Seni Budaya: Seni Rupa Romawi

by - September 05, 2017



BAB I
(PENDAHULUAN)
A.         Latar Belakang
Romawi adalah sebuah kota yang selalu disandingkan dengan Yunani, yang mempunyai hubungan erat antara kedua kota ini. Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat dikota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan suku Latia yang menetap di lembah sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat  tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, didaerah Latium inilah bangsa latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi  nilainya.
Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak dimuara sungai Tiber. Waktu berdirinya kota Roma yang terletak dilembah sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan oleh dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus pada tahun 750 SM. Romus dan Romulus ini anak Rhea Silva,turunan Aenas-seorang pahlawan Troya juga dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Yunani. Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa di Romawi berbeda dengan di Yunani. Sebelum itu, sekitar tahun 492 SM, daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utara sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM, bangsa Latium memberontak  terhadap  kerajaan  Etruskia  dan  berhasil memerdekakan diri
B.         Rumusan Masalah
1.          Apakah kebudayaan Yunani dan bagaimana bentuk - bentuknya?
2.          Apakah kebudayaan Romawi dan bagaimana bentuk – bentuknya?
3.          Apa perbedaan kebudayaan Yunani dan Romawi?
C.         Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan kebudayaan Yunani dan Kebudayaan Romawi.


BAB II
(PEMBAHASAN)
A.         Kebudayaan Yunani
-        Sejarah yunani
Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti. Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM ketika Romawi menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan Yunani, dengan dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari Persia. Zaman Emas Athena berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena dalam Perang Peloloponnesos. Perang Peloponnesos (431-404 SM) antara Sparta dan Athena, beserta sekutu masing-masing, amat sangat melemahkan kekuatan kolektif Yunani, dan pada 336 SM, hampir semua kota di Yunani berada di bawah kekuasaan Makedonia. Itu adalah untuk pertama kalinya Yunani menjadi satu unit politik. Aleksander III (kelak dikenal sebagai Aleksander Agung), raja Makedonia berikutnya mewarisi Yunani dari ayahnya, Phillip. Dengan pasukan dari Yunani, Aleksander berhasil menaklukan sebagian besar wilayah yang sudah dikenal oleh orang Yunani. Bersama penaklukannya, dia juga menyebarluaskan budaya Yunani (Hellenisme) ke Mesir, Persia, dan bahkan India. Setelah kematian Aleksander Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat, dan salah satunya adalah Yunani, yang bertahan sampai 168 SM, ketika akhirnya Makedonia ditaklukan oleh Romawi. Keseluruhan Yunani sendiri benar-benar dikuasai oleh Romawi pada 146 SM.
Pada Periode Klasik, budaya Yunani berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani. Yunani Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan Romawi. Karena alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi peradaban Barat.
-        Seni Rupa Yunani
Seni Yunani kuno secara umum terbagi menjadi lima bentuk, yaitu arsitektur, patung, lukisan, tembikar (gerabah), dan musik. namun disini kami hanya akan membahas khusus dibidang senirupa yaitu arsitektur, lukisan, seni patung dan peninggalan karya tembikar.
·            Arsitektur
Arsitektur meliputi rumah, bangunan suci seperti kuil dan makam, bangunan umum seperti dinding kota, teater, stadion, dan stoa. Bangunan tertua yang dibangun di Yunani, tepatnya pada Zaman Batu Baru, adalah rumah atau gubuk kecil, dan dinding kayu di sekelilingnya untuk perlindungan. Kemudian, dibangun rumah yang lebih besar, dan dinding batu di sekeliling desa. Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah suatu desa dibangun satu rumah yang paling besar, dan dinding batunya juga lebih besar. Pada Zaman Perunggu Akhir, dengan dipengaruhi Asia Barat, dan juga Minoa di Kreta, ada istana dan makam batu besar, selain juga jalan berubin, jembatan, bendungan, dan lebih banyak dinding batu.
Kuil Zeus Olympia di Athena
Stoa Attalus yang telah dipugar, Athena


Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar, sedangkan jalan dan jembatan dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan, dengan dimulainya Zaman Besi dan periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru pun mulai dibuat, di antaranya kuil para dewa. Kuil jenis awal ini dibangun dengan gaya Doria. Ada pula perumahan, namun tidak ada istana. Selain itu, jalan, jembatan, dan dinding batu juga dibangun lagi.
Pada periode Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil, dengan ukuran yang lebih besar dan rancangan yang baru. Orang Athena membangun Parthenon pada tahun 440-an SM. Pada masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia. Demokrasi mencegah orang Yunani membangun istana atau makam besar, karena menurut demokrasi, setiap orang dianggap setara, jadi memiliki istana bukanlah hal yang dianggap baik. Alih-alih, orang Yunani membangun tempat umum, misalnya gimnasium dan stoa, dimana orang-orang dapat berkumpul dan berdiskusi.
Pada tahun 300-an SM, yang disebut periode Hllenistik, ada banyak jenis arsitektur baru. Kuil mulai kurang diperhatikan. Orang Yunani lebih banyak membangun teater di seluruh dunia Yunani. Selain itu, perencanaan kota juga menjadi lebih matang, jalanan dirancang terlebih dahulu untuk dibuat lurus, berbeda dengan dulu ketika jalanan dibuat tanpa perencanaan dan dibuat begitu saja sesuai dengan lokasi. Melalui penaklukan Aleksander Agung, arsitektur menjadi cara yang penting untuk menyebarkan kebudayaan Yunani dan menunjukkan kekuasaan Yunani di daerah taklukan.
Hal yang sama terjadi ketika Romawi menaklukan Yunani, sekitar tahun 200-100 SM. Orang Romawi menggunakan arsitektur untuk menunjukkan kekuasaan Romawi di Yunani. Dengan cepat mereka membangun banyak bangunan bergaya Romawi di Yunani. Arsitektur Korinthos menjadi lebih terkenal. Sekitar tahun 400 SM, orang Yunani memeluk agama Kristen, dan mereka mulai membangun gereja dan biara. Mereka juga mengubah banyak kuil menjadi gereja.
Pada Abad Pertengahan, sebagian Yunani direbut oleh bangsa Norman, yang membangun kastil-kastil. Sebagian lainnya masih dikuasai oleh Kekaisaran Bizantium, dan memiliki banyak bangunan dengan gaya Asia Barat. Pada akhirnya pada tahun 1453 SM, bangsa Turki menaklukan Kekaisaran Bizantium dan orang-orang mulai membangun masjid di Yunani.
·            Seni patung
Patung meliputi figurin, arca, relief, dan batu nisan. Tidak banyak patung Yunani yang masih ada pada masa modern. Pada Abad pertengahan, patung-patung Yunani kurang dihargai, sehingga banyak patung Yunani kuno yang dibakar untuk kemudian dijadikan bahan bangunan. Di banyak situs arkeologi besar Yunani, terdapat tempat pembakaran kapur Abad Pertengahan, yang dulu digunakan untuk membakar patung Yunani kuno.
PatungAphrodite
Beberapa patung Yunani dikenal tidak dari patung aslinya, melainkan dari tiruannya yang dibuat oleh Romawi. Periode gaya patung Yunani kuno terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
1.          Patung Zaman Batu
2.          Patung Zaman Perunggu
3.          Patung Zaman Kegelapan
Pada Zaman Kegelapan Yunani, orang-orang tidak membuat patung besar. Mereka lebih banyak membuat figurin kecil, dan banyak di antaranya dibuat dari perunggu. Patung-patung ini biasanya ditaruh di mezbah suci dan dibuat sebagai hadiah bagi para dewa. Beberapa adalah patung prajurit berzirah, dan kuda, sedangkan beberapa lainnya adalah patung rusa.
Patung kentaur terakota
4.          Patung Arkaik
Setelah bebas dar Zaman Kegelapan orang Yunani mulai membuat kembali patung batu besar. Orang Yunani belajar cara membuat patung batu besar dari orang Mesir. Pada masa itu, banyak orang Yunani yang bekerja di Mesir sebagai tentara bayaran, sehingga mereka dapat mengamati patung Mesir dan cara pembuatannya. Salah satu ciri patung jenis ini adalah kedua kaki yang dibuat tidak sejajar, satu kaki diposisikan lebih ke depan sedangkan kaki lainnya lebih ke belakang. Ini dilakukan supaya patung dapat berdiri kokoh.
Dua patung kuros dari zaman Arkaik
Meskipun belajar dari Mesir, para pematung Yunani juga membuat patung dengan ciri tersendiri. Patung Mesir biasanya ditampilkan lengkap dengan pakaian, sedangkan patung pria Yunani ditampikan telanjang. Ini karena orang Yunani menganggap bahwa tubuh pria itu suci dan dewa senang melihat tubuh pria telanjang. Sementara patung perempuan tetap ditambahi pakaian.
Patung pria disebut kouros ("lelaki") sedangkan patung perempuan disebut kore ("gadis"). Patung pria bisanya ditampilkan dengan rambut yang menjuntai hingga bahu, sedangkan rambut pada patung perempuan dibuat lebih panjang, terkadang hingga payudara.
5.          Patung Severe
Sekitaran waktu seusai Pertempuran Marathon, pada tahun 490 SM, para pematung Yunani mulai berkarya dengan gaya baru, yang disebut gaya Severe. Gaya ini dengan cepat menggantikan gaya Arkaik.
Dengan gaya ini, para seniman mulai membuat parung yang lebih hidup, dengan emosi dan perasaan di wajah dan gerakan patungnya. Jika sebelumnya, pose patung hanya berdiri tegak dengan wajah khidmat dan damai saja, kini posenya lebih beragam, ada yang mengendarai kereta prang, membawa suatu benda, melempar tombak, atau menunggang kuda.
Patung Apollo
6.          Patung Klasik
Gaya Severe tidak berlangsung lama, dan sekitar tahun 460 SM digantikan oleh gaya Klasik. Para pematung Yunani mulai bereksperimen dengan memuja para dewa dengan cara menampilkan keindahan dan keanggunan tubuh pria muda yang atletis dan telanjang. Sementara itu patung perempuan masih dilengkapi dengan pakaian.
Patung kusir kereta perang Delphi
Para pematung juga menjadi lebih tertarik pada sisi tiga dimensi dari suatu patung, yaitu bahwa keindahan patung dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak hanya dari depan.
7.          Patung Hellenistik
Patung Poseidon dari periode Hellenistik.

-        Seni lukis
Tidak banyak lukisan Yunani dari periode Klasik yang masih ada pada masa kini, sebagian besar lukisan Yunani yang masih bertahan berasal dari Zaman Perunggu. Lukisan Yunani kuno dilukis di dinding, sebagai dekorasi ruangan, seperti mural atau kertas dinding. Sebaliknya, untuk tembikar, banyak yang masih ada pada masa kini dari semua periode dalam sejarah Yunani kuno.
Lukisan dinding yang menggambarkan Perempuan Mykenai
Dari sumber-sumber tertulis, diketahui bahwa orang Yunani mulai melukis sejak Zaman Perunggu hingga penaklukan oleh Romawi dan bahkan terus setelah itu. Akan tetapi, sebagian besar lukisan Yunani kuno telah hilang atau hancur. Yang aneh adalah bahwa pada masa kini ada lebih banyak lukisan dari periode yang lebih lama daripada lukisan dari periode yang lebih baru. Ini karena beberapa lukisan Zaman perunggu terkubur oleh letusan gunung berapi (misalnya di Pompeii) dan yang lainnya terkubur akibat gempa bumi, sehingga lukisan-lukisan itu tidak hancur dan dapat ditemukan kembali. Sedikit dari lukisan dari periode yang lebih baru ditemukan pada dinding makam di bawah tanah, yang membuat lukisan-lukisan ini tidak hancur.
Lukisan-lukisan terawal dibuat oleh kebudayaan Minoa di pulau Kreta. Orang-orang Minoa menghiasi istana para penguasa mereka dengan lukisan. Lukisan orang Minoa tidak digantung di dinding, melainkan langsung dilukis pada dinding. Lukisan jenis ini disebut juga fresko. Peradaban Minoa sendiri diperkirakan berlangsung pada 1700 SM hingga 1400 SM. Suatu ketika, bangsa Mykenai menyerang orang-orang Minoa. Mereka menghancurkan istana-istana Minoa sehingga lukisan-lukisan di sana terkubur oleh reruntuhan istana, namun sejumlah lukisan berhasil selamat.
Lukisan-lukisan lainnya, yang berasal dari masa yang sama, ditemukan di pulau Thera (disebut juga Santorini), yang terletak di tengah-tengah Laut Aigeia di antara pulau Kreta dan Yunani. Kota utama di Thera, yaitu Akrotiri, terkubur akibat letusan gunung berapi. Ada perdebatan mengenai kapan letusan itu terjadi, salah satu perkiraan waktunya adalah sekitar 1600 SM. Lukisan-lukisan di Akrotiri menunjukkan gambar-gambar bentang alam dan tumbuhan, yang juga banyak dilukis oleh orang Kreta. Mungkin orang Akrotiri mengagumi orang-orang Kreta, yang ketika itu sangat berpengaruh, dan ingin meniru seni di Kreta.
Selain di pulau-pulau di Laut Aigeia, lukisa Yunani kuno juga ditemukan di istana para raja Mykenai di Yunani daratan. Lukisan-lukisan Yunani tertua yang ada pasa masa kini berasal dari Zaman Perunggu Akhir. Lukisan-lukisan itu ditemukan di pulau Kreta, yang dihuni oleh bangsa Minoa. Orang Minoa melukis untuk memberi hiasan dan dekorasi pada dinding istana para raja dan ratu Minoa. Ketika dinding istana diplester, orang Minoa melukis pada plester yang basah itu, sehingga catnya akan menyerap ke dalam plester ketika plesternya mengering. Ini disebut lukisan fresko.
Orang Minoa amat tertarik pada alam dan mereka senang mulukis tanaman serta hewan. Selain itu, orang Minoa juga suka melukis manusia, misalnya pejabat, kawan, dan budak mereka.
-        Tembikar (gerabah)
Sebagian besar seni Yunani kuno diketahui pada masa kini dari gambar-gambar yang dilukis pada tembikar. Salah satu kelebihan tembikar adalah bahwa meskipun benda ini dapat pecah, potong-potongannya dapat disatukan kembali. Selain itu banyak tembikar yang ditemukan dalam keadaan utuh, khususnya di makam-makam Etruska
Gaya lukis pada tembikar Yunani berubah-ubah seiring waktu, mulai dari Zaman Batu hingga periode Hellenistik. Salah satu pembagian periode gaya tembikar Yunani kuno adalah sebagai berikut:
·            Tembikar Zaman Batu
·            Tembikar Zaman Perunggu Awal
·            Tembikar Zaman Perunggu Akhir
·            Tembikar Zaman Kegelapan (Sub-Mykenai)
·            Tembikar Geometris
·            Tembikar Figur Hitam
Guci figur hitam Athena, sekitar 550 SM
·            Tembikar Figur Merah
Beberapa pelukis guci Yunani yang terkenal adalah Exekias dan seseorang yang dikenal dengan  Pelukis Berlin.

B.         Kebudayaan Romawi
-        Sejarah Romawi
Kesenian romawi kuno adalah seni yang berkembang di romawi dan daerah-daerah kolonialnya dalam rentang kurun waktu dari akhir abad ke II SM sampai dengan abad ke IV SM. Seperti halnya dengan kebudayaan Romawi, maka Kesenian Romawi Kuno bila ditelusuri akarnya adalah sangat heterogen, banyak pengaruh-pengaruh dari Mesir, Yunani dan Etrusca yang ikut andil dalam pembentukannya. Namun yang paling banyak dan paling besar pengaruhnya dalam proses pembentukan dikatakan bahwa seni Romawi merupakan imitasi dari seni Hellenistic Yunani.
Sekitar tahun 200 SM, Romawi mulai menaklukan Yunani, dan hal ini sangat mempengaruhi gaya seni dari bangsa Romawi. Ketika pasukan romawi memasuki daerah – daerah yang berada di Yunani, mereka melihat banyak sekali karya seni di kuil, di pemakaman, di alun – alun kota, dan di rumah – rumah. Mereka sangat mengangumi karya seni milik Yunani. Akhirnya bangsa romawi mengambil banyak karya seni milik Yunani, baik dengan cara membelinya, mencurinya, atau kadang memperolehnya dari masyarakat Yunani sebagai hadiah. Bangsa romawi juga banyak membawa pemahat patung Yunani (kadang dengan cara memperbudak mereka) ke Romawi supaya mereka bisa membuat lebih banyak karya seni Romawi.
Romawi baru memiliki seni dengan ciri khas sendiri sejak sekitar tahun 500 SM dengan berdirinya Republik Romawi. Bangsa Yunani lebih tertarik pada konsep yang ideal, yaitu makhluk-makhluk yang indah dan sempurna, sedangkan bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas. Bangsa Romawi senang membuat patung yang menggaambarkan tokoh tertentu dengan sangat mirip dan realistis. Banyak orang Romawi juga percaya bahwa membuat wajah yang bagus pada patung seseorang akan membuat arwah mereka tenang setelah mati dan tidak bergentayangan. Sehingga, selama masa Republik dan Kekaisaran Romawi, banyak sekali patung yang dibuat. Seni Romawi pada abad pertama dan kedua Masehi masih meneruskan gaya dari masa sebelumnya. Namun seniman Romawi mulai menambahkan fungsi seni sebagai propaganda untuk menunjukkan pada rakyat Romawi apa yang diinginkan oleh kaisar untuk diketahui atau dipikirkan oleh rakyatnya, beberapa contohnya adalah Pelengkung Titus dan Tiang Trajanus.
-        Seni rupa yunani
1.          Arsitektur
Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara keseluruhan mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang selanjutnya digabung serta dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana. Dorongan utamanya bukan untuk menyaingi kesempurnaan dan keselarasan bangsa Yunani, melainkan untuk mengungguli dengan kehebatan teknologinya. Para Arsitek Romamerupakan orang pertama yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung raksasa/bangunan besar. Dengan menggunakan material yang murah dan luwes ini, mereka mengembangkan gagasan pelengkung Etruska untuk menjadi pola Viaduk, Akuaduk, pelengkung kemenangan dan kubah-kubah raksasa seperti kubah di Kuil Pantheon.
Konsep arsitektur Romawi mencerminkan segi-segi praktis, yaitu:
a.          Kekokohan
b.         Keamanan
c.          Kenyamanan
d.         Fungsi
Vitruvius, arsitek yang hidup pada masa pemerintahan Augustus pada abad 1 AD, menyusun buku/risalah tentang pedoman aristektur”D Architectura” yang terus dipakai sampai zaman Renaissance. Beberapa karakteristik arsitektur romawi sebagai berikut:
a.          Arsitektur Etruska
Membuat langgam baru selain yang mengoper dari Yunani yaitu langgam/gaya Tuskana, sedangkan lainnya gaya Komposit merupakan penggabungan Ionia dan Corinthia.


Atrium merupakan “ruang keluarga resmi” didalam tiap rumah tinggal orang Romawi yang fungsinya adalah tempat bagi seorang bapak untuk menasehati anak-anak lelakinya. Ruang ini mempunyai lubang diatas atap yang sudah menjadi tradisi sejak Romawi Kuno (Etruska), ketika tempat tinggalnya hanya terdiri dari satu ruang dengan lubang angin di atas yang diperlukan untuk memasukkan cahaya serta udara dan mengeluarkan asap dari tungku. Perkembangan selanjutnya atrium menjadi ruang tamu besar, dengan lubang atas tetap dipertahankan, tetapi tungku api diganti dengan kolam untuk menampung air hujan.
Dengan proses yang sama, Tablinum yang mula-mula adalah sengkang dibelakang atrium, menjadi ruang makan kecil, dan menghadap kebun sayur sederhana yang seterusnya dikembangkan menjadi taman tertutup yang indah dan dikelilingi oleh ruang-ruang yang lain, misalnya ruang tidur atau thalamus, taman ini disebut Peristyllum yang dibatasi pilar-pilar besar dan dilengkapi dengan kolam serta patung yang dipergunakan untuk ruang santai keluarga.
Bahan bangunan yang digunakan adalah bata yang dikeringkan kemudian dilapisi teracota, sedangkan pemakaian atap dari bahan kayu.
b.         Arsitektur Romawi
Bangsa Romawi mengambil kolom dan balok dari Yunani lalu dengan busur lengkung dari Etruska.Kombinasi kolom, balok dan busur ini merupakan ciri pedoman bagi arsitektur Romawi selanjutnya. Langgam gaya yang dipakai untuk pilar-pilar adalah Doria, Ionia, Korintia, Komposit dan Tuskana.
Arsitektur Vitruvius telah menyusun pedoman, juga memberikan proporsi langgam gaya tersebut, kecualiKomposit. Proporsi gaya tersebut kemudian dipelajari secara mendalam oleh Palladio, Vignolla dkk, pada zaman Renaissance.
Kuil yang pada phase Hellenistik Yunani, terdiri dari 1 lantai yang sangat dominan, pada zaman Romawimenjadi bermacam-macam type yang dikembangkan dan berlantai banyak.
Dinding Romawi terdiri dari batu dan beton, yang merupakan karakter kubus.Pembuatan lengkung busur, ditunjang oleh rangka kayu/ bekisting sampai beton mengeras.Sedangkan beton merupakan bahan bangunan yang bisa diproduksi secara masal, uniform dan sederhana.
2.          Seni patung
Seni patung klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani Kuno, Romawi kuno serta peradaban Helenisasi dan Romanisasi atau pengaruh mereka dari sekitar tahun 500 SM sampai dengan kejatuhan Roma di tahun 476 AD, istilah patung klasik juga dipakai untuk patung modern yang dibuat dengan gaya klasik. Patung-patung klasik Eropa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.          Figur badan penuh: berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang.
b.         Portrait: menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat.
c.          Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik
d.         Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai model sungguhan.
                                          Bentuk patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh masyarakat, didasari pada lamanya tradisi yang mendukungnya.Tapi adakalanya, ada yang berkeberatan dengan tema ketelanjangan ini, biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan relijius.Contohnya, beberapa patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan penisnya.
Sedangkan Seni Romawi berkembang dari seni bangsa Etruska, karenanya pada masa awal, seni Romawi sangat mirip dengan seni Etruska.Maka dari itu, seni Romawi juga berhubungan erat dengan seni Yunani.Roamwi baru memiliki seni dengan ciri khas sendiri sejak sekitar tahun 500 SM dengan berdirinya Republik Romawi.Bangsa Yunani lebih tertarik pada konsep yang ideal, yaitu makhluk-makhluk yang indah dan sempurna, sedangkan bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas.Bangsa Romawi senang membuat patung yang menggamabarkan tokoh tertentu dengan sangat mirip dan realistis.
-        Seni lukis                                                                                                                                                     Ada banyak lukisan dinding pada masa ini. Lukisan dinding pada abad pertama Masehi kadang dibagi menjadi beberapa gaya berbeda. Gaya pertama adalah lukisan dinding yang membuat dinding rumah nampak seperti dibuat dari marmer, meskipun pada kenyataannya itu dibuat dari bahan yang jauh lebih murah dariapda marmer. Gaya kedua adalah lukisan dinding yang dihiasi dekorasi bunga, burung, tanaman, atau buah-buahan. Gaya ketiga adalah lukisan dinding yang dihiasi gambar-gambar manusia. Di salah satu vila di kota Pompeii, ditemukan adanya lukisan dinding dengan gambar orang-orang (dalam ukuran sebenarnya) yang sedang mengobrol dan duduk. Selain itu, ada pula berbagai variasi lainnya.
-        Tembikar (gerabah)
Tembikar Romawi diawali dengan meniru gaya tembikar Etruria, namun kemudian berkembang dengan gayanya sendiri. Secara umum, tembikar di Italia cenderung memiliki satu warna dan dekorasinya pun dicetak, tidak seperti tembikar Yunani yang hiasannya dilukis. Pada masa republik, kebanyakan tembikar dibuat di dekat tempat tembikar tersebut akan digunakan. Namun pada masa kekaisaran, mulai berdiri pabrik-pabrik tembikar, yang memproduksi tembikar untuk kemudian dijual ke berbagai tempat. Ada beberapa pabrik di Italia, di dekat kota yang disebut Arezzo, dan beberapa lainnya di Prancis selatan. Tembikar jenis ini disebur tembikar Arretine.
Setelah menaklukan Asia Barat, Romawi pun mengembangkan seni tembikar mereka dengan belajar dari para seniman Asia Barat.Jika sebelumnya tembikar Romawi berwarna hitam, kini warnanya menjadi merah. Bangsa Romawi juga belajar cara membuat dekorasi pada tembikar dengan cara mencetaknya, yang ternyata lebih cepat dan mudah daripada dengan cara dilukis. Dengan inovasi ini, pabrik-pabrik tembikar dapat menghasilkan barang dengan kualitas yang bagus namun dengan harga yang murah.Tembikar jenis ini menjadi sangat populer, dan pabrik-pabrik tembikar memperoleh keuntungan yang berlipat ganda.Tembikar jenis ini disebut tembikar Galia Selatan.
Ketika tahu bahwa tembikar Arretine dan Galia Selatan bisa mendatangkan banyak uang.Orang-orang pun menirunya di berbagai tempat, dan dimulai sejak masa masa kaisar Vespasianus, sekiat 70 M. Di Spanyol, tiruan ini disebut Terra Sigillata Hispanika, sedangkan di Afrika Utara, disebut Slip Merah Afrika.Tembikar Afrika ini sangat sukses, bahkan mampu mengalahkan ketenaran tembikar Galia Selatan.Lima puluh tahun sejak pertama kali diproduksi, tembikar Slip Merah Afrika telah digunakan oleh hampir semua orang di seluruh penjuru Kekaisaran Romawi.Para arkeolog menemukan tembikar jenis ini di Inggris dan Denmark, Austria, Spanyol, Yunani, dan tentu saja di Afrika Utara.Sementara di bagian timur Romawi, orang-orang lebih suka menggunakan Sigillata.
Slip Merah Afrika terus menjadi tembikar yang paling mewah dan utama di Afrika Utara dan Eropa selama kurang lebih 400 tahun, bahkan setelah kejatuhan Romawi. Di Afrika Utara, orang-orang tetap memproduksinya di bawah kekuasaan bangsa Vandal, yang memerintah pada tahun 400-an sampai 500-an M. Barulah pada abad ke-6 M, mereka membuat tembikar dengan gaya baru setelah adanya penaklukan oleh bangsa Arab, yang ikut memperkenalkan tembikar dengan lapisan seperti kaca.
C.         Perbedaan kebudayaan yunani dan romawi
1.          Seni sastra romawi dan yunani
Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis kitab Illiaddan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan kejadian sejarah yang disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung Anatolia di Selatan Selat Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yangbernama Heinrich Schlieman telah menemukan beberapa bukti peninggalanperadaban kota Troya seperti yang dilukiskan dalam karya Komerustersebut. Apa isi karya sastra Homerus tersebut ?Kitab Illiad menceritakan kejadian perang Troya yang disebabkan karenaputeri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran Paris dari TroyaTerjadilah peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani dengan rajaPriamus dari Troya. Pahlawan Troya yang bernama Hector dapatdikalahkan oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles. Tentara Yunanidapat memenangkan perang melalui siasat “Kuda Troya” atas ide rajaOdysseus.Tahukah Anda tentang siasat tersebut? Kuda Troya merupakan sebuahkuda kayu raksasa yang di dalamnya digunakan untuk bersembunyi tentaraYunani.Kuda tersebut diletakkan di luar benteng kota Troya. Orang Troya tertipu, kuda kayu dikira hadiah lalu ditarik ke dalam benteng. Ketikadibuka tentara Yunani berhamburan dan menyerang secara mendadak.Sementara itu armada yang berpura-pura meninggalkan Troya datangkembali ikut menyerbu. Sehingga pasukan Troya mengalami kekalahan.Kitab Odysseia mengisahkan tentang pengembaraan Odysseus sepulangdari Troya. Karena isterinya yang bernama Penelope menikah lagi makaputeranya yang bernama Telemachos menyusulnya mengembara.Bagi bangsa Yunani kisah Illias dan Odysseia ini menjadi salah satukebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
Karyanya yang berjudul Oresteia, Sopochles dengan karyanya berjudulAntigone. Sedangkan drama komedi tokohnya Aristophanes dengankaryanya berjudul Lysistrata. Sedangkan seni sastra yang ada di romawi yaitu Pada awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari Yunani namun berangsur-angsur karya mereka menampakkan ciri khas Romawi.  
Sedangkan seni sastra romawi Pada awalnya perkembangan karya sastranya mendapat pengaruh yang kuat dari Yunani namun berangsur-angsur karya mereka menampakkan ciri khas Romawi.  Selain penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar berjudul De Bello Gallica masih banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para pujangga Romawi kuno. Antara lain:
·            Horatius dengan karyanya berjudul Oda
·            Livius, seorang sejarahwan yang menulis buku berjudul Magnum Opus
·            Lucretuis, seorang filsuf dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi Curuc karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas materi itu terdiri dari atom.
·            Ovidius menghasilkan karya sastra berjudul Metamorphoses.
·            Cicero yang ahli pidato corator dan memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”. 
·            Quintilianus, seorang Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio Oratorio menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.
· Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero.
2.          Seni Arsitektur romawi dan yunani
Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara keseluruhan mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang selanjutnya digabung serta dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana. Dorongan utamanya bukan untuk menyaingi kesempurnaan dan keselarasan bangsa Yunani, melainkan untuk mengungguli dengan kehebatan teknologinya. Para Arsitek Roma merupakan orang pertama yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung raksasa/bangunan besar. Dengan menggunakan material yang murah dan luwes ini, mereka mengembangkan gagasan pelengkung Etruska untuk menjadi pola Viaduk, Akuaduk, pelengkung kemenangan dan kubah-kubah raksasa seperti kubah di Kuil Pantheon.
Sedangkan Masyarakat Yunani cinta pada keindahan (seni) yang tidak mengarah pada hal-hal yang berlebihan (penuh penahanan diri dan prestasi). Karya seni yang penuh penahanan diri tersebut menghasilkan “keseimbangan” yang sempurna serta “keutuhan” yang seterusnya disebut sebagai “klasik”. Karya seni diperuntukkan bagi persembahan pada dewa-dewanya.

Paham tentang seni dan arsitektur adalah :
§   Kepolosan
§   Keanggunan
§   Kegunaan

Karakter Arsitektur
Arsitektur Aegea ( 3000 - 1100 BC)
Arsitektur di pulau Kreta dan Mikena serta pulau lain disekitarnya berbeda dengan karakter arsitektur di daratan Yunani. Penduduk kepulauan tersebut berasal dari Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya serta membawa budaya asalnya. Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah lubang atap.Ruang menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).
“Megaron” adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas sebagai berikut :
§   Berbentuk cella yang dilengkapi dengan lobby/vestibule.
§   Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.
§   Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan dibagian paling belakang.
Bahan bangunan :
§   Memakai batu pecah ataupun batu gamping/gibs yang dikeraskan untuk lapisan lantai.
§   Bata yang dikeringkan untuk dinding
§   Atap memakai kayu.

Arsitektur Yunani Daratan (650 – 30 BC)
Ada dua phase peradaban Yunani Daratan, yaitu :
1.          Phase Hellenic
2.          Phase Hellenistic
§   Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni, sehingga kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil bentuk dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.
§   Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).
§   Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu marmer “Carpentry in marble” mulai tahun 600 BC.
§   Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan terakota.
§   Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani berkosentrasi pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat pemakainya (masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka) terutama Kuil dan Agora.
§   Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang berhembus sepoi melalui “Collonade” yaitu barisan tiang yang menopang atap pada serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan tiang penopang atap pada serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang dengan permainan bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric yang tertimpa sinar matahari.

Phase Hellenistic (323 – 30 BC)
§   Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.
§   Pada phase ini banyak dibangun public building (bangunan umum) yang berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.
§   Banyak dibangun “Stoa” yaitu teras memanjang bertiang banyak yang menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta berfungsi sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari hujan dan terik matahari. Stoa merupakan pasangan dari “Agora” yaitu tempat untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi masyarakat Yunani (terutama di Athena).

3. Seni patung romawi dan yunani
          Seni Romawi berkembang dari seni bangsa Etruska, karenanya pada masa awal, seni Romawi sangat mirip dengan seni Etruska.Maka dari itu, seni Romawi juga berhubungan erat dengan seni Yunani.Roamawi baru memiliki seni dengan ciri khas sendiri sejak sekitar tahun 500 SM dengan berdirinya Republik Romawi.Bangsa Yunani lebih tertarik pada konsep yang ideal, yaitu makhluk-makhluk yang indah dan sempurna, sedangkan bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas.Bangsa Romawi senang membuat patung yang menggamabarkan tokoh tertentu dengan sangat mirip dan realistis.
          
BAB III
(PENUTUP)
A.         Kesimpulan
Dilihat dari hasil – hasil kebudayaan masyarakat Romawi, dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan Romawi banyak menjiplak kebudayaan Yunani. Seperti contohnya dalam seni lukis, dan seni arsitektur.


DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Sejarah/Romawi_Kuno
https://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Arsitektur
https://creatifina.blogspot.co.id
https://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Seni/Patung/Klasik
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pahat
https://heropolo.wordpress.com/sejarah-sastra/sastra-eropa/sastra-italia/

(Power Point) Seni Budaya: Seni Rupa Romawi
Dapat dilihat dan didownload disini

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤ 
Fina Sarah Adhari
Ig: finasaadha
Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

6 comment

  1. mbak kok gabisa di copas hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu filenya bisa langsung didownload, ada di footer postingannya😂

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Mba kok power pointnya kok ngga ada

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada kok, klik tulisan 'disini' ya, itu aku salah tulis yg bener file word bukan power poin

      Delete

What do you think about this post?