Bahasa Indonesia: Contoh Karya Ilmiah “Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”

by - October 29, 2017

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
   Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan belajar yang produktif, di mana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar untuk meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini dapat digambarkan dengan kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi dan mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih dan sangat mendukung
timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, berbeda halnya dengan lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak muncul rasa semangat yang dengan sendirinya dapat mempengaruhi minat belajar siswa.
   Kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir lebih luas. Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir akan menurun. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberi judul “Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”. 
B.     Uraian Singkat
   "Buanglah sampah pada tempatnya".
   Slogan itu mungkin masih terngiang dipikiran kita sebagai seorang pelajar. Tetapi dimanapun slogan itu berada, terkadang dibeberapa sekolah masih saja ada sampah yang menemaninya disepanjang lorong maupun didalam kelas. Lalu, apakah kebersihan kelas itu penting? Mengapa kita harus menjaga kebersihan disekolah?
   Kedisiplinan dapat diartikan sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan disekolah, baik mengenai jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket merupakan salah satu peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa disekolah. Karena itu, kita dapat menilai kedisiplinan seseorang melalui kebersihan kelas. Bila kelas bersih, itu berarti kedisiplinan petugas piket baik, sedangkan bila sebaliknya berarti kurang baik.
   Menjaga kebersihan kelas itu sangatlah penting. Selain melatih kedisiplinan, menjaga kebersihan kelas harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit di sekolah seperti Demam Berdarah.
C. Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu:
       Bagaimana kondisi kebersihan kelas MAN 2 MODEL Mataram?
       Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas?
       Bagaimana pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa?
D.       Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu:
       Untuk mengetahui kondisi kebersihan kelas MAN 2 MODEL Mataram.
       Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas.
       Unuk mengetahui pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa.
E.        Manfaat Penelitian
          Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang pengaruh kondisi kebersihan kelas di sekolah terhadap konsentrasi belajar siswa dan membuka wawasan pembaca tentang keadaan kelas yang baik, yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Pengertian Kebersihan
   Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
   Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
   Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat  tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
B.     Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih.
   Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
a.    Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
b.   Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp 2000,00      setiap membuang sampah tidak pada tempatnya.
c.     Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
d.     Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
e.      Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
f.      Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan sekitar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dikelas adalah :
a.       Menggunakan kolong meja hanya untuk menyimpan buku serta barang lain,  bukan sampah.
b.      Menyediakan dan menggunakan alat kebersihan seperti sapu dan pengki.
c.       Mengoptimalkan kinerja petugas piket.
d.      Mengadakan Jumsih (Jum'at Bersih) atau Tuber (Sabtu Bersih).
e.       Mengadakan penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.
f.        Melarang siswa membawa serta memakan makanan/minuman didalam kelas.
g.       Meniadakan Koperasi dan mengadakan Kantin disekolah yang tidak menjual  makanan kemasan.
h.      Mewajibkan siswa membawa makanan sendiri dari rumah.
i.         Memberi denda pada siswa yang membuang sampah sembarangan.
j.         Menyediakan tempat pembuangan sampah diluar kelas. Akan lebih baik jika tempat sampah dikelompokkan berdasarkan jenis sampah.
k.       Langsung mengunci kelas usai KBM

BAB III
METODE PENELITIAN
A.       Latar Penelitian
Latar penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 MAN 2 MODEL Mataram.
B.       Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Jumlah siswa di kelas XI IPA 1 MAN 2 MODEL Mataram pada bulan Februari dan Maret berjumlah 33 siswa. Yang terdiri dari:
2.       Sampel
               Berdasarkan pertimbangan penelitian, maka ditentukan sampel sebanyak 16  siswa/siswi.
D.       Prosedur Pengumpulan data
Adapun pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini, yaitu dengan menggunakan beberapa media seperti:
1.       Media Elektronik (internet).
2.       Studi kasus (Metode pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara menarik sampel dalam unit sampel tertentu yang berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam.
3.       Wawancara terhadap sampel.
E.        Teknis Analisis Data
   Teknik analisis data dalam penelitian adalah teknik penelitian statistik sederhana yang digunakan dalam menganalisis data teknik distribusi. Teknik disribusi adalah teknik analisis data statistik sederhana yang sering dipakai untuk mengetahui sebaran data dalam suatu kelas-kelas tertentu
   Rentangan parameter atau ukuran penilaian yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menentukan tinggi rendahnya sikap bersih siswa-siswi adalah sebagai berikut :
   Sangat baik ( A )                =  90% -100%
   Baik     ( B )                           =  70%-80%        
   Cukup ( C )                          =  50% - 60 %
   Kurang   ( D )                      =  30% - 40%
   Sangat kurang ( E )           =  < 30 %
Rumus penentuan tinggi rendahnya sikap siswa terhadap sarapan  adalah sebagai berikut:
1.   x 100%
 2.     x100%
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bisakah anda berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu kotor.
NO
NAMA SISWA
RUANGAN KELAS KOTOR
BISA
TIDAK BISA
1
Alvia
2
Aniza
3
Dila
4
Silma
 
5
Syavira
ü   

6
Suci
ü   

7
Rodiani

ü   
8
Syarah

ü   
9
Silvia

ü   
10
Wihda

ü   
11
Gallant

ü   
12
Afan

ü   
13
Satria

ü   
14
Taufik

ü   
15
Ardin
16
Yuda
ü   


A.     Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketahui :
a.         Tanggapan siswa di kelas kelas XI IPA 1 MAN 2 MODEL Mataram.
Berdasarkan data dari tabel diatas, menyebutkan bahwa terdapat 10 orang siswa yang tidak dapat berkonsentrasi belajar jika kelas itu kotor dan terdapat 6 orang siswa yang memilih sedang (antara bisa dan tidak bisa).
No
Keterangan
Jumlah
Persentase
Huruf
1.
Jumlah siswa yang bisa berkonsentrasi akibat kelas yang kotor
10 orang
62,5%
B
2.
Jumlah siswa yang tidak bisa berkonsentrasi akibat kelas yang kotor
6  orang
37,5%
D
B.     Pembahasan
a.         Kondisi kebersihan kelas MAN 2 MODEL Mataram
Menurut hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kondisi kebersihan di kelas XI IPA 1 MAN 2 MODEL Mataram, masih kurang bersih, karena kebersihannya itu hanya ditemukan pada pagi hari saja dan setelah memasuki siang hari kondisinya menjadi kotor kembali dan masih banyak ditemukan coretan-coretan yang menempel di meja dan bangku, ini diakibatkan karena kurangnya kesadaran siswa mengenai akan pentingnya kebersihan.

b.         Peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll. karena apabila memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka biasanya kelas itu akan menjadi kotor.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
c.         Pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa
Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa di dua kelas yang berbeda baik yang ada dibontomarannu dan maupun yang ada di pattallassang, kebanyakan siswa tidak dapat berkonsentrasi belajar jika ruangan kelas yang ditempatinya itu kotor. kalau kita dapat persentasi tanggapan siswa itu sekitar 76 % yang tidak dapat berkonsentrasi dan sekitar   26 % yang masih bisa berkonsentrasi.
   Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi  maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasipun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jikalingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materiyang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkankarena pecahnya konsebtrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan konsentrasi belajarnya.

BAB V
PENUTUP
A.      Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa kelas yang kotor sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Dan sebaliknya jika kelas itu bersih maka konsentrasi belajar siswa akan menjadi nyaman dan fokus.
B.      Saran
 Semoga karya ilmiah ini dapat memotivasi siswa untuk berbuat yang lebih  baik, demi masa depan yang lebih cerah.

(Power Point) Bahasa Indonesia: Contoh Karya Ilmiah “Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”
Dapat dilihat dan didownload disini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤ 

You May Also Like

2 comment

What do you think about this post?