Teater Modern

by - August 06, 2017


     Teater non tradisional atau teater modern, adalah jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah keramaian kota dengan adanya pengaruh dari teori Barat. Cerita yang dipentaskan bersumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa sehari-hari. Naskahnya terdiri dari peranan central, pembentukan watak dan karakter tokoh, serta alur cerita. Para pemain harus meminimalisir improvisasi dengan maksud agar bangun ceritanya standar, sehingga meskipun dilakukan pementasan berulang-ulang kali, cerita tetap sama.
Peran sutradara sangatlah penting dalam teater modern, karena merupakan tokoh central yg memiliki hak tunggal dalam hal menginterpretasikan naskah cerita yang ingin ditampilkan dan dipersembahkan kepada penonton.
Beberapa contoh dari teater modern ini antara lain:
– Drama
– Teater
– Sinetron
– Film
Ciri-ciri dari teater modern yaitu:
1. Panggung tertata rapi dengan jenis peralatan yang lebih kompleks dibandingkan dengan teater tradisional.
2. Umumnya pementasan teater modern dilaksanakn di sebuah gedung tertutup.
3. Terdapat pengaturan akan jalur cerita yang dipentaskan.
4. Jumlah peserta lebih banyak dibandingkan teater tradisional.
5. Tidak banyak interaksi yang dilakukan antara penonton dengan pemain.
Perbedaan antara teater tradisional dengan teater modern
Satu perbedaan yang cukup menonjol antara teater tradisional dengan yang modern adalah interaksi dengan penonton. Dalam teater tradisional, penonton dianggap sebagai satu bagian dari pertunjukan sehingga pemain yang berada di panggung banyak melakukan interaksi dengan penonton. Sedangkan dalam teater modern, terdapat batasan yang cukup tegas antara pemain dengan penonton.
Disamping itu, tempat pelaksanaan dan aturan tata panggung juga sangat jauh berbeda. Pada teater tradisional, panggung yang disiapkan cukup sederhana, dengan suasana yang lebih santai. Kadang diselipkan pula sedikit humor untuk menghibur para penonton. Sedangkan dalam teater modern, tata panggungnya lebih tersusun rapi, dengan suasana yang formal dan dipertotonkan diatas panggung dengan ukuran yang lebih besar.
Seiring dengan terus berjalannya waktu, muncullah berbagai aliran teater modern yang mana jika diteliti dengan seksama, memiliki ciri-ciri yang mendekati aliran teater tradisional. Berpuluh-puluh tahun yang lalu, saat pertunjukan teater sedang berada pada masa kejayaannya, teater mencoba untuk melenyapkan gabungan antara penonton dan pemainnya. Para tokoh diberi keleluasaan untuk membuat improvisasi menarik seperti halnya teater tradisioanal. Namun, untuk memperjelas komunikasi yang disampaikan, dialog verbal diminimalisir penggunaannya, dan dialihkan dengan menggunakan bunyi, gerakan tubuh, properti panggung, dan lain sebagainya. Ini dijadikan sebagai sarana komunikasi guna menyampaikan isi cerita yang dilakonkan.


Teater modern adalah teater yang dalam kepengurusannya memerlukan suatu profesionalisme, hal itu karena dibutuhkan pengelola keuangan dan organisator yang mampu memanjangkan napas hidup grup-grup teater modern.
Ciri-ciri teater modern:
a. Tidak lagi bersifat improvisasi, naskah sudah mulai membagi peran
b. Tidak lagi mengandalkan senii tari dan lagu
c. Struktur lagunya tidak lagii statis, tetapi disesuaikan dengan perkembangan lakon atau cerita sastra
Teater modern memiliki sifat segitiga hubungan yaitu naskah, pementasan dan penonton. Teater modern terdiri atas teater modern konvensional dan teater modern eksperimental.
2. Unsur-unsur seni dalam teater
Unsur utama seni teater adalah manusia sendiri. Unsur penunjang seni teater:
Gerak
Suara
Bunyi
Rupa
Rupa mencakup berbagai aspek, yaitu segala sesuatu yang tampak di panggung. Hal ini antara lan meliputi pemain, tat arias, busana porperti, set dekor dan pencahayaan.
3. Teater sebagai seni kolektif
Teater merupakan seni yang cukup istimewa, dalam proses pembuatan karya pun sangat panjang dengan latihan (fisik/mental) serta melibatkan orang banyak atau berbagai kelompok yang membutuhkan kerja sama sehingga mewujudkan suatu karya yang maksimal. Adapun orang-orang yang terlibat langsung adalah actor/aktris, sutradara, produser, manager, art director dan penata teknis. Teater merupakan karya seni yang istimewa karena kisahnya yang menunjukan kehidupan didunia atau masyarakat sehari-hari yang dapat dinikmati oleh media audio visual. Teater juga karya seni gabungan dari berbagai seni, yaitu seni gerak atau peran, seni suara dan seni sastra.
B.Teater sebagai Imitasi Kehidupan
Ciri-ciri teater sebagai imitasi kehidupan
a. Plot atau alur cerita sebagai bentuk kehidupan manusia
b. Adanya suatu action sebagai pelukisan hidup manusia
c. Adanya hubungan bahasa pentas dan sastra
d. Pemeran (penokohan atau perwatakan)
e. Konflik manusia merupakan dasar lakon
f. Dialognya banyak berorientasi pada dialog hidup masyarakat
Ciri-ciri peran dramatis dalam pertunjukan teater
a. Peran merupaksnkreasi yang dilakukan oleh actor atau aktris
b. Peran yang dibawakan bersifat alamiah dan wajar
c. Peran disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa dan tujuan dari pementasannya
Sumber cipta karya teater modern
Dalam teater modern jenis ceritanya diambil dari dunia modern. Musik, dekor dan property lainnya menggunakan teknik barat (akulturasi teknik tradisi dan teknik barat). Dalam teater ini penonton tidak hanya disuguhin pengetahuan baik atau buruk, indah atau jelek, cantik atau buruk tapi juga ikut menyikapi dan melihat action.
C. Struktur Teater Modern
Struktur pertunjukan seni teater modern Indonesia
a. Plot merupakan jalinan cerita
b. Penokohan dan perwatakan
c. Penulis lakon sudah menggambarkan perwatakan tokohnya. Dalam keterkaitan penokohan dan perwatakan terdapat tokoh protagonist, tokoh antagonis dan tokoh pembantu.
d. Dialog
e. Ciri khas suatu drama adalah naskah yang berbentuk percakapan atau dialog yang berbentuk lisan dan komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis.
f. Setting biasanya disebut latar cerita. Setting meliputi tiga dimensi, yaitu tempat, ruang dan waktu.
g. Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema berhubungan dengan premisdrama yang berhubungan dengan nada dasar dan sudut pandang pengarang.
h. Amanat atau pesan pengarang
Peranan penyutradaraan dalam menciptakan struktur penyajian teater
Sutradara yaitu orang yang mengoordinasikan segala anasir Pementasan. Sejak latihan dimulai sampai selesai. Maka dari itu sutradara harus menguasai segi artistic dan segi teknis pementasan. Adapun tugas dan peranan sutradara adalah :
· Memilih pemain
a. Menjelaskan penafsiran lakon kepada pemain
b. Menyusun rencana pembiayaan
c. Mendiskusikan rancangan tata panggung, tata rias, dan tata cahaya
d. Menyusun program teaterikal
e. Melatih para pemain
f. Mewujudkan lakon di atas pentas
g. Memberikan dorongan moral dan mengamati pertunjukan selama pertunjukan berlangsung
D. Persiapan Pementasan Teater
1. Pemilihan peran
Aktor dan aktris merupakan tulang pementasan. Pemilihan actor atau aktris biasanya disebut casting. Ada lima macam teknik casting yaitu:
a. Casting by ability, yaitu pemilihan peran berdasar kecakapan atau kemahiran yang sama atau mendekati peran yang dibawakan
b. Casting ti type, yaitu pemilihan peran berdasarkan atas kecocokan fisik pemain
c. Antitype casting, yaitu pemilihan peran bertentangan dengan watak dan ciri fisik yang dibawakan (berlawanan dengan watak dan cirri fisiknya sendiri)
d. Casting to emotional temperament, yaitu pemilihan pemeran berdasarkan observasi kehidupan pribadi calon pemeran
e. Therapeutic casting, yaitu pemilihan pemeran dengan maksud untuk penyembuhan terhadap ketidakseimbangan psikologi dalam diri seseorang
2. Mengadaptasikan karakter peran sesuai casting
Berperan adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon drama. Sejauh mana keterampilan seseorang actor dalam berperan ditentukan oleh kemampuannya meninggalkan egonya sendiri dan memasuki serta mengekspresikan tokoh lain yang dibawakannya
Hal yang harus diperhatikan oleh pemeran:
a. Kreasi yang dilakukan actor atau aktris
b. Peran yang dibawakan harus bersifat Alamiah dan wajar
c. Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa dan tujuan dari pementasan.
d. Peran yang dibakan harus diosesauikan dengan periode tertentu dan watak yang harus direpresentasikan.
3. Menunjukan pola permainan (blocking)
Dalam seni peran setiap tokoh harus mampu memerintah badan, suara, emosi dan semua situasi dramatic. Ia harus mampu membantu dan mengontrol karakter.
Adapun contoh permainan (blocking) gerak-gerak pokok yang harus disiapkan oleh pemeran, yaitu:
a. Latihan tubuh
b. Latihan suara
c. Observasi dan imajinasi
d. Latihan konsentrasi
e. Latihan teknik
Gerak tambahan yaitu gerakan yang dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan ekspresi dari drama.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dapat didownload disini

Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤ 
With Love,
Fina Sarah Adhari

Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?