Seni Budaya: Seni Rupa Romawi
BAB I
(PENDAHULUAN)
A.
Latar Belakang
Romawi adalah sebuah kota yang selalu disandingkan dengan Yunani, yang
mempunyai hubungan erat antara kedua kota ini. Romawi ialah peradaban dunia
yang letaknya terpusat dikota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan
suku Latia yang menetap di lembah sungai Tiber. Suku Latia menamakan
tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan
yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk latium kemudian disebut bangsa
Latin. Pada mulanya, didaerah Latium inilah bangsa latin hidup dan berkembang
serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.
Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak dimuara sungai
Tiber. Waktu berdirinya kota Roma yang terletak dilembah sungai Tiber tidak diketahui
secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan oleh dua bersaudara
keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus pada tahun 750 SM. Romus dan
Romulus ini anak Rhea Silva,turunan Aenas-seorang pahlawan Troya juga dapat
melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Yunani.
Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa di Romawi berbeda
dengan di Yunani. Sebelum itu, sekitar tahun 492 SM, daerah Latium sebagai
tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah
utara sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM, bangsa Latium memberontak
terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil
memerdekakan diri
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah kebudayaan Yunani
dan bagaimana bentuk - bentuknya?
2.
Apakah kebudayaan Romawi
dan bagaimana bentuk – bentuknya?
3.
Apa perbedaan kebudayaan
Yunani dan Romawi?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan kebudayaan
Yunani dan Kebudayaan Romawi.
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
Kebudayaan Yunani
-
Sejarah yunani
Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling
berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung
semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya
demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti. Yunani kuno berlangsung
dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM ketika Romawi
menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut
Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan
Yunani, dengan dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari
Persia. Zaman Emas Athena berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena
dalam Perang Peloloponnesos. Perang Peloponnesos (431-404 SM) antara Sparta dan
Athena, beserta sekutu masing-masing, amat sangat melemahkan kekuatan kolektif
Yunani, dan pada 336 SM, hampir semua kota di Yunani berada di bawah kekuasaan
Makedonia. Itu adalah untuk pertama kalinya Yunani menjadi satu unit politik.
Aleksander III (kelak dikenal sebagai Aleksander Agung), raja Makedonia
berikutnya mewarisi Yunani dari ayahnya, Phillip. Dengan pasukan dari Yunani,
Aleksander berhasil menaklukan sebagian besar wilayah yang sudah dikenal oleh
orang Yunani. Bersama penaklukannya, dia juga menyebarluaskan budaya Yunani
(Hellenisme) ke Mesir, Persia, dan bahkan India. Setelah kematian Aleksander
Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat, dan salah satunya adalah Yunani,
yang bertahan sampai 168 SM, ketika akhirnya Makedonia ditaklukan oleh Romawi.
Keseluruhan Yunani sendiri benar-benar dikuasai oleh Romawi pada 146 SM.
Pada Periode Klasik, budaya Yunani berkembang pesat, dan tersebar ke
penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran Athena, selain juga oleh para
pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani. Yunani Klasik sangat berpengaruh
terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya menyebarluaskannya ke seluruh
penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan Romawi. Karena alasan inilah,
Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi peradaban Barat.
-
Seni Rupa Yunani
Seni Yunani kuno secara umum terbagi menjadi lima bentuk, yaitu
arsitektur, patung, lukisan, tembikar (gerabah), dan musik. namun disini kami
hanya akan membahas khusus dibidang senirupa yaitu arsitektur, lukisan, seni
patung dan peninggalan karya tembikar.
·
Arsitektur
Arsitektur meliputi rumah, bangunan suci
seperti kuil dan makam, bangunan umum seperti dinding kota, teater, stadion,
dan stoa. Bangunan tertua yang dibangun di Yunani, tepatnya pada Zaman Batu
Baru, adalah rumah atau gubuk kecil, dan dinding kayu di sekelilingnya untuk
perlindungan. Kemudian, dibangun rumah yang lebih besar, dan dinding batu di
sekeliling desa. Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah suatu desa dibangun
satu rumah yang paling besar, dan dinding batunya juga lebih besar. Pada Zaman
Perunggu Akhir, dengan dipengaruhi Asia Barat, dan juga Minoa di Kreta, ada
istana dan makam batu besar, selain juga jalan berubin, jembatan, bendungan,
dan lebih banyak dinding batu.
Kuil Zeus Olympia di Athena
|
Stoa Attalus yang telah dipugar, Athena
|
Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar,
sedangkan jalan dan jembatan dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan,
dengan dimulainya Zaman Besi dan periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru
pun mulai dibuat, di antaranya kuil para dewa. Kuil jenis awal ini dibangun
dengan gaya Doria. Ada pula perumahan, namun tidak ada istana. Selain itu,
jalan, jembatan, dan dinding batu juga dibangun lagi.
Pada periode Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil,
dengan ukuran yang lebih besar dan rancangan yang baru. Orang Athena membangun
Parthenon pada tahun 440-an SM. Pada masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia.
Demokrasi mencegah orang Yunani membangun istana atau makam besar, karena
menurut demokrasi, setiap orang dianggap setara, jadi memiliki istana bukanlah
hal yang dianggap baik. Alih-alih, orang Yunani membangun tempat umum, misalnya
gimnasium dan stoa, dimana orang-orang dapat berkumpul dan berdiskusi.
Pada tahun 300-an SM, yang disebut periode
Hllenistik, ada banyak jenis arsitektur baru. Kuil mulai kurang diperhatikan.
Orang Yunani lebih banyak membangun teater di seluruh dunia Yunani. Selain itu,
perencanaan kota juga menjadi lebih matang, jalanan dirancang terlebih dahulu
untuk dibuat lurus, berbeda dengan dulu ketika jalanan dibuat tanpa perencanaan
dan dibuat begitu saja sesuai dengan lokasi. Melalui penaklukan Aleksander
Agung, arsitektur menjadi cara yang penting untuk menyebarkan kebudayaan Yunani
dan menunjukkan kekuasaan Yunani di daerah taklukan.
Hal yang sama terjadi ketika Romawi menaklukan
Yunani, sekitar tahun 200-100 SM. Orang Romawi menggunakan arsitektur untuk
menunjukkan kekuasaan Romawi di Yunani. Dengan cepat mereka membangun banyak
bangunan bergaya Romawi di Yunani. Arsitektur Korinthos menjadi lebih terkenal.
Sekitar tahun 400 SM, orang Yunani memeluk agama Kristen, dan mereka mulai
membangun gereja dan biara. Mereka juga mengubah banyak kuil menjadi gereja.
Pada Abad Pertengahan, sebagian Yunani direbut oleh
bangsa Norman, yang membangun kastil-kastil. Sebagian lainnya masih dikuasai
oleh Kekaisaran Bizantium, dan memiliki banyak bangunan dengan gaya Asia Barat.
Pada akhirnya pada tahun 1453 SM, bangsa Turki menaklukan Kekaisaran Bizantium
dan orang-orang mulai membangun masjid di Yunani.
·
Seni patung
Patung meliputi
figurin, arca, relief, dan batu nisan. Tidak banyak patung Yunani yang masih
ada pada masa modern. Pada Abad pertengahan, patung-patung Yunani kurang
dihargai, sehingga banyak patung Yunani kuno yang dibakar untuk kemudian
dijadikan bahan bangunan. Di banyak situs arkeologi besar Yunani, terdapat
tempat pembakaran kapur Abad Pertengahan, yang dulu digunakan untuk membakar
patung Yunani kuno.
Beberapa patung Yunani dikenal tidak dari patung
aslinya, melainkan dari tiruannya yang dibuat oleh Romawi. Periode gaya patung
Yunani kuno terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
1.
Patung Zaman Batu
2.
Patung Zaman Perunggu
3.
Patung Zaman Kegelapan
Pada Zaman Kegelapan Yunani, orang-orang tidak
membuat patung besar. Mereka lebih banyak membuat figurin kecil, dan banyak di
antaranya dibuat dari perunggu. Patung-patung ini biasanya ditaruh di mezbah
suci dan dibuat sebagai hadiah bagi para dewa. Beberapa adalah patung prajurit
berzirah, dan kuda, sedangkan beberapa lainnya adalah patung rusa.
Patung kentaur terakota
|
4.
Patung Arkaik
Setelah bebas dar
Zaman Kegelapan orang Yunani mulai membuat kembali patung batu besar. Orang
Yunani belajar cara membuat patung batu besar dari orang Mesir. Pada masa itu,
banyak orang Yunani yang bekerja di Mesir sebagai tentara bayaran, sehingga
mereka dapat mengamati patung Mesir dan cara pembuatannya. Salah satu ciri
patung jenis ini adalah kedua kaki yang dibuat tidak sejajar, satu kaki
diposisikan lebih ke depan sedangkan kaki lainnya lebih ke belakang. Ini
dilakukan supaya patung dapat berdiri kokoh.
Meskipun belajar dari Mesir, para pematung Yunani
juga membuat patung dengan ciri tersendiri. Patung Mesir biasanya ditampilkan
lengkap dengan pakaian, sedangkan patung pria Yunani ditampikan telanjang. Ini
karena orang Yunani menganggap bahwa tubuh pria itu suci dan dewa senang
melihat tubuh pria telanjang. Sementara patung perempuan tetap ditambahi
pakaian.
Patung pria
disebut kouros ("lelaki") sedangkan patung perempuan
disebut kore ("gadis"). Patung pria bisanya ditampilkan
dengan rambut yang menjuntai hingga bahu, sedangkan rambut pada patung
perempuan dibuat lebih panjang, terkadang hingga payudara.
5.
Patung Severe
Sekitaran waktu seusai Pertempuran Marathon, pada
tahun 490 SM, para pematung Yunani mulai berkarya dengan gaya baru, yang
disebut gaya Severe. Gaya ini dengan cepat menggantikan gaya Arkaik.
Dengan gaya ini, para seniman mulai membuat parung
yang lebih hidup, dengan emosi dan perasaan di wajah dan gerakan patungnya.
Jika sebelumnya, pose patung hanya berdiri tegak dengan wajah khidmat dan damai
saja, kini posenya lebih beragam, ada yang mengendarai kereta prang, membawa
suatu benda, melempar tombak, atau menunggang kuda.
6.
Patung Klasik
Gaya Severe tidak berlangsung lama, dan sekitar tahun
460 SM digantikan oleh gaya Klasik. Para pematung Yunani mulai bereksperimen
dengan memuja para dewa dengan cara menampilkan keindahan dan keanggunan tubuh
pria muda yang atletis dan telanjang. Sementara itu patung perempuan masih
dilengkapi dengan pakaian.
Para pematung juga menjadi lebih tertarik pada sisi
tiga dimensi dari suatu patung, yaitu bahwa keindahan patung dapat dilihat dari
berbagai sisi, tidak hanya dari depan.
7.
Patung Hellenistik
Patung Poseidon dari periode
Hellenistik.
|
-
Seni lukis
Tidak banyak lukisan Yunani dari periode Klasik yang
masih ada pada masa kini, sebagian besar lukisan Yunani yang masih bertahan
berasal dari Zaman Perunggu. Lukisan Yunani kuno dilukis di dinding, sebagai
dekorasi ruangan, seperti mural atau kertas dinding. Sebaliknya, untuk tembikar,
banyak yang masih ada pada masa kini dari semua periode dalam sejarah Yunani
kuno.
Dari sumber-sumber tertulis, diketahui bahwa orang
Yunani mulai melukis sejak Zaman Perunggu hingga penaklukan oleh Romawi dan
bahkan terus setelah itu. Akan tetapi, sebagian besar lukisan Yunani kuno telah
hilang atau hancur. Yang aneh adalah bahwa pada masa kini ada lebih banyak
lukisan dari periode yang lebih lama daripada lukisan dari periode yang lebih
baru. Ini karena beberapa lukisan Zaman perunggu terkubur oleh letusan gunung
berapi (misalnya di Pompeii) dan yang lainnya terkubur akibat gempa bumi,
sehingga lukisan-lukisan itu tidak hancur dan dapat ditemukan kembali. Sedikit
dari lukisan dari periode yang lebih baru ditemukan pada dinding makam di bawah
tanah, yang membuat lukisan-lukisan ini tidak hancur.
Lukisan-lukisan terawal dibuat oleh kebudayaan Minoa
di pulau Kreta. Orang-orang Minoa menghiasi istana para penguasa mereka dengan
lukisan. Lukisan orang Minoa tidak digantung di dinding, melainkan langsung
dilukis pada dinding. Lukisan jenis ini disebut juga fresko. Peradaban Minoa
sendiri diperkirakan berlangsung pada 1700 SM hingga 1400 SM. Suatu ketika,
bangsa Mykenai menyerang orang-orang Minoa. Mereka menghancurkan istana-istana
Minoa sehingga lukisan-lukisan di sana terkubur oleh reruntuhan istana, namun
sejumlah lukisan berhasil selamat.
Lukisan-lukisan lainnya, yang berasal dari masa yang
sama, ditemukan di pulau Thera (disebut juga Santorini), yang terletak di
tengah-tengah Laut Aigeia di antara pulau Kreta dan Yunani. Kota utama di
Thera, yaitu Akrotiri, terkubur akibat letusan gunung berapi. Ada perdebatan
mengenai kapan letusan itu terjadi, salah satu perkiraan waktunya adalah sekitar
1600 SM. Lukisan-lukisan di Akrotiri menunjukkan gambar-gambar bentang alam dan
tumbuhan, yang juga banyak dilukis oleh orang Kreta. Mungkin orang Akrotiri
mengagumi orang-orang Kreta, yang ketika itu sangat berpengaruh, dan ingin
meniru seni di Kreta.
Selain di pulau-pulau di Laut Aigeia, lukisa Yunani
kuno juga ditemukan di istana para raja Mykenai di Yunani daratan. Lukisan-lukisan
Yunani tertua yang ada pasa masa kini berasal dari Zaman Perunggu Akhir.
Lukisan-lukisan itu ditemukan di pulau Kreta, yang dihuni oleh bangsa Minoa.
Orang Minoa melukis untuk memberi hiasan dan dekorasi pada dinding istana para
raja dan ratu Minoa. Ketika dinding istana diplester, orang Minoa melukis pada
plester yang basah itu, sehingga catnya akan menyerap ke dalam plester ketika
plesternya mengering. Ini disebut lukisan fresko.
Orang Minoa amat tertarik pada alam dan mereka senang
mulukis tanaman serta hewan. Selain itu, orang Minoa juga suka melukis manusia,
misalnya pejabat, kawan, dan budak mereka.
-
Tembikar (gerabah)
Sebagian besar seni Yunani kuno diketahui pada masa
kini dari gambar-gambar yang dilukis pada tembikar. Salah satu kelebihan
tembikar adalah bahwa meskipun benda ini dapat pecah, potong-potongannya dapat
disatukan kembali. Selain itu banyak tembikar yang ditemukan dalam keadaan
utuh, khususnya di makam-makam Etruska
Gaya lukis pada tembikar Yunani berubah-ubah seiring
waktu, mulai dari Zaman Batu hingga periode Hellenistik. Salah satu pembagian
periode gaya tembikar Yunani kuno adalah sebagai berikut:
·
Tembikar Zaman Batu
·
Tembikar Zaman Perunggu
Awal
·
Tembikar Zaman Perunggu
Akhir
·
Tembikar Zaman Kegelapan
(Sub-Mykenai)
·
Tembikar Geometris
·
Tembikar Figur Hitam
·
Tembikar Figur Merah
Beberapa pelukis guci Yunani yang terkenal adalah
Exekias dan seseorang yang dikenal dengan Pelukis Berlin.
B.
Kebudayaan Romawi
-
Sejarah Romawi
Kesenian romawi kuno adalah seni yang berkembang di
romawi dan daerah-daerah kolonialnya dalam rentang kurun waktu dari akhir abad
ke II SM sampai dengan abad ke IV SM. Seperti halnya dengan kebudayaan Romawi,
maka Kesenian Romawi Kuno bila ditelusuri akarnya adalah sangat heterogen,
banyak pengaruh-pengaruh dari Mesir, Yunani dan Etrusca yang ikut andil dalam
pembentukannya. Namun yang paling banyak dan paling besar pengaruhnya dalam
proses pembentukan dikatakan bahwa seni Romawi merupakan imitasi dari seni
Hellenistic Yunani.
Sekitar tahun 200 SM, Romawi mulai menaklukan Yunani,
dan hal ini sangat mempengaruhi gaya seni dari bangsa Romawi. Ketika pasukan
romawi memasuki daerah – daerah yang berada di Yunani, mereka melihat banyak
sekali karya seni di kuil, di pemakaman, di alun – alun kota, dan di rumah –
rumah. Mereka sangat mengangumi karya seni milik Yunani. Akhirnya bangsa romawi
mengambil banyak karya seni milik Yunani, baik dengan cara membelinya,
mencurinya, atau kadang memperolehnya dari masyarakat Yunani sebagai hadiah.
Bangsa romawi juga banyak membawa pemahat patung Yunani (kadang dengan cara
memperbudak mereka) ke Romawi supaya mereka bisa membuat lebih banyak karya
seni Romawi.
Romawi baru memiliki seni dengan ciri khas sendiri
sejak sekitar tahun 500 SM dengan berdirinya Republik Romawi. Bangsa Yunani
lebih tertarik pada konsep yang ideal, yaitu makhluk-makhluk yang indah dan
sempurna, sedangkan bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas. Bangsa Romawi
senang membuat patung yang menggaambarkan tokoh tertentu dengan sangat mirip
dan realistis. Banyak orang Romawi juga percaya bahwa membuat wajah yang bagus
pada patung seseorang akan membuat arwah mereka tenang setelah mati dan tidak
bergentayangan. Sehingga, selama masa Republik dan Kekaisaran Romawi, banyak
sekali patung yang dibuat. Seni Romawi pada abad pertama dan kedua Masehi masih
meneruskan gaya dari masa sebelumnya. Namun seniman Romawi mulai menambahkan
fungsi seni sebagai propaganda untuk menunjukkan pada rakyat Romawi apa yang
diinginkan oleh kaisar untuk diketahui atau dipikirkan oleh rakyatnya, beberapa
contohnya adalah Pelengkung Titus dan Tiang Trajanus.
-
Seni rupa yunani
1.
Arsitektur
Dalam bidang seni dan
arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara keseluruhan mengoper
pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang
selanjutnya digabung serta dikembangkan yaitu
gaya Komposit dan Tuskana. Dorongan utamanya bukan untuk
menyaingi kesempurnaan dan keselarasan bangsa Yunani, melainkan untuk
mengungguli dengan kehebatan teknologinya. Para Arsitek Romamerupakan
orang pertama yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung raksasa/bangunan
besar. Dengan menggunakan material yang murah dan luwes ini, mereka
mengembangkan gagasan pelengkung Etruska untuk menjadi pola Viaduk, Akuaduk, pelengkung
kemenangan dan kubah-kubah raksasa seperti kubah di Kuil Pantheon.
Konsep arsitektur Romawi mencerminkan
segi-segi praktis, yaitu:
a.
Kekokohan
b.
Keamanan
c.
Kenyamanan
d.
Fungsi
Vitruvius, arsitek yang hidup pada masa pemerintahan
Augustus pada abad 1 AD, menyusun buku/risalah tentang pedoman aristektur”D
Architectura” yang terus dipakai sampai zaman Renaissance. Beberapa
karakteristik arsitektur romawi sebagai berikut:
a.
Arsitektur Etruska
Membuat langgam baru selain yang mengoper
dari Yunani yaitu langgam/gaya Tuskana, sedangkan lainnya
gaya Komposit merupakan
penggabungan Ionia dan Corinthia.
Atrium merupakan “ruang keluarga resmi” didalam
tiap rumah tinggal orang Romawi yang fungsinya adalah tempat bagi seorang bapak
untuk menasehati anak-anak lelakinya. Ruang ini mempunyai lubang diatas atap
yang sudah menjadi tradisi sejak Romawi Kuno (Etruska), ketika tempat
tinggalnya hanya terdiri dari satu ruang dengan lubang angin di atas yang
diperlukan untuk memasukkan cahaya serta udara dan mengeluarkan asap dari
tungku. Perkembangan selanjutnya atrium menjadi ruang tamu
besar, dengan lubang atas tetap dipertahankan, tetapi tungku api diganti dengan
kolam untuk menampung air hujan.
Dengan proses yang sama, Tablinum yang
mula-mula adalah sengkang dibelakang atrium, menjadi ruang makan kecil,
dan menghadap kebun sayur sederhana yang seterusnya dikembangkan menjadi taman
tertutup yang indah dan dikelilingi oleh ruang-ruang yang lain, misalnya ruang
tidur atau thalamus, taman ini disebut Peristyllum yang
dibatasi pilar-pilar besar dan dilengkapi dengan kolam serta patung yang
dipergunakan untuk ruang santai keluarga.
Bahan bangunan yang digunakan adalah bata yang
dikeringkan kemudian dilapisi teracota, sedangkan pemakaian atap dari
bahan kayu.
b.
Arsitektur Romawi
Bangsa Romawi mengambil kolom dan balok
dari Yunani lalu dengan busur lengkung dari Etruska.Kombinasi
kolom, balok dan busur ini merupakan ciri pedoman bagi arsitektur
Romawi selanjutnya. Langgam gaya yang dipakai untuk pilar-pilar
adalah Doria, Ionia, Korintia, Komposit dan Tuskana.
Arsitektur Vitruvius telah menyusun
pedoman, juga memberikan proporsi langgam gaya tersebut, kecualiKomposit.
Proporsi gaya tersebut kemudian dipelajari secara mendalam oleh Palladio,
Vignolla dkk, pada zaman Renaissance.
Kuil yang pada phase Hellenistik Yunani, terdiri
dari 1 lantai yang sangat dominan, pada zaman Romawimenjadi bermacam-macam
type yang dikembangkan dan berlantai banyak.
Dinding Romawi terdiri dari batu dan beton, yang merupakan karakter kubus.Pembuatan lengkung busur, ditunjang oleh rangka kayu/ bekisting sampai beton mengeras.Sedangkan beton merupakan bahan bangunan yang bisa diproduksi secara masal, uniform dan sederhana.
Dinding Romawi terdiri dari batu dan beton, yang merupakan karakter kubus.Pembuatan lengkung busur, ditunjang oleh rangka kayu/ bekisting sampai beton mengeras.Sedangkan beton merupakan bahan bangunan yang bisa diproduksi secara masal, uniform dan sederhana.
2.
Seni patung
Seni patung
klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani Kuno, Romawi kuno serta
peradaban Helenisasi dan Romanisasi atau pengaruh mereka dari sekitar tahun
500 SM sampai dengan kejatuhan Roma di tahun 476 AD, istilah
patung klasik juga dipakai untuk patung modern yang dibuat dengan gaya klasik.
Patung-patung klasik Eropa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Figur badan penuh: berupa
laki-laki muda atletis atau wanita telanjang.
b.
Portrait: menunjukkan
tanda-tanda usia atau karakter yang kuat.
c.
Memakai kostum serta
atribut dewa-dewi klasik
d.
Peduli dengan naturalisme didasari
dengan observasi, seringkali memakai model sungguhan.
Bentuk
patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh masyarakat, didasari pada
lamanya tradisi yang mendukungnya.Tapi adakalanya, ada yang berkeberatan dengan
tema ketelanjangan ini, biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan
relijius.Contohnya, beberapa patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan
penisnya.
Sedangkan Seni Romawi berkembang dari seni bangsa
Etruska, karenanya pada masa awal, seni Romawi sangat mirip dengan seni
Etruska.Maka dari itu, seni Romawi juga berhubungan erat dengan seni
Yunani.Roamwi baru memiliki seni dengan ciri khas sendiri sejak sekitar tahun
500 SM dengan berdirinya Republik Romawi.Bangsa Yunani lebih tertarik pada
konsep yang ideal, yaitu makhluk-makhluk yang indah dan sempurna, sedangkan
bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas.Bangsa Romawi senang membuat patung
yang menggamabarkan tokoh tertentu dengan sangat mirip dan realistis.
-
Seni lukis Ada banyak lukisan
dinding pada masa ini. Lukisan dinding pada abad pertama Masehi kadang dibagi
menjadi beberapa gaya berbeda. Gaya pertama adalah lukisan dinding yang membuat
dinding rumah nampak seperti dibuat dari marmer, meskipun pada kenyataannya itu
dibuat dari bahan yang jauh lebih murah dariapda marmer. Gaya kedua adalah
lukisan dinding yang dihiasi dekorasi bunga, burung, tanaman, atau buah-buahan.
Gaya ketiga adalah lukisan dinding yang dihiasi gambar-gambar manusia. Di salah
satu vila di kota Pompeii, ditemukan adanya lukisan dinding dengan gambar orang-orang
(dalam ukuran sebenarnya) yang sedang mengobrol dan duduk. Selain itu, ada pula
berbagai variasi lainnya.
-
Tembikar (gerabah)
Tembikar Romawi diawali dengan meniru gaya tembikar
Etruria, namun kemudian berkembang dengan gayanya sendiri. Secara umum,
tembikar di Italia cenderung memiliki satu warna dan dekorasinya pun dicetak,
tidak seperti tembikar Yunani yang hiasannya dilukis. Pada masa republik,
kebanyakan tembikar dibuat di dekat tempat tembikar tersebut akan digunakan.
Namun pada masa kekaisaran, mulai berdiri pabrik-pabrik tembikar, yang
memproduksi tembikar untuk kemudian dijual ke berbagai tempat. Ada beberapa
pabrik di Italia, di dekat kota yang disebut Arezzo, dan beberapa lainnya di
Prancis selatan. Tembikar jenis ini disebur tembikar Arretine.
Setelah menaklukan Asia Barat, Romawi pun
mengembangkan seni tembikar mereka dengan belajar dari para seniman Asia
Barat.Jika sebelumnya tembikar Romawi berwarna hitam, kini warnanya menjadi
merah. Bangsa Romawi juga belajar cara membuat dekorasi pada tembikar dengan
cara mencetaknya, yang ternyata lebih cepat dan mudah daripada dengan cara
dilukis. Dengan inovasi ini, pabrik-pabrik tembikar dapat menghasilkan barang
dengan kualitas yang bagus namun dengan harga yang murah.Tembikar jenis ini menjadi
sangat populer, dan pabrik-pabrik tembikar memperoleh keuntungan yang berlipat
ganda.Tembikar jenis ini disebut tembikar Galia Selatan.
Ketika tahu bahwa tembikar Arretine dan Galia Selatan
bisa mendatangkan banyak uang.Orang-orang pun menirunya di berbagai tempat, dan
dimulai sejak masa masa kaisar Vespasianus, sekiat 70 M. Di Spanyol, tiruan ini
disebut Terra Sigillata Hispanika, sedangkan di Afrika Utara, disebut Slip
Merah Afrika.Tembikar Afrika ini sangat sukses, bahkan mampu mengalahkan
ketenaran tembikar Galia Selatan.Lima puluh tahun sejak pertama kali
diproduksi, tembikar Slip Merah Afrika telah digunakan oleh hampir semua orang
di seluruh penjuru Kekaisaran Romawi.Para arkeolog menemukan tembikar jenis ini
di Inggris dan Denmark, Austria, Spanyol, Yunani, dan tentu saja di Afrika
Utara.Sementara di bagian timur Romawi, orang-orang lebih suka menggunakan
Sigillata.
Slip Merah Afrika terus menjadi tembikar yang paling
mewah dan utama di Afrika Utara dan Eropa selama kurang lebih 400 tahun, bahkan
setelah kejatuhan Romawi. Di Afrika Utara, orang-orang tetap memproduksinya di
bawah kekuasaan bangsa Vandal, yang memerintah pada tahun 400-an sampai 500-an
M. Barulah pada abad ke-6 M, mereka membuat tembikar dengan gaya baru setelah
adanya penaklukan oleh bangsa Arab, yang ikut memperkenalkan tembikar dengan
lapisan seperti kaca.
C.
Perbedaan kebudayaan
yunani dan romawi
1.
Seni sastra romawi dan
yunani
Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang
menulis kitab Illiaddan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan
kejadian sejarah yang disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung
Anatolia di Selatan Selat Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yangbernama
Heinrich Schlieman telah menemukan beberapa bukti peninggalanperadaban kota
Troya seperti yang dilukiskan dalam karya Komerustersebut. Apa isi karya sastra
Homerus tersebut ?Kitab Illiad menceritakan kejadian perang Troya yang
disebabkan karenaputeri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran Paris dari
TroyaTerjadilah peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani dengan rajaPriamus
dari Troya. Pahlawan Troya yang bernama Hector dapatdikalahkan oleh pahlawan
Yunani yang bernama Achilles. Tentara Yunanidapat memenangkan perang melalui
siasat “Kuda Troya” atas ide rajaOdysseus.Tahukah Anda tentang siasat tersebut?
Kuda Troya merupakan sebuahkuda kayu raksasa yang di dalamnya digunakan untuk
bersembunyi tentaraYunani.Kuda tersebut diletakkan di luar benteng kota Troya.
Orang Troya tertipu, kuda kayu dikira hadiah lalu ditarik ke dalam benteng.
Ketikadibuka tentara Yunani berhamburan dan menyerang secara mendadak.Sementara
itu armada yang berpura-pura meninggalkan Troya datangkembali ikut menyerbu.
Sehingga pasukan Troya mengalami kekalahan.Kitab Odysseia mengisahkan tentang
pengembaraan Odysseus sepulangdari Troya. Karena isterinya yang bernama
Penelope menikah lagi makaputeranya yang bernama Telemachos menyusulnya
mengembara.Bagi bangsa Yunani kisah Illias dan Odysseia ini menjadi salah
satukebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
Karyanya yang berjudul Oresteia, Sopochles dengan
karyanya berjudulAntigone. Sedangkan drama komedi tokohnya Aristophanes
dengankaryanya berjudul Lysistrata. Sedangkan seni sastra yang ada di romawi
yaitu Pada awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat
dari Yunani namun berangsur-angsur karya mereka menampakkan ciri khas
Romawi.
Sedangkan seni sastra romawi Pada
awalnya perkembangan karya sastranya mendapat pengaruh yang kuat dari Yunani
namun berangsur-angsur karya mereka menampakkan ciri khas
Romawi. Selain penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya
Yulius Caesar berjudul De Bello Gallica masih banyak karya sastra yang
dihasilkan oleh para pujangga Romawi kuno. Antara lain:
·
Horatius dengan karyanya
berjudul Oda
·
Livius, seorang sejarahwan
yang menulis buku berjudul Magnum Opus
·
Lucretuis, seorang filsuf
dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi Curuc
karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas materi
itu terdiri dari atom.
·
Ovidius menghasilkan karya
sastra berjudul Metamorphoses.
·
Cicero yang ahli pidato
corator dan memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”.
·
Quintilianus, seorang
Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio Oratorio
menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.
· Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero.
· Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero.
2.
Seni Arsitektur romawi dan yunani
Dalam bidang seni dan
arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara keseluruhan mengoper
pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang
selanjutnya digabung serta dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana. Dorongan
utamanya bukan untuk menyaingi kesempurnaan dan keselarasan bangsa Yunani,
melainkan untuk mengungguli dengan kehebatan teknologinya. Para
Arsitek Roma merupakan orang pertama yang memanfaatkan beton untuk
membangun gedung raksasa/bangunan besar. Dengan menggunakan material yang
murah dan luwes ini, mereka mengembangkan gagasan pelengkung Etruska untuk
menjadi pola Viaduk, Akuaduk, pelengkung kemenangan dan kubah-kubah
raksasa seperti kubah di Kuil Pantheon.
Sedangkan Masyarakat Yunani cinta pada keindahan (seni) yang tidak mengarah pada
hal-hal yang berlebihan (penuh penahanan diri dan prestasi). Karya seni yang
penuh penahanan diri tersebut menghasilkan “keseimbangan” yang sempurna serta
“keutuhan” yang seterusnya disebut sebagai “klasik”. Karya seni diperuntukkan bagi
persembahan pada dewa-dewanya.
Paham tentang seni dan arsitektur adalah :
§
Kepolosan
§
Keanggunan
§
Kegunaan
Karakter Arsitektur
Arsitektur Aegea (
3000 - 1100 BC)
Arsitektur di pulau Kreta dan Mikena serta pulau lain disekitarnya berbeda dengan karakter arsitektur di daratan Yunani. Penduduk kepulauan tersebut berasal dari Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya serta membawa budaya asalnya. Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah lubang atap.Ruang menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).
“Megaron” adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas sebagai berikut :
Arsitektur di pulau Kreta dan Mikena serta pulau lain disekitarnya berbeda dengan karakter arsitektur di daratan Yunani. Penduduk kepulauan tersebut berasal dari Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya serta membawa budaya asalnya. Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah lubang atap.Ruang menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).
“Megaron” adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas sebagai berikut :
§
Berbentuk cella yang dilengkapi dengan lobby/vestibule.
§
Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.
§
Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan dibagian paling belakang.
Bahan
bangunan :
§
Memakai batu pecah ataupun batu gamping/gibs yang dikeraskan untuk
lapisan lantai.
§
Bata yang dikeringkan untuk dinding
§
Atap memakai kayu.
Arsitektur Yunani Daratan (650 – 30 BC)
Ada dua phase peradaban Yunani Daratan, yaitu :
1.
Phase Hellenic
2.
Phase Hellenistic
§
Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni,
sehingga kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil
bentuk dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.
§
Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).
§
Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu
marmer “Carpentry in marble” mulai tahun 600 BC.
§
Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan terakota.
§
Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani
berkosentrasi pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat pemakainya
(masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka) terutama Kuil dan Agora.
§
Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang
berhembus sepoi melalui “Collonade” yaitu barisan tiang yang menopang atap pada
serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan tiang penopang atap pada
serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang dengan permainan
bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric yang tertimpa sinar
matahari.
Phase Hellenistic (323 – 30 BC)
§
Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas
bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles pemimpin
Yunani, Athena dibangun kembali.
§
Pada phase ini banyak dibangun public
building (bangunan umum) yang
berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.
§
Banyak dibangun “Stoa” yaitu teras memanjang bertiang banyak yang
menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta berfungsi
sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari hujan dan terik
matahari. Stoa merupakan pasangan dari “Agora” yaitu tempat untuk pertemuan
umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi masyarakat Yunani (terutama di
Athena).
3. Seni patung romawi dan yunani
Seni Romawi berkembang dari seni
bangsa Etruska, karenanya pada masa awal, seni Romawi sangat mirip dengan seni
Etruska.Maka dari itu, seni Romawi juga berhubungan erat dengan seni
Yunani.Roamawi baru memiliki seni dengan ciri khas sendiri sejak sekitar tahun
500 SM dengan berdirinya Republik Romawi.Bangsa Yunani lebih tertarik pada
konsep yang ideal, yaitu makhluk-makhluk yang indah dan sempurna, sedangkan
bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas.Bangsa Romawi senang membuat patung
yang menggamabarkan tokoh tertentu dengan sangat mirip dan realistis.
BAB III
(PENUTUP)
A.
Kesimpulan
Dilihat dari hasil –
hasil kebudayaan masyarakat Romawi, dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan
Romawi banyak menjiplak kebudayaan Yunani. Seperti contohnya dalam seni lukis,
dan seni arsitektur.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Sejarah/Romawi_Kuno
https://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Arsitektur
https://creatifina.blogspot.co.id
https://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Seni/Patung/Klasik
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pahat
https://heropolo.wordpress.com/sejarah-sastra/sastra-eropa/sastra-italia/
Dapat dilihat dan didownload disini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download
❤❤❤
Fina Sarah Adhari
Ig: finasaadha
Twitter: finasaraha_13
6 comment
mbak kok gabisa di copas hehe
ReplyDeleteItu filenya bisa langsung didownload, ada di footer postingannya😂
Deletetanks
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMba kok power pointnya kok ngga ada
ReplyDeleteAda kok, klik tulisan 'disini' ya, itu aku salah tulis yg bener file word bukan power poin
DeleteWhat do you think about this post?