Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Kadar Lengas Tanah KLU & Loteng

by - July 10, 2018


BAB I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup sebab tanah dapat dimanfaatkan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tumbuh-tumbuhan. Sedangkan manusia sangat membutuhkan tanaman baik dalam pemenuhan makanan, pakaian, dan lain-lain. Tanah tersusun atas komponen mineral, organik, air dan udara. Kenampakan sifat-sifat tanah di daerah tertentu berbeda dengan daerah lainnya, hal ini dipengaruhi oleh proses gabungan alami yaitu bahan induk, iklim, topografi, dan organisme yang bekerja pada waktu tertentu.
Tanaman, mikroorganisme, serta makhluk hidup lainnya yang hidup di dalam tanah membutuhkan air untuk tumbuh dan bertahan hidup. Kebutuhan tanaman akar, air ditentukan oleh daya tanaman menghadapi penurunan ketersediaan lengas tanah. Lengas tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang berperan dalam menjaga kapasitas air dan kelembaban tanah serta menunjukkan kebutuhan air suatu jenis tanah dan kemampuan tanah mengikat air.
Ada tanaman yang tahan kering yaitu mampu bertahan hidup dalam keadaan kurang air dalam massa tertentu dengan jalan membatasi kegiatan berbagai fisiologi. Setelah  persediaan lengas cukup, tanaman tersebut dapat tumbuh kembali. Ada tanaman yang menghindari kekeringan yaitu mampu tetap memenuhi kebutuhan air dalam keadaan kekurangan persediaan lengas tanah dengan cara menggiatkan kegiatan penyerapan lengas tanah. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakan praktikum kadar lengas tanah untuk mendapat pengetahuan tentang jumlah kadar air yang tersedia pada tanah.
1.2     Tujuan  Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk menetapkan kadar lengas contoh tanah kering udara.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu yang sangat panjang. Tanah dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induknya baik secara fisik, kimia, biologi, dan morfologinya (Hurbe, 2012).
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air yang terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas dalam tanah antara lain masir iklim, cara pemberian air irigasi, kandungan bahan organik, fraksi lempung tanah, topografi, dan adanya bahan penutup tanah baik organik maupun non-organik (Aqil, 2016).
Dalam keadaan jenuh semua pori terisi air, pengurangan air yang mengisi pori makro segera terjadi akibat gaya gravitasi lebih kuat dari gaya menahan air. Jika air gravitasi telah habis kondisi kelengasan tanah disebut kapasitas lapang yang merupakan batas tertinggi lengas tersediakan bagi tanaman sementara air akan diikat di permukaan fraksi tanah membentuk selaput antar fraksi juga akibat kohesi. Air antar fraksi dapat hilang akibat evaporasi dan tidak lagi dapat diserap oleh tanaman (titik layu) atau disebut lengas higroskopik. Jika tanah dikeringkan pada suhu udara dan di tempat yang teduh, akan dijumpai lengas yang membentuk selaput tipis dan disebut kadar lengas pada tanah kering angin. Selaput tipis air tersebut masih dapat dihilangkan dengan pemanasan 110oC selama 4 jam dan disebut tanah kering mutlak (Yudono, 2014).
Kaitannya dengan adanya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat lengas tanah yang relatif rendah karena permukaan kontak antara tanah pasiran ini didominasi oleh pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ke tanah pasiran akan mengalami perkolasi dan air kapiler mudah lepas karena evaporasi (Mukhid, 2010).
Kemampuan tanah dalam hal kemampuannya menahan air dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah bertekstur kasar mempunyai daya tahan air yang lebih kecil dibandingkan tanah yang bertekstur halus. Oleh karena itu tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya mudah kekeringan dari pada bertekstur lempung yang halus (Hardjowigeno, 2010).

BAB III. METODE PRAKTIKUM
3.1     Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 Maret 2018 pukul 08.50 – 09.40 WITA di Laboratorium Fisika Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
3.2     Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan, sendok, timbangan analitik, oven, dan eksikator. Sedangkan bahan yang digunakan adalah contoh tanah kering udara halus (0,2 mm) wilayah Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah.
3.3     Prosedur Kerja
                            1.         Ditimbang cawan kosong bersih tanpa tutup (a gram)
                            2.         Dimasukkan contoh tanah kering udara ke dalam cawan kira-kira ¾ cawan kemudian ditimbang (b gram)
                            3.         Dimasukkan cawan berisi tanah tersebut ke dalam oven yang telah diatur suhunya 105oC-110oC, dibiarkan paling sedikit 4 jam
                            4.         Dikeluarkan dan dibiarkan mendingin dalam eksikator sekitar 15 menit, kemudian ditimbang (c gram)
                            5.         Dicatat hasilnya

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan Kadar Lengas Tanah
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kadar Lengas Tanah
Sampel
gram
% Kadar Lengas
a
b
c
Loteng
3,84
48,58
45,5277
7,32
KLU
3,86
47,82
45,9399
4,47
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap contoh tanah kering udara untuk mengetahui kadar lengas tanah di KLU dan Loteng. Kadar lengas tanah adalah kandungan air di dalam tanah yang merupakan salah satu sifat fisik tanah untuk mengidentifikasi kondisi suatu tanah karena kadar lengas masing-masing jenis tanah berbeda-beda.
Dari hasil analisis data praktikum, diperoleh nilai kadar lengas tanah Lombok Tengah adalah 7,32% dan Lombok Utara 4,47%. Lombok Tengah memiliki kadar lengas yang lebih tinggi karena termasuk tanah vertisol yang mengandung mineral dan bertekstur liat dan lempung montmorillonit sehingga dapat mengembung dan mengerut sehingga menampung lebih banyak air daripada tanah Lombok Utara yang termasuk tanah entisol yaitu tanah muda yang kadar lempung dan bahan organiknya rendah, struktur remah sampai berbutir dan sangat jarang sehingga tidak dapat menahan air dengan baik.
Kadar lengas tanah penting untuk diketahui dalam pertanian agar dapat mengetahui serapan unsur hara dan dapat menentukan tindakan dalam pengelolaan pertanian seperti irigasi, pemupukan, serta jenis tanaman yang tepat.
  
BAB V. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar lengas tanah Lombok Tengah lebih besar daripada kadar lengas tanah Lombok Utara yaitu 7,32% dan Lombok Utara 4,47% karena tanah Lombok Tengah dapat mengikat air lebih banyak dibandingkan tanah Lombok Utara.

DAFTAR PUSTAKA
Aqil M., I. U. Firmansyah, dan M. Akil. 2016. Pengelolaan Air Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.
Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Hurbe, R. 2012. Ecohydrology Of Water Controlled Ecosystem: Soil Moisture And Plant Dynamics. Cambridge University Press. London.
Mukhid, S. 2010. Pengaruh Pemberian Lapisan Lempung Terhadap Peningkatan  Lengas Pada Tanah Berpasir. Jurnal Sains dan Teknologi.
Yudono, P., Maas, A., Masyhur C.S., dan Yuwono, T. 2013. Pengantar Ilmu
            Pertanian. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

ANALISIS DATA
Kadar lengas Loteng = x 100%
            =    x 100%
             =  x 100%
              = 7,32%
Kadar lengas KLU =  x 100%
          =  x 100%
          =  x 100%
           = 4,47%


(Microsoft Word) Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Kadar Lengas Tanah KLU & Loteng
Dapat dilihat dan didownload disini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤ 
@finasaadha

You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?