A SasuSaku Fanfiction: Kutukan
Kutukan
By Fina Sarah
Adhari
Naruto ©Masashi
Kishimoto
SasuSaku’s Pairing
Warning: alay
plus garing banget
Baca juga fic alay I
YOU
"Hhh… nunggu lagi…" gumam gadis
berambut pink itu ketika keluar dari sekolahnya untuk melihat orang yang
menjemputnya. Gadis itu bernama Sakura Haruno yang menjabat sebagai ketua
kesenian di sekolahnya. Seperti biasanya, dia selalu mengontrol teman-temannya
saat membuat kerajinan tangan sepulang sekolah. Dan seperti biasanya pula
kakaknya yang bernama Sasori itu selalu meninggalkannya karena malas menunggu.
Alhasil Sakura harus menunggu dijemput lagi.
Pukul 15.00
"Haah apa mereka bercanda? Apa mereka
melupakanku? Oh ayolaah aku harus belajar, hh sibuk sekalii…" gerutu
Sakura saat ia melihat jam tangan analog nya menunjukkan pukul 15.00. Oh
ayolah, Sakura sudah menunggu satu jam, ditambah lagi dengan tinggal dia sendiri
sekarang, dia menunggu sendirian.
"Menyebalkan, lama sekaliiiii…."
gerutu Sakura untuk kesekian kalinya sambil mengembungkan pipinya dan
menampakkan wajah super duper kesalnya.
"Andai saja rumahku dekat, aku berjanji
akan berangkat dan pulang sendiri, ayolah 'siapa pun' jemput aku, banyak yang
harus ku kerjakaan.." lagi-lagi Sakura menggerutu. Dia merutuki Sasori
yang tak mau menunggu adiknya sebentar saja. Jarak rumah dan sekolah Sakura
memang lumayan jauh, sekitar 13 Km. Jadi, siapa yang mau berjalan kaki sejauh
itu, eh?
Tiba-tiba datang seorang nenek entah darimana
dan langsung mengagetkan Sakura dari lamunannya.
"Nak, bersabarlah, sebentar lagi akan
datang pangeran yang akan menyelamatkanmu dari 'kutukan menunggu dijemput dalam
waktu yang lama'…" kata seorang nenek dengan senyum tulusnya.
"Err maksud nenek? Mana mungkin ada
pangeran di jalan sepi seperti ini nek, Dan, apa? 'kutukan menunggu dijemput
dalam waktu yang lama'? ada-ada saja.." sahut Sakura.
"Hmm nanti kau tahu sendiri…" kata nenek
itu seraya tersenyum tulus.
"Ah a-aku tidak mengerti…" kata Sakura
sambil menundukkan kepalanya, menatap sepatunya… lama.
"Err makasi ya nek" kata Sakura
mengangkat kepalanya. Dan nenek itu sudah tidak ada, apa itu malaikat?
Entahlah.
"Hm sudahh pergi…" gumam Sakura.
.
.
.
Pukul 16.30
"Kenapa lama sekali ya? Ahh aku
bosan…" gumam Sakura menunduk.
"Sreeeeetttttt kreeeeeeeeet" suara rem
mendadak itu mengagetkan Sakura yang segera mengangkat kepalanya, mencari tahu
apa yang terjadi.
"KYAAAAA" mata Sakura membulat melihat
mobil yang hampir saja menggilas seorang pengendara motor besar yang terkapar
di tanah. Oh ayolah, Sakura jarang sekali melihat kecelakaan langsung dengan
matanya sendiri. Meskipun dia mengikuti ekstrakulikuler PMR, tapi ia tak berani
melihat kecelakaan secara langsung, mengerikan.
Pengendara mobil itu tak mau bertanggung jawab
ataupun sekedar minta maaf kepada pengendara motor besar itu. Mobil itu melaju
kencang, pergi, meninggalkan Sakura yang terpaku dan seorang pengendara motor
yang terkapar di tanah.
"Err apa aku harus menolongnya? Tapi ini
sepi sekali, kalau bukan aku yang menolongya, siapa lagi?" Sakura
menggigit bibir bawahnya.
"Hmm, aku harus menolongnya" kata
Sakura sembari berjalan menghampiri orang itu.
Terdengar suara kecil berupa rintihan dari orang
itu, namun seperti yang terlihat, tubuhnya hanya lecet sedikit, "Hmm,
mungkin luka dalam" gumam Sakura.
Sakura duduk tepat di depan orang itu sembari
mengintip-intip dalam helmnya untuk mencari tahu siapa orang itu.
"Hm apa anda baik-baik saja…?" kata
Sakura. Hening. Sakura berfikir bahwa ada yang salah dengan pertanyaan bodoh
yang baru saja ia ucapkan dari mulut manisnya itu.
"Err maaf, maksudku bagian mana yang sakit?
Aku anggota PMR mungkin aku bisa membantu anda." Kata Sakura sedikit
gugup.
"Hn, kaki kiri" jawab suara baritone
itu sekenanya.
"Ah baiklah bisakah kau duduk, dan..
bukalah helm mu supaya lebih tenang" kata Sakura sembari memerhatikan kaki
kiri laki-laki itu.
Pemuda itu diam dan menuruti perkataan Sakura.
Sakura yang masih melihat kaki kiri pemuda itu
tersenyum, sangat manis.
'Hn, senyuman itu…' batin seorang laki-laki itu.
"Kau hebat sekali, padahal kau sudah
terkapar di tanah bahkan mobil itu hamper menggilasmu…" Sakura menggantung
kata-katanya.
Laki-laki itu diam, memerhatikan wajah Sakura.
"Kau hanya sedikit lecet dan sedikit luka
dalam, dalam beberapa hari ini pasti anda akan sembuh…" kata Sakura
tersenyum yakin.
"Hn" sahut laki-laki itu singkat.
"Ah aku akan membersihkan luka lecetmu,
tunggu sebentar" kata Sakura sembari mengeluarkan kotak obabt-obatan dari
tasnya.
"Hn, lengkap sekali." Kata laki-laki
itu datar, tidak seperti orang yang baru saja kecelakaan, raut wajah kaget pun
tidak.
'Aneh' batin Sakura.
"Ah aku kan anggota PMR jadi aku harus
selalu waspada jika ada yang butuh pertolongan kan aku bisa membantu."
Kata Sakura tersenyum riang sambil membersihkan luka lecet di kaki pemuda itu
kemudian memberikannya obat merah.
"Nah selesai, tidak perlu diperban"
kata Sakura tersenyum manis.
Deg
Deg
Deg
Jantung laki-laki itu berdegup kencang melihat
senyuman dari bibir manis Sakura.
"Ah, aku Sakura, Sakura Haruno. Sekolah di
SMP Konoha…" kata Sakura sembari menunjuk bangunan di depan mereka.
"Aku kelas 9" lanjut Sakura tersenyum
manis.
Sakura memandang laki-laki itu, seolah
mengatakan 'bagaimana dengan mu?'.
"Sasuke Uchiha, SMA Konoha, kelas 10"
jawab laki-laki itu sekenanya dan… datar.
"Hah baiklah, senang bertemu dengan mu
Sasuke-san" kata Sakura ceria.
"Hn kau sendirian?" kata Sasuke.
"I-iya, aku menunggu dijemput oleh Sasori
Nii-san, tapi sampai sekarang dia belum dating" kata Sakura sambil
mengembungkan pipinya membuat Sasuke gemas.
"Hn Sasori? SMA Konoha kelas 11A?"
Tanya Sasuke.
"Eh iya, kok tahu sih? Memangnya Nii-san
terkenal yaa? Huft" Sakura lagi-lagi mengerucutkan bibirnya dan
mengembungkan pipinya secara bersamaan membuat Sasuke gemas dan ingin
mencubitnya, namun tak mungkin, dia itu… Uchiha.
"Dia teman kakak ku, setahuku dia masih ada
urusan dengan pacar-pacarnya."
"Eh? Pacar? Sasori Nii punya pacar?
Hahaha…" Sakura tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan Sasuke. Sejak
kapan Nii-sannya yang imut itu punya pacar?.
"Hn entahlah"
Hening.
Hening.
Hening.
"Aku mau pulang, kaki ku sudah
baikan." Kata Sasuke.
"Ah ya silakan." Kata Sakura
tersenyum.
Apakah dia masih harus menunggu kakaknya? Oh
ayolah ini sudah pukul 17.45!
Sasuke pun naik ke motornya yang sudah berdiri
tegak itu.
"Hn ayo naik." Kata Sasuke.
"Eh?" Kata Sakura kaget, mencoba
mencerna kata-kata Sasuke.
"Kau mau menunggu Nii-san mu sampai
malam?" kata Sasuke datar.
"Err tidak, baiklah, terimakasih" Kata
Sakura seraya menaiki motor besar Sasuke.
"Jalan Lucky nomor 13 warna hijau"
lanjut Sakura memberitahu letak rumahnya.
.
.
.
"HEI, sudah sampai!" kata Sasuke ketus
dengan nada yang sedikit ditinggikan. Bagaiman tidak? Ia sudah tiga kali
berkata seperti itu tapi Sakura malah diam saja.
Suara baritone itu berhasil menyadarkan Sakura
dari lamunannya dan segera turun dari motor Sasuke.
"A-arigato" kata Sakura senyum
sumringah sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hn, mulai besok aku akan mengantar dan
menjemputmu sekolah…" Sasuke menggantung kata-katnya.
"… tepat waktu." Lanjut Sasuke Sasuke
membuat mata Saskura melebar.
'sebentar lagi akan datang pangeran yang akan
menyelamatkanmu dari 'kutukan menunggu dijemput dalam waktu yang lama''
Kata-kata nenek itu terngiang di otak Sakura.
"Kau pangeranku? pangeran yang akan
menyelamatkanku dari 'kutukan menunggu dijemput dalam waktu yang lama'. Apakah
benar?" Tanya Sakura yang masih melongo menatap Sasuke tak percaya.
"Hn jadi kau putri yang aku selamatkan dari
'kutukan menunggu dijemput dalam waktu yang lama'?" kata Sasuke tersenyum
simpul.
"Apa kau bertemu nenek itu?" kata
Sasuke dan Sakura bersamaan.
Mereka pun saling bertatap-tatapan sekilas, dan
tertawa bersama.
Terlihat raut wajah bahagia terpancar dari
keduanya.
Dan mereka pun menjadi sepasang Putri dan
Pangeran yang terselamatkan dari 'kutukan menunggu dijemput dalam waktu yang
lama'.
-FIN-
17 Oktober 2013
Fina Sarah Adhari
Ig: finasaadha
Twitter: finasaraha_13
2 comment
Good banget... tp syangnya singkat... Hehehe,,, tp ok kok..
ReplyDeleteMakasii, bisa baca yang Please Love Me Like I Love You yang lebih panjang ceritanya^^
DeleteWhat do you think about this post?