Sejarah Kebudayaan Islam: Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI HIJRAHNYA NABI MUHAMMAD SAW. KE MADINAH
1) Karena adanya siksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy. Begitu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan dakwah secara terbuka,
berbagai ancaman mulai diarahkan kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
dan orang-orang beriman yang mengikutinya. Oleh karena itu, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berpikir untuk mencari perlindungan di
luar Makkah. Sehingga terjadilah hijrah kaum muslimin ke Habsyah, Thaif, dan
kemudian ke Madinah.
Penyebab hijrah ini, di antaranya karena
penyiksaan dan penindasan kaum kafir Quraisy atas kaum muslimin. Riwayat yang
menguatkan faktor ini, tersirat dalam perkataan Bilal Radhiyallahu anhu ketika
ia hendak berhijrah, yang artinya:
Wahai Allah ! Laknatlah Syaibah bin Rabî'ah,
'Utbah bin Rabî'ah, dan Umayyah bin Khalaf, sebagaimana mereka telah
menyebabkan kami keluar dari negeri kami ke negeri derita.
Juga hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma tentang
hijrahnya orang tuanya. Beliau Radhiyallahu anhuma berkata, yang artinya:
Abu
Bakr Radhiyallahu anhu meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam untuk berhijrah, ketika penderitaannya terasa berat.
2) Adanya kekuatan yang akan membantu dan melindungi
dakwah, sehingga memungkinkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berdakwah dengan leluasa. Hal ini sebagaimana tertuang dalam nash Bai'atul-'Aqabah
kedua. Yaitu kaum Anshâr berjanji akan melindungi Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagaimana melindungi anak dan istri mereka.
3) Para pembesar kaum Quraisy dan sebagian besar
masyarakat Makkah menganggap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai
pendusta, sehingga mereka tidak mempercayainya. Dengan kondisi seperti ini,
maka beliau n ingin mendakwahkan kepada masyarakat lainnya yang mau
menerimanya. Banyak dalil yang menunjukkan faktor ini, di antaranya ialah
sebagaimana perkataan Sa'ad bin Mu'âdz Radhiyallahu anhu, yang artinya :
Ya
Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang
lebih aku sukai untuk aku jihadi mereka karena-Mu daripada suatu kaum yang
telah mendustakan Rasul-Mu dan mengusirnya.
4) Kaum muslimin khawatir agama mereka
terfitnah. Ketika ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma ditanya tentang hijrah, beliau
Radhiyallahu anhuma berkata, yang artinya:
Kaum mukminun pada masa dahulu, mereka pergi membawa
agama mereka menuju Allah dan Rasul-Nya karena khawatir terfitnah.
MENGAPA MEMILIH HIJRAH KE MADINAH?
Nash-nash yang shahîh menunjukkan, pilihan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menetapkan Madinah sebagai negeri
hijrah kaum muslimin, merupakan pilihan yang berdasarkan wahyu ilahi.
Sebagaimana hal ini tertera dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam , yang artinya:
Aku pernah mimpi berhijrah (pindah) dari Makkah
menuju suatu tempat yang ada pohon kurmanya. Lalu aku mengira daerah itu ialah
Yamamah atau Hajr, (namun) ternyata daerah itu adalah Yatsrib.
Mendengar
penuturan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, maka kaum muslimin pun
kemudian bergegas melakukan hijrah ke Madinah. Begitu juga sebagian kaum
muslimin yang sedang berada di Habsyah, mereka segera berangkat menuju Madinah.
HIKMAH
Dalam sebuah
riwayat dikisahkan, ada seorang yang mendatangi Rasulullah dan berkata: “Wahai
Rasulullah,saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah
berakhir”, Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya,
sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga
matahari terbit darisebelah barat”.
Beberapa hikmah
yang dapat dipetik dari Hijrahnya Nabi dan para sahabat dari Mekah ke Madinah
saat itu adalah:
1. Pertama:
perisitwa hijrah Rasululah dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah merupakan
tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang sangat berarti bagi
setiap Muslim, karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula
diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Mekah menuju suasana yang
prospektif di Madinah.
2. Kedua:
Hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa optimisme yang
tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan
hijrah dari hal-hal yang baik ke yang lebih baik lagi. Rasulullah s.a.w. dan
para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah, meski harus
meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda mereka.
3. Ketiga:
Hijrah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan
kaum Anshar, bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok
Yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya pada waktu itu.
(Power Point) Sejarah Kebudayaan Islam: Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah
Dapat dilihat dan didownload disini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download
❤❤❤
Fina Sarah Adhari
Ig: finasaadha
Twitter: finasaraha_13
2 comment
Kak izin copy boleh??
ReplyDeletefilenya bisa didownload yaa, boleh dipake buat keperluan sekolahnya :)
DeleteWhat do you think about this post?