A SasuSaku Fanfiction: Please Love Me Like I Love You - Chapter 2: Hormone
Naruto ©Masashi Kishimoto
SasuSaku’s Pairing
Warning: OOC, alur kecepetan, gaje, typo bertebaran (walaupun sudah diminimalisir), dll.
Note: sudah pernah dipost di fanfiction(dot)net dengan judul sama.
Happy reading minna!^^)/
Seperti biasa Sakura
jika bertemu dengan Ino atau Hinata dan teman-teman lainnya pasti akan
menceritakan apapun yang dialami kemarin bersama Sasuke. Begitulah ketika jatuh
cinta semuanya terasa indah, walaupun terkadang gila. Terkadang, banyak orang
yang bertanya-tanya bagaimana mereka bisa jatuh cinta, jawabannya ada di dalam
tubuh manusia yang dapat dijelaskan secara biologis. Dopamine dan serotonin
adalah hormone dalam tubuh manusia yang menonjol saat jatuh cinta. Saat seorang
jatuh cinta, kadar dopamine meningkat tajam sehingga membuatnya merasa nyaman
dan bahagia. Sebaliknya, kadar serotonin menurun sehingga membuat manusia
menjadi tidak percaya diri atau was-was, itulah faktanya.
Jika hormone dopamine meningkat dapat menimbulkan rasa nyaman
yang sungguh adiktif sehingga terkadang kita bertindak tidak sehat seperti
ketagihan misalnya, Sakura ketagihan pingin ketemu Sasuke terus kan? Nah, itu
karena hormone dopamine ini.
Dan,
kenapa kita menjadi sering gila-gilaan (melakukan hal yang berlebihan) saat
jatuh cinta? Seperti Sakura yang jatuh cinta pada Sasuke, nekat gila-gilaan di
social media, memalukan gak sih? Memalukan atau tidak itulah cinta. Kegilaan
ini juga berasal dari hormon serotonin, karena jika kadar hormone ini menurun
sehingga perilaku kita cenderung aneh saat bertemu orang yang dicintai.
Secara logis, cinta bukanlah sebuah perasaan yang tiba-tiba
datang dan merasa bahwa orang yang kita suka adalah yang terpilih. Namun, cinta
adalah hasil perseteruan hormone dalam tubuh yang suatu saat akan berakhir,
menghilang, dan muncul kembali. Oleh karenanya cinta adalah sebuah pilihan
untuk kita berkomitmen pada seseorang. Kesimpulannya, cinta berasal dari
perilaku kita terhadap orang yang kita suka.
Love is a
commitment that you make to another person, it isn’t a feeling you have towards
that person.
Okay,
kembali ke Sakura yang jatuh cinta kepada Sasuke…
Teman-teman
Sakura hanya tertawa geli ketika Sakura selesai bercerita. Entah apa yang
membuat mereka tertawa, yang diceritakan Sakura tentang pertemuannya dengan Sasuke
itu sama sekali tidak lucu.
“Hey Hey
hey! Berhenti! Apa-apaan kalian ini? Kenapa tertawa seperti itu sih? Apanya
yang lucu?!” celetuk Sakura membuat teman-temannya berhenti tertawa.
“Hahaah…
yang lucu? Tentu saja kau Sakura!” balas Temari disertai jitakan kecil di jidat
Sakura oleh Ino –Temari yang ngomong kok Ino yang jitak?._.
Sakura
mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti maksud Temari.
“Umm begini
lho Sakuraaa… biasa aja gitu ceritanya, nggak perlu pake lebay segala, lagian
Sasuke kan cuma reflek noleh ke hadapanmu.” kali ini Tenten yang bersuara.
Sakura diam,
malas berdebat dengan teman-temannya yang (kelihatannya) sama sekali tidak
mendukung Sakura dengan Sasuke.
“Umm,
forehead! Lebih baik kau move on saja lah dari Sasuke itu! Dia mana pernah
memerhatikanmu!.” Timpal Ino membuat mata Sakura sedikit melebar, tidak percaya
sahabatnya benar-benar tidak mendukungnya sama sekali. Bahkan, sudah sejauh ini
dia mundur? Tidak. Tidak akan.
“Kalian ini
bicara apa?! Sudahlah kalian kan tidak merasakan apa yang aku rasakan! Mana
bisa aku move on dari Sasuke!” cerocos Sakura dengan kening berkerut, sedikit
marah rupanya.
“H-hmm
l-lebih baik kita tidak membahas tentang ini, lagipula ini kan masalah perasaan
Sakura. Menurutku, kalau memang Sakura merasa dia tak pantas atau terlalu
berlebihan dengan sikapnya, pasti ada sesal di hatinya. Cepat atau lambat dia
akan move on sendiri kalau memang Sasuke tak kunjung membalas perasaanya.”
Untuk sekian kalinya Hinata menjadi penengah di antara mereka. Nasihat hinata hanya
ditanggapi dalam diam. Diam bukan berarti tak peduli.
Silent
doesn’t mean don’t care.
Silence
doesn’t mean it doesn’t matter.
Sakura
memikirkan kata-kata Hinata dalam diam. Ya, memang di dalam hatinya sedikit
tertanam rasa sesal mengapa Sasuke mengabaikannya. Tapi mau bagaimana lagi?
“Haiiii!!!
Ohayouuu!” sapa Ino ketika memasuki kelas.
“K-kau ceria
s-sekali Ino” balas Hinata.
“Aku
senaaaang sekalii, kalian tahu tidak anak laki-laki berambut hitam, kulit putih
pucat pasi, dan tampaaan? Hmm kurasa dia sekelas dengan Sasuke!.” Cerocos Ino
sembari menduduki kursinya di samping Sakura. Reflek Sakura menoleh dengan matanya
yang berbinar-binar ketika Ino menyebutkan nama Sasuke. Hinata pun berbalik
menghadap belakang karena dia duduk di depan Sakura dan Ino. Melihat ekspresi
Sakura, Ino langsung menyambung kata-katanya.
“Huh giliran
ada Sasukenya aja, baru deh mau noleh.” Ino berkacak pinggang.
“Ah tidak
juga kok pig!.” Desis Sakura.
“Yasudah kau
tahu tidak lelaki yang kumaksud?” Tanya Ino mengabaikan Sakura.
“Tahu, tapi
tidak untuk namanya.” Sakura nyengir.
“A-ah aku
penasaran s-siapa yang dimaksud Ino.” Kata Hinata tak mau ketinggalan.
“Nanti aku
yang cari tahu ya!” kata Sakura riang bak detektif yang sangat mahir.
“Yaya! Dan
jangan lupa mengabariku!” cetus Ino.
“Aku juga!”
timpal Hinata.
“Yayaya
tenang saja, tidak mungkin aku tidak memberitahu kalian, jadi tenang saja ok?”
lanjut Sakura.
Tak terasa, Guy-sensei ternyata telah memasuki kelas mereka.
Mereka sangat tekun dalam belajar sehingga mereka termasuk dalam kategori
siswa-siswi pintar dan disenangi para guru, termasuk Guy-sensei, dalam mata
pelajaran seni dan matematika, Sakura lah yang paling mahir, dan mereka juga
dekat dengan Guy-sensei. Tak jarang, Guy-sensei menyuruh Sakura untuk mengisi buku
nilai, karena itu Sakura berkesempatan melihat nila-nilai Sasuke karena
kebetulan Guy-sensei juga mengajari Sasuke.
No.
|
Name
|
Nilai 1
|
Nilai 2
|
Nilai 3
|
Nilai 4
|
|
….
|
||||||
8.
|
Naruto Uzumaki
|
78
|
85
|
|||
….
|
||||||
….
|
||||||
10.
|
Sasuke Uchiha
|
99
|
95
|
|||
Sakura memandangi
daftar nilai kelas X-4 itu, ia sangat senang melihat nilai Sasuke yang sangat
bagus, ternyata selain tampan dia juga pintar, tak lupa, dia juga kaya. Tapi
Sakura sama sekali tak perduli dengan materi, yang ia tahu, ia menyukai Sasuke
dan Sasuke mengabaikannya.
.
.
.
Sesampainya
di rumah Sakura langsung menggapai handphone-nya dan menyalakan chat, saat
melihat nama Naruto tertera di list online, Sakura langsung mengingat Ino yang
menyukai seorang laki-laki yang diperkirakan sekelas dengan Sasuke, yang
berarti sekelas juga dengan Naruto.
Sakura Haruno
Hei! Boleh
nanya?
Aruu Naruto
Ya, ada apa
kak?
Sakura Haruno
Err di
kelasmu ada cowok yang rambutnya hitam, kulitnya pucat-pasi, dan sering senyum?
Aruu Naruto
Mungkin
Sakura
meremas bajunya, apa susah sekali Naruto
menjawab pertanyaan nya dengan pasti/?.
Sakura Haruno
Yang benar
dong!
Aruu Naruto
Hehe, aku
kan tidak tahu siapa yang kakak maksud. Tapi, sesuai ciri-cirinya sih, ada.
Sakura Haruno
Lalu siapa
namanya?
Sakura mulai
penasaran, dia sudah tidak sabar mengabarkannya kepada Ino.
Aruu Naruto
Sai Shimura
Sakura Haruno
Oh, soalnya
ada temanku yang menyukainya. Tolong titipkan salam ya kepadanya, nama temanku
pig hehe.
Dilain
tempat, Naruto sedang mengernyit heran, apa iya ada kakak kelasnya yang bernama
pig alias babi? Tapi ia malas membahasnya dan mengiyakan permintaan Sakura, dan
diakhiri dengan pernyataan terimakasih dari Sakura.
.
.
.
“Jadi
namanya Sai?” Ino pun melompat kegirangan karena akhirnya dia dapat mengetahui
nama orang yang ia sukai melalui Sakura sang detektif.
Tak jauh
beda dengan Sakura, nasib Ino sama ngenesnya dengan Sakura. Ino diabaikan oleh
Sai, untungnya Ino tidak seberlebihan Sakura, jadi dia tidak terlalu gila
seperti Sakura.
Sakura juga
semakin sering berchatting ria dengan Naruto, dia bahkan semakin sering bertemu
dengan Sasuke, tapi tetap saja diabaikan.
Sampai suatu
hari, Sakura duduk diluar kelas bersama teman-temannya untuk menunggu giliran
ulangan, karena Kurenai-sensei memilih ulangan dengan setengah dari jumlah siswa.
Terlihat segerombolan siswa-siswi kelas X-4 yang sedang berjalan menyusuri
koridor, sepertinya mereka akan ke perpustakaan, itu berarti mereka melewati
kelas Sakura, dan Sasuke ada di sana! Sakura sedang asik bersalting(salah
tingkah) ria dibalik tembok, padahal hanya tahu Sasuke akan melewati kelasnya,
tapi kok udah main salting aja ya?
Begitu
melihat Sasuke, Hinata langsung nyemprot gitu aja.
“Sasuke!”
Dan ajaib!
Sasuke menoleh.
“S-salamnya
Sakura!” kata Hinata tersenyum jahil.
Rasanya
sudah muak. “Aku tidak menyukainya!!! Berhentilah membicarakanku bodoh!” bentak
Sasuke kemudian melanjutkan langkahnya.
Hinata diam.
Sakura yang melihat sekaligus mendengar tak kalah diam.
.
.
Yeah, Sakura
diam terhipnotis kata-kata Sasuke. Perih. Sangat. Dadanya terasa sesak, Sakura
pun memilih untuk menyendiri, menangis dalam kesendirian.
But it is
not the end.
Sakura membaringkan tubuhnya di
kasur queen sizenya, hatinya terasa kosong, sosok yang dia harapkan tak kunjung
memberikan sinyal balasan. Perih. Sakit. Itulah yang ia rasakan. Namun, walupun
sedih ia tetap menjalani hari-harinya seperti biasa, walupun galau dan memikirkan Sasuke terus tapi
tetap berprestasi dong ya!
Bukannya Sakura tidak laku, orang yang suka sama Sakura memang tak kalah banyaknya dengan orang yang
suka sama Sasuke, bahkan ia sudah ditembak ribuan kali tapi tidak mati-mati
–err maksudnya sudah dinyatakan cinta ribuan kali tapi ia tidak pernah menerima
satu pun dari ribuan pernyataan cinta tersebut.
Kenapa?
Karena yang menyatakan cinta kepada Sakura itu tidak ada
yang menandingi ketampanan Sang Pangeran Es–eh? Bukan dong ya, tapi karena
Sakura cintanya sama Sasuke, dan Sasuke gak cinta sama siapa pun._. tapi… yah
namanya cinta mana bisa dipaksa. Hm?
.
.
.
.
.
Cahaya mentari pagi yang menyilaukan kini menimpa sebuah
ruangan bercat biru gelap yang kita ketahui adalah merupakan kamar milik Sang
Pangeran Es, alias Sasuke Uchiha yang kini telah terbangun akibat cahaya
menyilaukan tersebut.
“Hhh..” dengusnya sembari beranjak dari kasur king size
ber-sprei biru muda dengan motif soft clouds.
Ternyata tujuannya kali ini adalah kamar mandi yang pasti
digunakan untuk membersihkan diri dan menyegarkan tubuh, dia tidak boleh
terlambat ke sekolah–hei! Memangnya kapan dia terlambat?
But, ini kan hari minggu! Jadi ya batal ke sekolah.
Setelah membersihkan diri , Sasuke yang kini telah menyadari
bahwa hari ini adalah hari minggu pun langsung menyalakan laptopnya yang
langsung tersambung dengan sinyal wifi yang memang sudah ada di rumah keluarga
Uchiha ini.
Walaupun ia terkenal dengan sebutan Sang Pangeran Es, bukan
berarti dia tidak suka main game online. –emang apa hubungannya? *digaplok
readers*.
Yeahh Sasuke senang main game online diwaktu senggang
seperti saat ini, untuk memulai eksperimennya ia membuka facebook yang
diciptakan Mark Z.
Sasuke membuka facebook ya untuk main game online, walaupun
dia bisa buka gemonlaindotkodotaidi, tapi dia tidak mungkin melewatkan
permainan yang sangat kece, apa lagi kalau bukan… Ninja Saga.
Saat layar laptopnya benar-benar menampakkan facebook,
terlihat beberapa notifications dan beberapa permintaan pertemanan. Sasuke pun
men cek permintaan pertemanan dan uh oh! Betapa terkejutnya dia melihat nama Haruno Sakura terpampang secara nyata
telah berada diantara orang-orang asing yang ingin berteman difacebook dengan
Sasuke, kini Sasuke pun langsung MENGABAIKAN ‘semua’ permintaan tersebut.
Sasuke pun melanjutkan kegiatannya untuk bermain game
online.
.
.
.
.
.
Aruu Naruto
Oi, Teme! Tumben online nih…
Sasuke Cool’z
Hn, main game, Dobe.
Aruu Naruto
Wahaaa sudah kutebak! Oh ya, ada salam dari Sakura-senpai,
lho!
Sasuke Cool’z
Hn, bisakah kau berhenti membicarakannya? Aku sangat bosan
tiap hari kau menyampaikan salamnya padaku.
Aruu Naruto
Eh? Gomen, habisnya kau cuek sekaliii, Sakura-senpai kan
cantik, kawaii pula. Ah coba kau lihat senyumannya! Manis sekali lho Teme!
Setelah beberapa menit, Naruto diseberang sana pun mengendus
kesal karena Sang Teme yang lama membalas chat-nya.
Aruu Naruto
Oi, lama sekali kau membalas chatku Teme! Kau sedang
memikirkan kata-kataku ya? Sakura-senpai cantik, manis, kawaii. Hm?
Dan tumben Naruto benar, bahwa Sasuke berfikir sejenak,
untuk memikirkan kata-katanya. Memang benar Sakura itu cantik, kawaii, dan
sudah jelas dia sangat manis. Namun dia terlalu menyebalkan selalu mengganggu
kehidupan Sasuke.
Sasuke Cool’z
Hn, yang benar saja Dobe? Aku? Memikirkan kata-katamu
tentang Sakura? Tidak mungkin.
Eaps sedikit kebohongan untuk menjaga pride.
Aruu Naruto
Halah bohong kau Teme! Lagian apa sih susahnya menerimanya?
Karena dia lebih tua dari mu? Dia Cuma beda sekitar 4 bulan denganmu Teme!
Kali ini Sasuke (sedikit) terkejut. Berarti Sakura
seharusnya setingkat dengan mereka, mungkin dia ikut kelas akselerasi atau
kecepetan sekolah, pikir Sasuke.
Sasuke Cool’z
Hn? Aku tidak perduli
Aruu Naruto
Huh! Remember, karma still exist!!!
Sasuke Cool’z
Hn, jangan sok menggunakan bahasa inggris Dobe, paling kau
habis buka google translate kan?
Yah Sasuke tahu, Naruto sangat buruk bahasa inggris. Naruto
di seberang sana hanya mengeluarkan cengiran khasnya.
Aruu Naruto
Halah terserah kau saja Teme!
Sasuke Cool’z
Hn. Kau, dari mana tahu umur
Sakura beda sekitar 4 bulan dengan ku?
Aruu Naruto
Wah kau penasaran juga tohh, Ya aku lihat di facebooknya
lah. Memangnya kau tidak berteman dengan dia di facebook?
Sasuke Cool’z
Tidak, aku mengabaikan permintaan pertemanannya.
Aruu Naruto
Wah jahat kau Teme
Sasuke Cool’z
Hn
Aruu Naruto
Err-,- Aku off dulu ya? Bye.
Detik itu juga Naruto off. Sasuke merasa tak perlu membalas
chat Naruto, kini ia juga off karena sudah merasa puas dengan permainan game
onlinennya hari ini.
.
.
.
.
.
Malam tiba, cahaya remang milik
bulan telah memasuki dan menerangi sebuah kamar bercat soft pink yang dihuni
oleh gadis cantik yang tadi siang merupakan topic pembicaraan dua lelaki
tampan, Naruto dan Sasuke yang membicarakan Sakura sang gadis.
Kini gadis itu sedang berchatting ria dengan teman-temannya
dan salah seorang lelaki tampan yang membicarakannya tadi siang, siapa lagi
kalau bukan Sasuke?—yah memang bukan— alias Naruto yang ketampanannya di bawah
Sasuke *ditampol Naruto lovers*
Kali ini giliran Sasuke yang menjadi topik. Yang memulai
pembicaraanya? Tentu saja sang gadis, Sakura.
Haruno Sakura
Hei Naruto! Lagi kangen sama Sasuke nih! Certain tentang dia
dong? Please *puppy eyes*
What? Kangen? Sepertinya Sakura telah melupakan kalimat
Sasuke yang membuatnya sakit hati kemarin. Yeah?
Naruto yang sudah membayangkan bagaimana wajah Sakura saat
mengeluarkan puppy eyesnya pun langsung luluh dan menceritakan berbagai macam
hal tentang Sasuke.
Aruu Naruto
Eh? Oh yaya, Sasuke itu……… bla………blaa……………
blaaaaaaaaaaaaaaaa………
Akhirnya chattingan mereka pun berakhir dengan kebahagian
Sakura yang telah tau baaaaaaanyak cerita tentang Sasuke dan dengan kesedihan
Naruto yang ternyata tangan mulus miliknya kini telah gempor(?) dan
lecet-lecet(?) akibat kepleset di layar hp-nya(???)
Senyum
mengembang sperti kembang Sakura sedikit
demi sedikit menguncup, mengapa? Oh… Sakura teringat chat terakhir Naruto.
Aruu Naruto
Sakura-senpai
belum dikonfirmasi ya sama Sasuke? Err gomen ne, tapi Sasuke memang sengaja
mengabaikan permintaan pertemanan dari Sakura-senpai.
Yeah
kata-kata itu terngiang di kepala Sakura, membuat tubuhnya seperti ditusuk
ribuan kunai tajam. Benar-benar menyakitkan. Perih. Tidak ada harapan. Sasuke
tidak akan berbaik hati merubah perasaan demi Sakura. Yeah itulah pikiran
Sakura menjelang tidur bahkan sampai masuk ke dalam mimpi yang seharusnya
indah.
.
.
.
Sakura yang biasanya ceria kini tengah dilanda dilemma,
antara move on atau lanjut?
To be continued.
0 comment
What do you think about this post?