Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk mandiri dan memiliki wawasan yang luas. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus yang memberikan dampak positif dengan membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi dimana hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengikuti organisasi.
Organisasi
mahasiswa adalah sarana pengembangan diri memperluas wawasan dan peningkatan
kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik profesional yang
dapat menerapkan, mengembangkan, menciptakan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian,
serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.
Dalam
berorganisasi, kita dapat mengenal dunia kampus lebih luas. Aspek utama yang
harus kita miliki dalam berorganisasi adalah mental agar kita mudah melaksanakan
pembinaan dalam organisasi dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah
berorganisasi, kebanyakan, jangankan untuk berbicara di depan orang banyak,
berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk
berpendapat. Dengan mengikuti organisasi, setidaknya keluar dari organisasi
tersebut kita mampu berbicara terbuka di depan orang banyak.
Seberapa penting
organisasi bagi mahasiswa dapat dianalisa dengan beberapa cara, yaitu:
Secara yuridis (
peraturan Perundang-undangan ) yaitu PP No. 60 tahun 1999 tentang Perguruan
Tinggi yang kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998. Banyak hal yang dijelaskan
dalam peraturan tersebut baik kedudukun, fungsi, tanggung jawab, hingga
mengenai persoalaan pendanaan yang dapat berasal dari kampus atau sumber lain
yang tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan. Hal ini
menunjukkan bahwa secara konstitusional organisasi mahasiswa diakui dan
memiliki hak-hak serta kewajiban yang melekat sesuai peraturan tersebut.
Secara filosofis,
Paulo Freire (1921-1997) salah seorang tokoh pendidikan asal Amerika Latin
dalam konsepnya berusaha merubah sistem pendidikan dimana pengajar lebih tau,
pembelajaran hanya proses transfer ilmu dirubah dengan melibatkan peserta didik
sebagai bagian pokok yang memiliki peran yang sama dalam ruang pendidikan
dengan topik pembicaraan mengenai persoalan terdekat dari peserta didik. Ormawa
merupakan lingkungan yang sesuai dimana kita belajar langsung mengenai tata
kelola administrasi, manajemen organisasi, manajemen konflik yang kemudian
menciptakan mental dan jiwa organisasi yang kuat.
Secara sosiologis
atau kemanfatan untuk masyarakat banyak yang dilandasi operasional Organisasi
mahasiswa yaitu Tri Dharma perguruan tinggi dalam poin tiga kita temukan
“pengabdian masyarakat”. Program kerja organisasi mahasiswa salah satunya
adalah pengabdian masyarakat seperti bakti sosial bahkan membentuk divisi
khusus di dalamnya. Mungkin persoalannya kemudian seperti apa bentuk pengabdian
tersebut apakah telah mencapai tahapan pemberdayaan berkelanjutan atau masih
bersifat sporadik “datang –tinggal - kembali tahun depan”.
Organisasi sangat
penting bagi mahasiswa karena dapat digunakan dalam dunia kerja dimana
pengalaman organisasi diperhitungkan. Manfaat organisasi diantaranya adalah memperluas
pergaulan,meningkatkan wawasan, membentuk pola pikir, dapat mengatur waktu,
mengasah kemampuan sosial, memperluas jaringan, meningkatkan kemampuan
komunikasi, tahan terhadap tekanan, melatih kepemimpinan, dan terbiasa
menyelesaikan masalah sebagai ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya.
Dengan begitu
mahasiswa yang mengikuti organisasi cenderung lebih unggul dari mahasiswa yang
tidak mengikuti organisas, karena hasil mempelajari teori softskill di
buku-buku tanpa mengaplikasikannya adalah nihil.
0 comment
What do you think about this post?