Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Kadar Lengas Tanah KLU & Loteng
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup sebab tanah dapat
dimanfaatkan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tumbuh-tumbuhan. Sedangkan
manusia sangat membutuhkan tanaman baik dalam pemenuhan makanan, pakaian, dan
lain-lain. Tanah tersusun atas komponen mineral, organik, air dan udara.
Kenampakan sifat-sifat tanah di daerah tertentu berbeda dengan daerah lainnya,
hal ini dipengaruhi oleh proses gabungan alami yaitu bahan induk, iklim,
topografi, dan organisme yang bekerja pada waktu tertentu.
Tanaman, mikroorganisme, serta makhluk hidup lainnya yang hidup di
dalam tanah membutuhkan air untuk tumbuh dan bertahan hidup. Kebutuhan tanaman
akar, air ditentukan oleh daya tanaman menghadapi penurunan ketersediaan lengas
tanah. Lengas tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang berperan dalam
menjaga kapasitas air dan kelembaban tanah serta menunjukkan kebutuhan air
suatu jenis tanah dan kemampuan tanah mengikat air.
Ada tanaman
yang tahan kering yaitu mampu bertahan hidup dalam keadaan kurang air dalam
massa tertentu dengan jalan membatasi kegiatan berbagai fisiologi. Setelah persediaan lengas cukup, tanaman tersebut
dapat tumbuh kembali. Ada tanaman yang menghindari kekeringan yaitu mampu tetap
memenuhi kebutuhan air dalam keadaan kekurangan persediaan lengas tanah dengan
cara menggiatkan kegiatan penyerapan lengas tanah. Berdasarkan uraian tersebut,
maka perlu diadakan praktikum kadar lengas tanah untuk mendapat pengetahuan
tentang jumlah kadar air yang tersedia pada tanah.
1.2
Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini
adalah untuk menetapkan kadar lengas contoh tanah kering udara.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang
terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor yaitu bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu yang
sangat panjang. Tanah dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induknya baik secara
fisik, kimia, biologi, dan morfologinya (Hurbe, 2012).
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air yang
terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas dalam tanah
antara lain masir iklim, cara pemberian air irigasi, kandungan bahan organik,
fraksi lempung tanah, topografi, dan adanya bahan penutup tanah baik organik
maupun non-organik (Aqil, 2016).
Dalam keadaan jenuh semua pori terisi air, pengurangan air yang
mengisi pori makro segera terjadi akibat gaya gravitasi lebih kuat dari gaya
menahan air. Jika air gravitasi telah habis kondisi kelengasan tanah disebut
kapasitas lapang yang merupakan batas tertinggi lengas tersediakan bagi tanaman
sementara air akan diikat di permukaan fraksi tanah membentuk selaput antar
fraksi juga akibat kohesi. Air antar fraksi dapat hilang akibat evaporasi dan
tidak lagi dapat diserap oleh tanaman (titik layu) atau disebut lengas
higroskopik. Jika tanah dikeringkan pada suhu udara dan di tempat yang teduh,
akan dijumpai lengas yang membentuk selaput tipis dan disebut kadar lengas pada
tanah kering angin. Selaput tipis air tersebut masih dapat dihilangkan dengan
pemanasan 110oC selama 4 jam dan disebut tanah kering mutlak
(Yudono, 2014).
Kaitannya dengan adanya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai
daya pengikat lengas tanah yang relatif rendah karena permukaan kontak antara
tanah pasiran ini didominasi oleh pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang
jatuh ke tanah pasiran akan mengalami perkolasi dan air kapiler mudah lepas karena
evaporasi (Mukhid, 2010).
Kemampuan tanah dalam hal kemampuannya menahan air dipengaruhi oleh
tekstur tanah. Tanah bertekstur kasar mempunyai daya tahan air yang lebih kecil
dibandingkan tanah yang bertekstur halus. Oleh karena itu tanaman yang ditanam
pada tanah pasir umumnya mudah kekeringan dari pada bertekstur lempung yang
halus (Hardjowigeno, 2010).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Senin, 26 Maret 2018 pukul 08.50 – 09.40 WITA di Laboratorium Fisika Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
3.2
Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum
ini adalah cawan, sendok, timbangan analitik, oven, dan eksikator. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah contoh tanah kering udara halus (0,2 mm) wilayah
Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah.
3.3
Prosedur Kerja
1.
Ditimbang
cawan kosong bersih tanpa tutup (a gram)
2.
Dimasukkan
contoh tanah kering udara ke dalam cawan kira-kira ¾ cawan kemudian ditimbang
(b gram)
3.
Dimasukkan
cawan berisi tanah tersebut ke dalam oven yang telah diatur suhunya 105oC-110oC,
dibiarkan paling sedikit 4 jam
4.
Dikeluarkan
dan dibiarkan mendingin dalam eksikator sekitar 15 menit, kemudian ditimbang (c
gram)
5.
Dicatat
hasilnya
BAB IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan Kadar Lengas Tanah
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Kadar Lengas Tanah
Sampel
|
gram
|
% Kadar
Lengas
|
||
a
|
b
|
c
|
||
Loteng
|
3,84
|
48,58
|
45,5277
|
7,32
|
KLU
|
3,86
|
47,82
|
45,9399
|
4,47
|
Pada praktikum
ini dilakukan pengamatan terhadap contoh tanah kering udara untuk mengetahui
kadar lengas tanah di KLU dan Loteng. Kadar lengas tanah adalah kandungan air
di dalam tanah yang merupakan salah satu sifat fisik tanah untuk
mengidentifikasi kondisi suatu tanah karena kadar lengas masing-masing jenis
tanah berbeda-beda.
Dari hasil analisis data praktikum, diperoleh nilai kadar lengas
tanah Lombok Tengah adalah 7,32% dan Lombok Utara 4,47%. Lombok Tengah memiliki
kadar lengas yang lebih tinggi karena termasuk tanah vertisol yang mengandung
mineral dan bertekstur liat dan lempung montmorillonit sehingga dapat
mengembung dan mengerut sehingga menampung lebih banyak air daripada tanah
Lombok Utara yang termasuk tanah entisol yaitu tanah muda yang kadar lempung
dan bahan organiknya rendah, struktur remah sampai berbutir dan sangat jarang
sehingga tidak dapat menahan air dengan baik.
Kadar lengas tanah penting untuk diketahui dalam pertanian agar
dapat mengetahui serapan unsur hara dan dapat menentukan tindakan dalam
pengelolaan pertanian seperti irigasi, pemupukan, serta jenis tanaman yang
tepat.
BAB V. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa kadar lengas tanah Lombok Tengah lebih besar daripada
kadar lengas tanah Lombok Utara yaitu 7,32% dan Lombok Utara 4,47% karena tanah
Lombok Tengah dapat mengikat air lebih banyak dibandingkan tanah Lombok Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Aqil M., I. U. Firmansyah, dan M. Akil. 2016. Pengelolaan Air
Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman
Serealia. Maros.
Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu
Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Hurbe, R. 2012. Ecohydrology
Of Water Controlled Ecosystem: Soil Moisture And
Plant Dynamics. Cambridge University Press. London.
Mukhid, S. 2010. Pengaruh
Pemberian Lapisan Lempung Terhadap Peningkatan Lengas
Pada Tanah Berpasir. Jurnal Sains dan Teknologi.
Yudono, P., Maas, A., Masyhur C.S., dan Yuwono, T. 2013. Pengantar
Ilmu
Pertanian. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
ANALISIS DATA
Kadar lengas Loteng =
x 100%
=
x 100%
=
x 100%
= 7,32%
Kadar lengas KLU =
x 100%
=
x 100%
=
x 100%
= 4,47%
Dapat dilihat dan didownload disini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download
❤❤❤
@finasaadha
0 comment
What do you think about this post?