Tantangan Masyarakat Bhineka Tunggal Ika Menuju Integrasi Nasional di Era Digital
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian
dan keselarasan secara nasional. Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya, dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia-manusia yang berbeda pula
sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional
adalah faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan, keinginan
untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia, rasa cinta tanah air di kalangan
bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan
mengisi kemerdekaan, rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, kesepakatan
atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bahasa
kesatuan bahasa Indonesia. Namun yang terjadi dewasa ini, kebanyakan orang tak
lagi memiliki rasa cinta tanah air yang terbukti dengan malas-malasan saat
mengikuti upacara bendera terutama ketika hormat bendera dan menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Bukti besarnya dengan terjadi korupsi oleh para pejabat negeri
yang memperkaya diri dan berfoya dengan uang rakyat untuk menunjukkan kepada
dunia kalau dia adalah orang yang berada.
Hambatan merupakan usaha yang berasal dari
dalam diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan ataau
menghalangi secara konsepsional keinginan atau kemajuan yang ingin
dicapai. Faktor yang menjadi Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia
adalah masyarakat Indonesia yang sangat beraneka ragam (heterogen) dalam
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,bahasa daerah,agama
yang dianut ras,dan sebagainya, wilayah yang begitu luas,terdiri dari ribuan
kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas, besarnya ancaman, tantangan, halangan
dan gangguan yang menrongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik
yang berasal dari luar maupun dalam negeri, masih besarnya ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan
di kalangan masyarakat. dampaknya akan timbul dalam berbagai gejalah seperti
SARA,gerakan separatisme dan kedaerahan, atau demontrasi dan unjuk rasa, adanya
paham "etnosentrisme" di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan sebaliknya menganggap rendah budaya suku
bangsa yang lainnya, lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak
langsung maupun tak langsung.Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur
pariwisata,sedangkan kontak tak langsung antara lain melalui media cetak
(majalah dan tabloid) atau media elektronik (televisi, tape recorder, film, radio),
hal itu akan berdampak adanya westernisasi atau gaya hidup kebarat-baratan,pergaulan
bebas,penyalahgunaan narkotika dan lain sebagainya.
Di era digital ini, kabar buruk lebih cepat
menyebar dibanding kabar baik terbukti dengan mudahnya hoax menyebar, sehingga
banyak isu-isu pemecah belah bangsa yang tersebar melalui internet dan dengan
mudahnya dipercaya orang-orang kemudian menyebarkan isu hoax tersebut.
Sebaiknya sebagai bangsa Indonesia dan agen perubahan kita harus menyeleksi
berita-berita sebelum menyebarkannya kembali agar bangsa kita tetap bersatu
dalam keragaman dengan berpegang teguh pada Pancasila.
0 comment
What do you think about this post?