His Cinderella
By: Fina Sarah Adhari
Disclaimer: Sakura belong to Sasuke. Sasuke belong to
Sakura. SasuSaku belongs to Masashi Kishimoto
Pairing: SasuSaku
Rate: K+
Genre: Romance/Drama
Inspired by Tata Young's song: Cinderella
Warning: ALAY, OOC (maybe) , Typo-s, gaje, lebay, dll.
Baca juga sequelnya yang berjudul Do You Still My Prince?
Baca juga sequelnya yang berjudul Do You Still My Prince?
Lets join!
Enjoy and Happy reading minna!^^
Don't Like Don't Read!
Sasuke: 9th kelas 3 SD
Sakura: 8th kelas 2 SD
Sakura's POV
"… akhirnya Cinderella dan Pangeran nya hidup bahagia
selamanya." Dan begitulah kata Kaa-san ku setelah membacakan dongeng
seorang Putri yang kesusahan dan akhirnya ditolong oleh seorang Pangeran.
Haaah, aku memang senang mendengar Kaasan membacakan cerita
dongeng. Tapi entah kenapa aku sangat bosan dengan cerita yang begitu-begitu
saja. Setiap malam Kaa-san membacakan dongeng dengan kisah Putri yang
berbeda-beda, tapi intinya sama, cuma diganti namanya saja, huh.
"Sakura… kok bengong? ceritanya bagus kan?" Tanya
Kaa-san menyadarkanku dari lamunanku.
"Eh tidak apa-apa kok" kataku tersenyum.
"Nah dari sekian banyak dongeng yang Kaa-san bacakan,
Sakura suka yang mana?" Tanya Kaa-san sambil mengelus-elus kepalaku.
"Saku suka semuanya Kaa-san" ya aku memang suka
semuanya. Lagipula semua ceritanya sama saja kan?
"Kalau besar nanti Saku mau jadi Putri apa? Hmm jadi
Putri Cinderella saja ya?"
Aku menarik nafas panjang.
"Aku tak mau menjadi Putri seperti mereka,
Kaa-san"
"Lho, kenapa Saku? Katanya suka semua dongengnya"
kata Kaa-san.
"Itu cuma dongeng Kaa-san, kehidupan dongeng itu bukan
untuk Saku. Saku nggak mau jadi Cinderella yang tinggal di ruang bawah tanah,
tua, berdebu, gelap buat nunggu Pangeran datang dan bebasin Saku dari
kesusahan. Saku nggak mau bergantung pada orang lain." Kataku panjang
lebar, Kaa-san tersenyum bangga.
"Hmm baguslah nak, yasudah sekarang Saku tidur ya,
oyasuminasai" kata Kaa-san sembari mengecup keningku, mematikan lampu, dan
menutup pintu.
"Kalau besar nanti Saku akan bertemu seorang Pangeran
yang tidak takut untuk menunjukkan bahwa dia menyayangi Saku, mengerti Saku,
senang bersama Saku, Saku akan selalu bersamanya. Saku bisa selamatkan diri
sendiri, bisa bermimpi jadi kesatria yang bersinar, untuk orang yang Saku
sayangi dan menyayangi Saku." Gumamku, dan tak lama aku pun terbawa ke
alam mimpi yang sangat indah.
End Sakura's POV
Sasuke's POV
"Ohayou" sapaku pada anak kecil yang sangat manis
dan lucu itu saat kami bertemu di depan gerbang sekolah.
"Ohayou mou Sasuke-kun" sahutnya tersenyum manis.
'Haah aku suka sekali senyumannya' batinku.
Kami jalan ke kelas bersama, sesekali aku meliriknya. Aku
sangat senang bisa mengenalnya, aku… menyayanginya.
Aku mengantarnya sampai ke kelas.
"Sakura-chan, nanti jam istirahat Sakura main bareng
sama Sasuke ya" kataku tersenyum tipis.
"I-iyadeh Sasuke-kun." Katanya tersenyum sambil
menarik helain rambut yang menutup mata indahnya ke belakang telinganya.
Deg
Deg
Deg
Seketika aku terhipnotis oleh wajahnya yang sangat cantik,
aku mendengar degup jantungku yang sepertinya berdetak lebih cepat, haaah
Kami-sama terimakasih telah memberikanku Putri cinderella sepertinya.
"Sasuke-kun, sampai kapan mau berdiri di situ? Sebentar
lagi bel masuk lho." Sakura terkekeh geli, sangat menggemaskan.
"Hn." Kataku sembari berjalan ke kelas, aku tak
mau ia melihat wajahku. Kalian tahu kan seperti apa?.
Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi. Aku menunggu Sakura
di taman bermain. Lama sekali.
"Hn, apa dia lupa?" tanyaku pada diri sendiri.
Aku melangkahkan kakiku ke arah kelasnya. Betapa terkejutnya
aku saat sampai di kelasnya, ia… menangis. Aku tak bisa melihatnya menangis
seperti itu, segera aku menghampirinya.
"Hn kau kenapa menangis Saku?" kataku sambil
mengusap pipinya yang sudah basah karena air matanya yang sangat berharga itu.
"Ta-tadi hiks me-mereka mengejekku hiks hiks ji-jidat
hiks lebarr hiks hiks… " katanya masih setia mengeluarkan cairan bening
yang berharga itu.
"Bukankah kau memang sering dipanggil jidat lebar oleh
teman-temanmu?" ya bukankah begitu? Kenapa dia harus menangis seperti ini?
"Hiks yang ini hiks b-bukan teman-temanku hiks mereka
sok kenal hiks padaku hiks hiks"
"Mana mereka?"
"I-itu" Sakura menunjuk dua orang laki-laki dan
satu orang perempuan, mereka sedang berbincang-bincang sok penting, huh.
End Sasuke's POV
Sasuke pun bangkit dari kursi yang tadi ia duduki.
Sakura's POV
"Sasuke-kun mau kemana?"
"Melindungi Saku, Sasu kan sayang sama Saku." Kata
Sasuke tersenyum simpul.
Deg
Deg
Deg
Aku merasa jantungku berdetak lebih cepat. Wajahku memanas.
Aku memandangi wajahnya yang sedang tersenyum ke arahku
"A-arigatou Sasuke-kun"
"Hn"
Aku menunduk, terlihat kakinya yang menjauhiku dan mendekati
mereka.
End Sakura's POV
"Braaakkk" Sasuke baru saja memukul tangannya
sendiri di atas meja yang di duduki tiga orang yang telah membuat Putri
Cinderellanya menangis itu.
Semua mata tertuju kepada mereka, Sakura pun kembali
menunduk, takut.
"Aku tidak akan membiarkan kalian hidup kalau kalian
masih saja membuat 'Putri Cinderellaku' menangis. Berurusan dengan Haruno
Sakura sama saja dengan berurusan denganku, Uchiha Sasuke." Kata Sasuke
sok tegas sambil mengepalkan tangannya.
Semua orang yang ada di sana pun ketakutan, terutama mereka
bertiga (yang membuat Sakura menangis).
Sakura melebarkan matanya. 'Putri Cinderellanya?' kata
Sakura dalam hati.
"K-kami minta ma-maaf." Kata anak perempuan itu.
"A-aku Karin, ini Suigetsu, dan ini Juugo." Lanjut
anak perempuan yang bernama Karin itu.
"Cih, aku tak mau mengenal kalian. Kalian sudah membuat
orang yang aku sayangi menangis. Aku benci kalian."kata Sasuke ketus
sambil berbalik berjalan ke arah Sakura.
Deg! 'jadi Sasuke-kun benar-benar menyayangiku?' batin
Sakura.
"Hn, Sasu akan selalu menjaga Saku, Sasu sayang sama
Saku. Sasu ke kelas dulu ya, jangan nangis lagi." Kata Sasuke kemudian
mencubit pipi Sakura dan tersenyum simpul.
"A-arigato Sasuke-kun!" sahut Sakura tersenyum
manis.
"Hn" kata Sasuke sembari meninggalkan kelas Sakura
menuju kelasnya.
"Saku juga sayang Sasuke-kun." Gumam Sakura
menatap punggung Sasuke.
Di taman bermain…
"Pelan-pelan ya Sasuke-kun, Saku nggak mau jatuh dari
ayunan." Kata Sakura setelah duduk di atas ayunan.
"Hn." Sahut Sasuke yang mulai mendorong pelan
ayunan yang diduduki Sakura.
"Sejuk sekali ya Sasuke-kun" kata Sakura sembari
menutup matanya menikmati semilir angin yang menyegarkan.
"Hn" Sasuke berhenti mendorong ayunan Sakura, ia
sekarang duduk di samping Sakura dan menikmati semilir angin.
Hening
"Sasuke-kun" panggil Sakura memecah keheningan.
"Hn?" Sasuke masih menikmati semilir angin.
"Err kenapa Sasuke-kun bilang Sakura ini Putri
Cinderella nya Sasuke-kun?" Tanya Sakura ragu.
"Hn. Sasuke kan Pangeran nya Sakura, menyayangi Saku,
mengerti Saku, senang bersama Saku, pokoknya Sasu selalu ada buat Saku. Sakura
mau kan jadi Cinderella nya Sasu?" Tanya Sasuke dengan polosnya.
Wajah Sakura pun memerah.
"Saku nggak mau jadi Putri Cinderella…"
Deg! Hati Sasuke mencelos(?) seketika.
"K-kenapa Saku?" Tanya Sasuke serius, ia kesal
kenapa Sakura tidak mau menjadi Putri Cinderella nya?
"Jadi Putri Cinderella itu nggak enak Sasuke-kun. Dari
dongeng yang Kaa-san bacakan, jadi Putri Cinderella itu harus susah duluu, baru
deh ada Pangeran yang nolongin dia. Nah, kalo Saku jadi Cinderella, harus susah
dulu doong? Terus, kalau Pangeran nya nggak datang-datang gimana? Kan kasian
Saku…" kata Sakura sambil mengembungkan pipinya membuat Sasuke gemas.
"Hn, Sasu kan bilang Sakura itu Cinderella nya Sasuke.
Sasuke Pangeran nya Sakura. Saku nggak usah takut, Sasu pasti datang kalau Saku
kesusahan, Sasu nggak mau Saku kesusahan, Sasu sayang Saku. Saku sayang nggak
sama Sasu?" Sasuke tersenyum simpul.
"Ah iya juga ya, Pangeran nya kan Sasuke-kun! Kalau
begitu Saku mau deh jadi Cinderella, Cinderella nya Sasuke-kun! Saku sayang kok
sama Sasu!" kata Sakura gembira sembari memeluk Pangeran nya, Sasuke.
"Kalau sudah besar, kita menikah ya, kayak Itachi-nii
dan Konan-nee. Saku mau kan?" Tanya Sasuke membalas pelukan Sakura.
"Saku mau kok Sasuke-kun."
"Janji?"
"Janji!"
"Hn, arigatou."
"… Oyasumi Sakura-chan." Kata Kaa-san Sakura
sembari mencium keningnya.
"Saku mau jadi Cinderella Kaa-san, kata Sasuke-kun dia
mau jadi Pangeran nya Saku, jadi Saku nggak perlu nunggu Pangeran yang lain
buat tolongin Saku dari kesusahan, soalnya Sasuke-kun selalu ada buat Saku.
Sasuke-kun juga janji kalau sudah besar mau menikah sama Saku." Kata
Sakura riang.
"Hmm begitu yaa, Kaa-san senang mendengarnya. Sekarang
Saku tidur ya, nanti Sasuke-kun marah sama Kaa-san kalau Saku gak tidur."
Kata Kaa-san Sakura tersenyum.
"Aa… oyasumi mou kaa-san"
"Oyasumi Pangeranku, Sasuke-kun." Gumam Sakura.
"Oyasumi Cinderellaku, Sakura-chan." Gumam Sasuke.
-FIN-