Biologi: Sistem Saraf Tepi

by - August 10, 2017




Sistem Saraf Tepi
Struktur
       Sistem saraf tepi terdiri dari sel-sel saraf dan serabutnya yang terletak diluar otak dan medulla spinalis, yang merupakan penghubung ke bagian tubuh lainnya.
       Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka khusus, sehingga mudah mengalami kerusakan, seperti terpapar racun, luka akibat benturan dan lain-lain.
       Kerusakan sistem saraf tepi biasanya mudah mengalami regenerasi dan tidak terlalu berefek negatif dalam skala besar, mengingat jumlah sel dalam sistem saraf tepi sangat banyak.
Tipe
       Aferen/Sensorik > Menghantarkan informasi dari reseptor sensorik menuju sistem saraf pusat (penerimaan stimulus).
       Eferen/Motorik > Menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat menuju otot/kelenjar (dari sinilah terjadi gerak respon)
Letak
       Saraf Kranial > Sistem saraf yang berada dikepala, terdiri dari 12 pasang saraf.
       Saraf Spinalis/sumsum tulang belakang > Terdiri dari 31 pasang saraf, yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Cara Kerja
       Saraf Simpatik > Bekerja untuk merangsang/memacu kerja organ-organ tubuh.
       Saraf Parasimpatik > Bekerja menstabilkan kembali aktivitas organ-organ tubuh

Susunan Saraf Tepi
·                  Sistem Saraf Sadar (Somatik)
ü  12 pasang saraf tepi kranial
ü  31 pasang saraf tepi spinal
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar.
Otak dilihat dari bawah menunjukkan saraf kranial
                          Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
                          Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
                          Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
          a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
Contoh:
ü   Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemah-kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan meng- isyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
ü  Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.
ü  Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.

       Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala). Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendengar dan lain-lain.
       12 simpul saraf meliputi:
ü  Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor I, II, dan VIII.
ü  Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII.
ü  Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor V, VII, IX,dan X.
·         Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan menjadi:
o   8 pasang saraf leher (saraf cervical)
o   12 pasang saraf punggung (saraf thorax)
o   5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar)
o   5 pasang saraf pinggul (saraf sacral)
o   1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).
ü  Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau gabungan (pleksus) membentuk jaringan urat saraf. Pleksus terbagi menjadi 3 macam,yaitu:
o   Plexus cervicalis (gabungan urat saraf leher ).
o   Plexus branchialis (gabungan urat saraf lengan).
o   Plexus lumbo sakralis (gabungan urat saraf punggung dan pinggang).


·         Sistem Saraf Tak Sadar (Autonom)
ü  Saraf Simpatik
ü  Saraf Parasimpatik
ü  Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
·         Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.
·         Fungsi Saraf Simpatik:
ü  Mempercepat denyut jantung
ü  Memperlebar pembuluh darah
ü  Memperlebar bronkus
ü  Mempertinggi tekanan darah
ü  Memperlambat gerak peristaltis
ü  Memperlebar pupil
ü  Menghambat sekresi empedu
ü  Menurunkan sekresi ludah
ü  Meningkatkan sekresi adrenalin.
·         Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
·         Fungsi Saraf Parasimpatik:
ü  Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
Gangguan / Penyakit:
·         Degenerasi akson ditandai dengan cedera primer pada akson yang diikuti oleh disintegrasi sekunder pada selubung myelin. Dapat terjadi sebagai akibat cedera terhadap badan sel saraf atau prosesus akson.
·         Demielinisasi Segmenta ditandai dengan cedera primer pada selubung myelin, dengan akson relatif tidak terkena. Biasanya mengenai satu atau lebih. Internode myelin disuatu segmen tertentusaraf. Selubung myelin asli mengalami disintegrasi, meninggalkan suatu segmen akson yang telanjang dan kurang dapat menghantarkan impuls listrik.
·         Guilain-barre syndrome penyakit system saraf perifer tersering, dan mengancam nyawa. Etiologi tidak diketahui,dapat muncul spontan atau setelah suatu prodromal virus, infeksi mycoplasma, reaksi alergi atau tindakan bedah. Pasien memperlihatkan kelemahan motorik yang progresif cepat serta dapat menyebabkan kematian akibat kegagalan otot pernafasan.
Kesimpulan:
       Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka khusus, sehingga mudah mengalami kerusakan.
       Sistem saraf tepi dapat dibedakan berdasarkan tipe, letak, dan cara kerjanya.
       Susunan sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan tak sadar.
       Fungsi saraf simpatik selalu berkebalikan dengan fungsi saraf parasimpatik.
       Gangguan/penyakit pada sistem saraf tepi, misalnya degenerasi akson, Demielinisasi Segmenta, dan Guilain-barre syndrome.
Sumber
http://polobye.blogspot.com/2011/06/sistem-saraf-tepi-manusia.html
http://www.psychologymania.com/2012/04/sistem-saraf-tepi.html
http://slemgaul.wordpress.com/2011/12/21/susunan-sistem-saraf/
http://www.psychologymania.com/2012/04/saraf-kranial.html
http://jundapakiringan.blogspot.com/2011/03/saraf-kranial-dan-saraf-spinal.html
http://www.scribd.com/doc/80594311/Penyakit-Sistem-Saraf-Perifer


(Power Point) Biologi: Sistem Saraf Tepi
Dapat didownload disini
(Ms. Word) download disini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤ 
With Love,
Fina Sarah Adhari


Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?