A SasuSaku Fanfiction: Please Love Me Like I Love You - Chapter 2: Hormone

by - July 23, 2017


Naruto ©Masashi Kishimoto
SasuSaku’s Pairing
Warning: OOC, alur kecepetan, gaje, typo bertebaran (walaupun sudah diminimalisir), dll.
Note: sudah pernah dipost di fanfiction(dot)net dengan judul sama.
Happy reading minna!^^)/

Seperti biasa Sakura  jika bertemu dengan Ino atau Hinata dan teman-teman lainnya pasti akan menceritakan apapun yang dialami kemarin bersama Sasuke. Begitulah ketika jatuh cinta semuanya terasa indah, walaupun terkadang gila. Terkadang, banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana mereka bisa jatuh cinta, jawabannya ada di dalam tubuh manusia yang dapat dijelaskan secara biologis. Dopamine dan serotonin adalah hormone dalam tubuh manusia yang menonjol saat jatuh cinta. Saat seorang jatuh cinta, kadar dopamine meningkat tajam sehingga membuatnya merasa nyaman dan bahagia. Sebaliknya, kadar serotonin menurun sehingga membuat manusia menjadi tidak percaya diri atau was-was, itulah faktanya.
Jika hormone dopamine meningkat dapat menimbulkan rasa nyaman yang sungguh adiktif sehingga terkadang kita bertindak tidak sehat seperti ketagihan misalnya, Sakura ketagihan pingin ketemu Sasuke terus kan? Nah, itu karena hormone dopamine ini.
            Dan, kenapa kita menjadi sering gila-gilaan (melakukan hal yang berlebihan) saat jatuh cinta? Seperti Sakura yang jatuh cinta pada Sasuke, nekat gila-gilaan di social media, memalukan gak sih? Memalukan atau tidak itulah cinta. Kegilaan ini juga berasal dari hormon serotonin, karena jika kadar hormone ini menurun sehingga perilaku kita cenderung aneh saat bertemu orang yang dicintai.
Secara logis, cinta bukanlah sebuah perasaan yang tiba-tiba datang dan merasa bahwa orang yang kita suka adalah yang terpilih. Namun, cinta adalah hasil perseteruan hormone dalam tubuh yang suatu saat akan berakhir, menghilang, dan muncul kembali. Oleh karenanya cinta adalah sebuah pilihan untuk kita berkomitmen pada seseorang. Kesimpulannya, cinta berasal dari perilaku kita terhadap orang yang kita suka.


Love is a commitment that you make to another person, it isn’t a feeling you have towards that person.


Okay, kembali ke Sakura yang jatuh cinta kepada Sasuke…
Teman-teman Sakura hanya tertawa geli ketika Sakura selesai bercerita. Entah apa yang membuat mereka tertawa, yang diceritakan Sakura tentang pertemuannya dengan Sasuke itu sama sekali tidak lucu.
“Hey Hey hey! Berhenti! Apa-apaan kalian ini? Kenapa tertawa seperti itu sih? Apanya yang lucu?!” celetuk Sakura membuat teman-temannya berhenti tertawa.
“Hahaah… yang lucu? Tentu saja kau Sakura!” balas Temari disertai jitakan kecil di jidat Sakura oleh Ino –Temari yang ngomong kok Ino yang jitak?._.
Sakura mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti maksud Temari.
“Umm begini lho Sakuraaa… biasa aja gitu ceritanya, nggak perlu pake lebay segala, lagian Sasuke kan cuma reflek noleh ke hadapanmu.” kali ini Tenten yang bersuara.
Sakura diam, malas berdebat dengan teman-temannya yang (kelihatannya) sama sekali tidak mendukung Sakura dengan Sasuke.
“Umm, forehead! Lebih baik kau move on saja lah dari Sasuke itu! Dia mana pernah memerhatikanmu!.” Timpal Ino membuat mata Sakura sedikit melebar, tidak percaya sahabatnya benar-benar tidak mendukungnya sama sekali. Bahkan, sudah sejauh ini dia mundur? Tidak. Tidak akan.
“Kalian ini bicara apa?! Sudahlah kalian kan tidak merasakan apa yang aku rasakan! Mana bisa aku move on dari Sasuke!” cerocos Sakura dengan kening berkerut, sedikit marah rupanya.
“H-hmm l-lebih baik kita tidak membahas tentang ini, lagipula ini kan masalah perasaan Sakura. Menurutku, kalau memang Sakura merasa dia tak pantas atau terlalu berlebihan dengan sikapnya, pasti ada sesal di hatinya. Cepat atau lambat dia akan move on sendiri kalau memang Sasuke tak kunjung membalas perasaanya.” Untuk sekian kalinya Hinata menjadi penengah di antara mereka. Nasihat hinata hanya ditanggapi dalam diam. Diam bukan berarti tak peduli.


Silent doesn’t mean don’t care.
Silence doesn’t mean it doesn’t matter.


Sakura memikirkan kata-kata Hinata dalam diam. Ya, memang di dalam hatinya sedikit tertanam rasa sesal mengapa Sasuke mengabaikannya. Tapi mau bagaimana lagi?


“Haiiii!!! Ohayouuu!” sapa Ino ketika memasuki kelas.
“K-kau ceria s-sekali Ino” balas Hinata.
“Aku senaaaang sekalii, kalian tahu tidak anak laki-laki berambut hitam, kulit putih pucat pasi, dan tampaaan? Hmm kurasa dia sekelas dengan Sasuke!.” Cerocos Ino sembari menduduki kursinya di samping Sakura. Reflek Sakura menoleh dengan matanya yang berbinar-binar ketika Ino menyebutkan nama Sasuke. Hinata pun berbalik menghadap belakang karena dia duduk di depan Sakura dan Ino. Melihat ekspresi Sakura, Ino langsung menyambung kata-katanya.
“Huh giliran ada Sasukenya aja, baru deh mau noleh.” Ino berkacak pinggang.
“Ah tidak juga kok pig!.” Desis Sakura.
“Yasudah kau tahu tidak lelaki yang kumaksud?” Tanya Ino mengabaikan Sakura.
“Tahu, tapi tidak untuk namanya.” Sakura nyengir.
“A-ah aku penasaran s-siapa yang dimaksud Ino.” Kata Hinata tak mau ketinggalan.
“Nanti aku yang cari tahu ya!” kata Sakura riang bak detektif yang sangat mahir.
“Yaya! Dan jangan lupa mengabariku!” cetus Ino.
“Aku juga!” timpal Hinata.
“Yayaya tenang saja, tidak mungkin aku tidak memberitahu kalian, jadi tenang saja ok?” lanjut Sakura.
Tak terasa, Guy-sensei ternyata telah memasuki kelas mereka. Mereka sangat tekun dalam belajar sehingga mereka termasuk dalam kategori siswa-siswi pintar dan disenangi para guru, termasuk Guy-sensei, dalam mata pelajaran seni dan matematika, Sakura lah yang paling mahir, dan mereka juga dekat dengan Guy-sensei. Tak jarang, Guy-sensei menyuruh Sakura untuk mengisi buku nilai, karena itu Sakura berkesempatan melihat nila-nilai Sasuke karena kebetulan Guy-sensei juga mengajari Sasuke.
No.
Name
Nilai 1
Nilai 2
Nilai 3
Nilai 4
….





8.
Naruto Uzumaki
78
85


….





….





10.
Sasuke Uchiha
99
95



Sakura memandangi daftar nilai kelas X-4 itu, ia sangat senang melihat nilai Sasuke yang sangat bagus, ternyata selain tampan dia juga pintar, tak lupa, dia juga kaya. Tapi Sakura sama sekali tak perduli dengan materi, yang ia tahu, ia menyukai Sasuke dan Sasuke mengabaikannya.
.
.
.
Sesampainya di rumah Sakura langsung menggapai handphone-nya dan menyalakan chat, saat melihat nama Naruto tertera di list online, Sakura langsung mengingat Ino yang menyukai seorang laki-laki yang diperkirakan sekelas dengan Sasuke, yang berarti sekelas juga dengan Naruto.
Sakura Haruno
Hei! Boleh nanya?
Aruu Naruto
Ya, ada apa kak?
Sakura Haruno
Err di kelasmu ada cowok yang rambutnya hitam, kulitnya pucat-pasi, dan sering senyum?
Aruu Naruto
Mungkin
Sakura meremas bajunya, apa  susah sekali Naruto menjawab pertanyaan nya dengan pasti/?.
Sakura Haruno
Yang benar dong!
Aruu Naruto
Hehe, aku kan tidak tahu siapa yang kakak maksud. Tapi, sesuai ciri-cirinya sih, ada.
Sakura Haruno
Lalu siapa namanya?
Sakura mulai penasaran, dia sudah tidak sabar mengabarkannya kepada Ino.
Aruu Naruto
Sai Shimura
Sakura Haruno
Oh, soalnya ada temanku yang menyukainya. Tolong titipkan salam ya kepadanya, nama temanku pig hehe.
Dilain tempat, Naruto sedang mengernyit heran, apa iya ada kakak kelasnya yang bernama pig alias babi? Tapi ia malas membahasnya dan mengiyakan permintaan Sakura, dan diakhiri dengan pernyataan terimakasih dari Sakura.

.

.

.

“Jadi namanya Sai?” Ino pun melompat kegirangan karena akhirnya dia dapat mengetahui nama orang yang ia sukai melalui Sakura sang detektif.
Tak jauh beda dengan Sakura, nasib Ino sama ngenesnya dengan Sakura. Ino diabaikan oleh Sai, untungnya Ino tidak seberlebihan Sakura, jadi dia tidak terlalu gila seperti Sakura.
Sakura juga semakin sering berchatting ria dengan Naruto, dia bahkan semakin sering bertemu dengan Sasuke, tapi tetap saja diabaikan.
Sampai suatu hari, Sakura duduk diluar kelas bersama teman-temannya untuk menunggu giliran ulangan, karena Kurenai-sensei memilih ulangan dengan setengah dari jumlah siswa. Terlihat segerombolan siswa-siswi kelas X-4 yang sedang berjalan menyusuri koridor, sepertinya mereka akan ke perpustakaan, itu berarti mereka melewati kelas Sakura, dan Sasuke ada di sana! Sakura sedang asik bersalting(salah tingkah) ria dibalik tembok, padahal hanya tahu Sasuke akan melewati kelasnya, tapi kok udah main salting aja ya?
Begitu melihat Sasuke, Hinata langsung nyemprot gitu aja.
“Sasuke!”
Dan ajaib! Sasuke menoleh.
“S-salamnya Sakura!” kata Hinata tersenyum jahil.
Rasanya sudah muak. “Aku tidak menyukainya!!! Berhentilah membicarakanku bodoh!” bentak Sasuke kemudian melanjutkan langkahnya.
Hinata diam. Sakura yang melihat sekaligus mendengar tak kalah diam.
.
.
Yeah, Sakura diam terhipnotis kata-kata Sasuke. Perih. Sangat. Dadanya terasa sesak, Sakura pun memilih untuk menyendiri, menangis dalam kesendirian.
But it is not the end.
Sakura membaringkan tubuhnya di kasur queen sizenya, hatinya terasa kosong, sosok yang dia harapkan tak kunjung memberikan sinyal balasan. Perih. Sakit. Itulah yang ia rasakan. Namun, walupun sedih ia tetap menjalani hari-harinya seperti biasa,  walupun galau dan memikirkan Sasuke terus tapi tetap berprestasi dong ya!
Bukannya Sakura tidak laku, orang yang suka sama Sakura  memang tak kalah banyaknya dengan orang yang suka sama Sasuke, bahkan ia sudah ditembak ribuan kali tapi tidak mati-mati –err maksudnya sudah dinyatakan cinta ribuan kali tapi ia tidak pernah menerima satu pun dari ribuan pernyataan cinta tersebut.
Kenapa?
Karena yang menyatakan cinta kepada Sakura itu tidak ada yang menandingi ketampanan Sang Pangeran Es–eh? Bukan dong ya, tapi karena Sakura cintanya sama Sasuke, dan Sasuke gak cinta sama siapa pun._. tapi… yah namanya cinta mana bisa dipaksa. Hm?
.
.
.
.
.
Cahaya mentari pagi yang menyilaukan kini menimpa sebuah ruangan bercat biru gelap yang kita ketahui adalah merupakan kamar milik Sang Pangeran Es, alias Sasuke Uchiha yang kini telah terbangun akibat cahaya menyilaukan tersebut.
“Hhh..” dengusnya sembari beranjak dari kasur king size ber-sprei biru muda dengan motif soft clouds.
Ternyata tujuannya kali ini adalah kamar mandi yang pasti digunakan untuk membersihkan diri dan menyegarkan tubuh, dia tidak boleh terlambat ke sekolah–hei! Memangnya kapan dia terlambat?
But, ini kan hari minggu! Jadi ya batal ke sekolah.
Setelah membersihkan diri , Sasuke yang kini telah menyadari bahwa hari ini adalah hari minggu pun langsung menyalakan laptopnya yang langsung tersambung dengan sinyal wifi yang memang sudah ada di rumah keluarga Uchiha ini.
Walaupun ia terkenal dengan sebutan Sang Pangeran Es, bukan berarti dia tidak suka main game online. –emang apa hubungannya? *digaplok readers*.
Yeahh Sasuke senang main game online diwaktu senggang seperti saat ini, untuk memulai eksperimennya ia membuka facebook yang diciptakan Mark Z.
Sasuke membuka facebook ya untuk main game online, walaupun dia bisa buka gemonlaindotkodotaidi, tapi dia tidak mungkin melewatkan permainan yang sangat kece, apa lagi kalau bukan…  Ninja Saga.
Saat layar laptopnya benar-benar menampakkan facebook, terlihat beberapa notifications dan beberapa permintaan pertemanan. Sasuke pun men cek permintaan pertemanan dan uh oh! Betapa terkejutnya dia melihat nama Haruno Sakura terpampang secara nyata telah berada diantara orang-orang asing yang ingin berteman difacebook dengan Sasuke, kini Sasuke pun langsung MENGABAIKAN ‘semua’ permintaan tersebut.
Sasuke pun melanjutkan kegiatannya untuk bermain game online.
.
.
.
.
.
Aruu Naruto
Oi, Teme! Tumben online nih…
Sasuke Cool’z
Hn, main game, Dobe.
Aruu Naruto
Wahaaa sudah kutebak! Oh ya, ada salam dari Sakura-senpai, lho!
Sasuke Cool’z
Hn, bisakah kau berhenti membicarakannya? Aku sangat bosan tiap hari kau menyampaikan salamnya padaku.
Aruu Naruto
Eh? Gomen, habisnya kau cuek sekaliii, Sakura-senpai kan cantik, kawaii pula. Ah coba kau lihat senyumannya! Manis sekali lho Teme!
Setelah beberapa menit, Naruto diseberang sana pun mengendus kesal karena Sang Teme yang lama membalas chat-nya.
Aruu Naruto
Oi, lama sekali kau membalas chatku Teme! Kau sedang memikirkan kata-kataku ya? Sakura-senpai cantik, manis, kawaii. Hm?
Dan tumben Naruto benar, bahwa Sasuke berfikir sejenak, untuk memikirkan kata-katanya. Memang benar Sakura itu cantik, kawaii, dan sudah jelas dia sangat manis. Namun dia terlalu menyebalkan selalu mengganggu kehidupan Sasuke.
Sasuke Cool’z
Hn, yang benar saja Dobe? Aku? Memikirkan kata-katamu tentang Sakura? Tidak mungkin.
Eaps sedikit kebohongan untuk menjaga pride.
Aruu Naruto
Halah bohong kau Teme! Lagian apa sih susahnya menerimanya? Karena dia lebih tua dari mu? Dia Cuma beda sekitar 4 bulan denganmu Teme!
Kali ini Sasuke (sedikit) terkejut. Berarti Sakura seharusnya setingkat dengan mereka, mungkin dia ikut kelas akselerasi atau kecepetan sekolah, pikir Sasuke.
Sasuke Cool’z
Hn? Aku tidak perduli
Aruu Naruto
Huh! Remember, karma still exist!!!
Sasuke Cool’z
Hn, jangan sok menggunakan bahasa inggris Dobe, paling kau habis buka google translate kan?
Yah Sasuke tahu, Naruto sangat buruk bahasa inggris. Naruto di seberang sana hanya mengeluarkan cengiran khasnya.
Aruu Naruto
Halah terserah kau saja Teme!
Sasuke Cool’z
Hn. Kau, dari mana tahu umur  Sakura beda sekitar 4 bulan dengan ku?
Aruu Naruto
Wah kau penasaran juga tohh, Ya aku lihat di facebooknya lah. Memangnya kau tidak berteman dengan dia di facebook?
Sasuke Cool’z
Tidak, aku mengabaikan permintaan pertemanannya.
Aruu Naruto
Wah jahat kau Teme
Sasuke Cool’z
Hn
Aruu Naruto
Err-,- Aku off dulu ya? Bye.
Detik itu juga Naruto off. Sasuke merasa tak perlu membalas chat Naruto, kini ia juga off karena sudah merasa puas dengan permainan game onlinennya hari ini.
.
.
.
.
.
Malam tiba, cahaya remang milik bulan telah memasuki dan menerangi sebuah kamar bercat soft pink yang dihuni oleh gadis cantik yang tadi siang merupakan topic pembicaraan dua lelaki tampan, Naruto dan Sasuke yang membicarakan Sakura sang gadis.
Kini gadis itu sedang berchatting ria dengan teman-temannya dan salah seorang lelaki tampan yang membicarakannya tadi siang, siapa lagi kalau bukan Sasuke?—yah memang bukan— alias Naruto yang ketampanannya di bawah Sasuke *ditampol Naruto lovers*
Kali ini giliran Sasuke yang menjadi topik. Yang memulai pembicaraanya? Tentu saja sang gadis, Sakura.
Haruno Sakura
Hei Naruto! Lagi kangen sama Sasuke nih! Certain tentang dia dong? Please *puppy eyes*
What? Kangen? Sepertinya Sakura telah melupakan kalimat Sasuke yang membuatnya sakit hati kemarin. Yeah?
Naruto yang sudah membayangkan bagaimana wajah Sakura saat mengeluarkan puppy eyesnya pun langsung luluh dan menceritakan berbagai macam hal tentang Sasuke.
Aruu Naruto
Eh? Oh yaya, Sasuke itu……… bla………blaa…………… blaaaaaaaaaaaaaaaa………
Akhirnya chattingan mereka pun berakhir dengan kebahagian Sakura yang telah tau baaaaaaanyak cerita tentang Sasuke dan dengan kesedihan Naruto yang ternyata tangan mulus miliknya kini telah gempor(?) dan lecet-lecet(?) akibat kepleset di layar hp-nya(???)
Senyum mengembang sperti kembang  Sakura sedikit demi sedikit menguncup, mengapa? Oh… Sakura teringat chat terakhir Naruto.

Aruu Naruto
Sakura-senpai belum dikonfirmasi ya sama Sasuke? Err gomen ne, tapi Sasuke memang sengaja mengabaikan permintaan pertemanan dari Sakura-senpai.

Yeah kata-kata itu terngiang di kepala Sakura, membuat tubuhnya seperti ditusuk ribuan kunai tajam. Benar-benar menyakitkan. Perih. Tidak ada harapan. Sasuke tidak akan berbaik hati merubah perasaan demi Sakura. Yeah itulah pikiran Sakura menjelang tidur bahkan sampai masuk ke dalam mimpi yang seharusnya indah.
.
.
.

Sakura yang biasanya ceria kini tengah dilanda dilemma, antara move on atau lanjut?


To be continued.







Fina Sarah Adhari
Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?