tanah KLU adalah 2,032 g/cm3 dan 2,112 g/cm3 untuk Loteng. Sementara menurut Suhardi (1997) berat jenis rata-rata butiran tanah dan mineral 2,65 g/cm3 untuk kepentingan praktis. Tanah mineral memiliki kisaran berat jenis 2,6 – 2,9 g/cm3 dan tanah organik 0,5 – 0,8 g/cm3.
Faktor yang mempengaruhi berat jenis tanah adalah kandungan bahan organik dan komposisi bahan mineral tanah. Bahan organik berperan dalam merekatkan tanah, bila semakin banyak kandungan bahan organiknya maka berat jenis semakin rendah. Berat jenis tanah dapat mempengaruhi pengolahan tanah, jika BJ tinggi maka tanah tersebut mampat sehingga membutuhkan pengolahan tanah yang lebih agar tanah menjadi lebih subur.
Maka dari nilai BJ yang diperoleh dapat diketahui bahwa tanah KLU dan tanah Loteng cenderung merupakan tanah mineral karena bahan organiknya rendah sehingga nilai BJnya tinggi mendekati kisaran BJ mineral. Semakin tinggi berat jenis tanah maka kepadatan tanah semakin besar sehingga tanah Loteng sedikit lebih padat daripada tanah KLU sehingga memerlukan pengolahan tanah yang lebih seperti dengan cara dibajak sehingga tanah menjadi gembur.

4.2.   Berat Volume Tanah (BV)
Hasil Pengamatan Kerapatan Massa Tanah
Tabel 4. Hasil Pengamatan Kerapatan Massa Tanah
Sampel
g
ml
Kadar Lengas
BV (g/cm3)
a
b
p
q
r
KLU
9,26
11,29
700
710
0
3,76%
1,16
Loteng
8,25
10,33
700
710
0
5,28%
1,03
Berat volume tanah adalah berat tanah kering dengan volume total yang dibandingkan termasuk pori tanah. Dari tabel hasil praktikum menetapkan kerapatan massa tanah diperoleh nilai BV tanah KLU yaitu 1,16 g/cm3, lebih besar dari nilai BV Loteng yaitu 1,03 g/cm3. Menurut Suhardi (1997) jika tanah mempunyai berat volume lebih dari 1,6 g/cm3 maka pertumbuhan di akar akan terhambat karena mampat.
Faktor keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada jenis fraksi penyusun tanah yaitu bahan mineral, bahan organik, termasuk tekstur tanah. Tanah yang bertekstur jarang biasanya mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang agak pejal. Berat volume dapat mempengaruhi beberapa faktor yaitu pengolahan tanah, pergerakan akar, dan dosis pupuk. Jika BVnya tinggi maka pergerakan akar akan sulit karena terhambat tanah yang mampat.
Maka dari nilai BV yang diperoleh dapat diketahui bahwa tanah KLU dan tanah Loteng masih cocok dan layak untuk ditanami karena akar akan dapat tumbuh dan pergerakannya tidak terbatas. Diketahui pula tanah Loteng bertekstur agak jarang dan lebih halus dibandingkan tanah KLU.

4.3.   Porositas Tanah (n)
Hasil Pengamatan Porositas Total Tanah
Tabel 5. Hasil Pengamatan Porositas Total Tanah
Sampel
BJ g/cm3
BV g/cm3
N
KLU
2,032
1,16
43%
Loteng
2,112
1,03
51%
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara yang merupakan indikator aerasi dan drainase tanah. Porositas tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu kandungan bahan organik, struktur tanah, tekstur tanah, dan nilai BJ dan BV suatu tanah. Pada tanah KLU dengan nilai BJ 2,032 g/cm3 dan BV 1,16 g/cm3 diperoleh nilai porositas tanahnya sebesar 43% lebih kecil dari nilai porositas tanah Loteng sebesar 51% dengan nilai BJ 2,112 g/cm3 dan BV 1,03 g/cm3.
Nilai porositas suatu tanah besar jika nilai BJ dan BV tanah tersebut kecil, semakin besar porositas tanah maka tanah akan semakin renggang, sebaliknya semakin kecil porositas tanah maka tanah akan semakin pejal. Tanah KLU dengan jumlah BJ dan BV besar sehingga porositasnya bernilai lebih kecil dari tanah Loteng yang nilai porositasnya besar. Sesuai dengan pendapat Hardjowigeno (2003) bahwa apabila di dalam tanah memiliki pori-pori yang besar maka tanah akan lebih mudah menyerap air, ini berarti tanah memiliki nilai porositas besar, tanah yang bertekstur liat memiliki pori tanah yang lebih kecil dibandingkan tanah bertekstur pasir sehingga tanah bertekstur pasir lebih banyak menyerap air karena daya serap air tinggi sehingga seharusnya tanah KLU yang bertekstur pasir memiliki porositas yang lebih kecil daripada tanah Loteng yang bertekstur liat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kesalahan saat praktikum seperti kesalahan dalam metode, dalam pengamatan hasil pengukuran, maupun kesalahan dalam perhitungan data.
Tanah KLU cocok ditanami tanaman dengan kebutuhan penetrasi akar yang banyak seperti kacang-kacangan dan jenis umbi-umbian sementara tanah Loteng cocok ditanami tanaman persawahan seperti padi dan lainnya yang memerlukan banyak air.


BAB V. KESIMPULAN
5.     
1.    Kerapatan butir tanah (BJ) Loteng sebesar 2,112 g/cm3 lebih besar dari tanah KLU senilai 2,032 g/cm3 dan lebih padat
2.    Kerapatan massa tanah (BV) KLU senilai 1,16 g/cm3 lebih besar dari tanah Loteng senilai 1,03 g/cm3 dan lebih pejal
3.    Porositas tanah (n) Loteng senilai 51% lebih besar dari tanah KLU senilai 43% dan dapat menyerap air lebih banyak


DAFTAR PUSTAKA
Agus, C. 2010. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian UGM.
            Yogyakarta
Kurnia. 2006. Struktur  Tanah. http://nia28.blogspot.com/struktur-tanah. [diakses
tanggal 26 April 2018]
Klami. 2010. Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. http://laporanpraktikum
pertanian.blogspot.com [diakses pada 26 April 2018]
Madjid, Abdul. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Kuliah Fakultas
Pertanian.Yogyakarta.
Suhardi. 2014. Klasifikasi Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.



(Microsoft Word) Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Struktur Tanah KLU & Loteng
Dapat dilihat dan didownload disini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤ 
@finasaadha
Share
Tweet
Pin
Share
No comment
Newer Posts
Older Posts

hai semuanya!

About Me
selamat datang di blognya fina, semoga bermanfaat ya! jangan lupa mampir di sosial mediaku ya~

Social Media

  • Follow on Twitter
  • Like on Facebook
  • Subscribe on Youtube
  • Follow on Instagram


Umrah dan Haji Plus

Umrah & Haji Plus | Arminareka Perdana

Halo teman-teman semua, untuk teman-teman muslim di seluruh Indonesia khususnya yang berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Barat, ya...

Lit This Week

  • Mulok Nahwu Kelas VIII
    Dasar-Dasar Ilmu Nahwu Kunci dalam mempelajari bahasa adalah banyaknya kosa kata yang dimiliki (dihafal) dan menerapkan...
  • SEJARAH HAK ASASI MANUSIA
    Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang me...
  • Explore Lombok: Nipah Beach
    Pantai Nipah adalah salah satu pantai yang berada di daerah Lombok Utara—dulu Lombok Barat bagian utara— (Pulau Lombok, Nusa Tenggara...

Categories

Album & Song List Beauty Chit-Chat Competition Design Drama Draw Fanficton Fashion Fiction Foods Freebies Indonesia Islam Japan Kuli-ah Photography Quotes School Travel
Creatifina

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  February 2025 (1)
  • ►  2024 (1)
    • ►  March 2024 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  May 2020 (4)
  • ►  2019 (4)
    • ►  December 2019 (1)
    • ►  July 2019 (3)
  • ▼  2018 (92)
    • ▼  December 2018 (6)
      • Manajemen Agribisnis: Inventarisir Potensi Agribis...
      • Manajemen Agribisnis: Lembaga Agribisnis (KOPERASI...
      • Manajemen Agribisnis: Lembaga Agribisnis (Koperasi...
      • KLIPPING MANAJEMEN AGRIBISNIS: BERITA DAN ISU PERT...
      • Ilmu Usahatani: Klasifikasi Usahatani Jagung di Lo...
      • A SasuSaku Fanfiction: Dia Melihatku
    • ►  November 2018 (2)
      • Manajemen Agribisnis: Peluang dan Tantangan Agribi...
      • Laporan Hasil Praktikum Fisika Dasar
    • ►  October 2018 (2)
      • Sistem Teknologi Informasi: Komputer Generasi Ketiga
      • Tantangan Masyarakat Bhineka Tunggal Ika Menuju In...
    • ►  September 2018 (3)
      • Masygul
      • Terbit
      • Rencana Bisnis Emping Jagung ROCKCORN
    • ►  August 2018 (5)
      • Gempa Lombok
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi: Pengaruh P...
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi: Pengaruh P...
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi: Pengujian ...
      • Review Drama Korea & OST: What's Wrong With Secret...
    • ►  July 2018 (10)
      • Pengaruh Modernisasi Penggunaan Alat Mesin Pertani...
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Praktiku...
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Warna Ta...
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Konsiste...
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Kemasama...
      • Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Struktur...
    • ►  April 2018 (13)
    • ►  March 2018 (15)
    • ►  February 2018 (20)
    • ►  January 2018 (16)
  • ►  2017 (143)
    • ►  December 2017 (13)
    • ►  November 2017 (14)
    • ►  October 2017 (26)
    • ►  September 2017 (31)
    • ►  August 2017 (22)
    • ►  July 2017 (23)
    • ►  June 2017 (13)
    • ►  May 2017 (1)
  • ►  2016 (9)
    • ►  September 2016 (3)
    • ►  June 2016 (2)
    • ►  May 2016 (2)
    • ►  April 2016 (1)
    • ►  March 2016 (1)
  • ►  2015 (25)
    • ►  July 2015 (1)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  February 2015 (3)
    • ►  January 2015 (17)
  • ►  2014 (13)
    • ►  December 2014 (9)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  October 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  May 2014 (1)
  • ►  2013 (5)
    • ►  December 2013 (1)
    • ►  November 2013 (1)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  May 2013 (1)

My Blog List

  • Go Blog
    POSTES 1
  • instagram
  • twitter
  • youtube

Created with by ThemeXpose