LAPORAN PRAKTIKUM LAJU REAKSI

by - January 26, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat bermacam- macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun. Dalam reaksi kimia banyak digunakan zat kimia yang berupa larutan atau berupa gas dalam keadaan tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan konsentrasi (molaritas). Dan  untuk mengetahui lebih jelasnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi maka kita lakukan sebuah praktikum tentang laju reaksi.


1.2.      Tujuan Praktikum
1.   Menjelaskan pengaruh konsentrasi zat terhadap laju reaksi.
2.   Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
3.   Menjelaskan pengaruh luas permukaan suatu zat terhadap laju reaksi.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 
Sifat alami suatu reaksi. Beberapa reaksi memang secara alami lambat atau lebih cepat dibandingkan yang lain. Jumlah spesies yang ikut bereaksi serta keadaan fisik reaktan, ataupun kekompleksan jalanya (mekanisme reaksi) dan factor lain sangat menentukan kecepatan laju reaksi.
Konsentrasi reaktan. Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia denngan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
Tekanan. Reaksi yang melibatkan gas, kecepatan reaksinya berbanding lurus dengan kenaikan tekanan dimana factor tekanan ini ekuivalen dengan konsentrasi gas.
Orde reaksi. Orde reaksi menentukan seberapa besar konsentrasi reaktan berpengaruh pada kecepatan reaksi.
Temperatur. Temperature berhubungan dengan energi kinetic yang dimiliki molekul-molekul reaktan dalam kecenderungannya bertumbukan. Kenaikan suhu umumnya menyediakan energi yang cukup bagi molekul reaktan untuk meningkatkan tumbukan antar molekul. Akan tetapi tidak semua reaksi dipengaruhi oleh temperature, terdapat reaksi yang independent terhadap temperature yaitu reaksi akan berjalan melambat saat temperature di naikkan seperti reaksi yang melibatkan radikal bebas.
Pelarut. Banyak reaksi yang terjadi dalam larutan dan melibatkan pelarut. Sifat pelarut baik terhadap reaktan, hasil intermediate, dan produknya mempengaruhi laju reaksi. Seperti sifat solvasi pelarut terhadap ion dalam pelarut dan kekuatan interaksi ion dan pelarut dalam pembentukan counter ion.
Radiasi elektromagnetik dan Intensitas Cahaya. Radiasi elektromagnetik dan cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Molekul-molekul reaktan dapat menyerap kedua bentuk energi ini sehingga mereka terpenuhi atau meningkatkan energinya sehingga meningkatkan terjadinya tumbukan antar molekul
Katalis. Adanya katalis dalam suatu sitem reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi disebabkan katalis menurunkan energi aktifasi. Dengan penurunan energi aktifasi ini maka energi minimum yang dibutuhkan untuk terjadinya tumbukkan semakin berkurang sehingga mempercepat terjadinya reaksi.
Pengadukan. Proses pengadukan mempengaruhi kecepatan reaksi yang melibatkan sistem heterogen. Seperti reaksi yang melibatkan dua fasa yaitu fasa padatan dan fasa cair seperti melarutkan serbuk besi dalam larutan HCl, dengan pengadukan maka reaksi akan cepat berjalan.

2.2 Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi.
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
2.3 Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

2.4 Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu memperlambat proses pembusukan.
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat.
Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif. Kita telah tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan.
Energi kinetik molekul-molekul tidak sama. Ada yang besar dan ada yang kecil. Oleh karena itu, pada suhu tertentu ada molekul-molekul yang bertabrakan secara efektif dan ada yang bertabrakan secara tidak efektif. Dengan perkataan lain, ada tabrakan yang menghasilkan reaksi kimia ada yang tidak menghasilkan reaksi kimia. Meningkatkan suhu reaksi berarti menambahkan energi. Energi diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul menjadi lebih besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan dampak benturan yang lebih besar makin sering terjadi. Dengan demikian, benturan antar molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi itu menyebabkan reaksi kimia juga makin banyak terjadi. Hal ini berarti bahwa laju reaksi makin tinggi.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Biologi SMAN 01 Unggulan Kamanre pada tanggal 06 November2011.



      3.2 Alat dan Bahan

1.            Alat yang digunakan

Tabung reaksi                                               6 buah
Stopwatch                                                    1 buah
Ampelas                                                       1 buah
Gelas kimia 100 mL                                     6 buah
Kertas putih yang diberi tanda X                 1 buah
Pembakar spiritus                                         1 buah
Kawat kasa                                                   1 buah
Kaki tiga                                                       1 buah
Termometer                                                  1 buah
Neraca analisis                                              1 buah
Pipet tetes                                                     5 buah
Botol semprot                                               1 buah
Pipet volume                                                            1 buah
Bola hisap                                                     1 buah
Gelas Ukur                                                   1 buah
Kaca arloji                                                    1 buah
Gunting                                                        1 buah

2.            Bahan yang digunakan

Pita magnesium                                               6 potong (3cm)
Larutan HCL;1M,2M, dan 3M                       @ 3 mL
Larutan HCL;0,1M                                         25 mL
Larutan Na2S2O0,1 M                                   25 mL             




3.3    Langkah Kerja

1.      Percobaan I Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi.

1.         Siapkan 3 buah tabung reaksi dan isilah dengan pita magnesium yang telah diampelas! Beri nomor 1,2, dan 3.
2.         Isilah tabung reaksi 1 dengan larutan HCl 1 M sebanya 3 ml!
3.         Catatlah waktu berlangsungnya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat larutan HCl dituangkan sampai pita Mg habis bereaksi!
4.         Ulangi langkah tersebut untuk larutan HCl 2M; 3M pada ke-2 tabung reaksi lainnya!
5.         Masukkan data ke dalam bentuk tabel.


2.      Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi
1.      Letakkan gelas kimia 100 mL diatas kertas putih bertanda X!
2.      Masukan 25 mL larutan Na2S2O0,1 M ke dalam gelas kimia tersebut dan ukur suhunya dengan thermometer
3.      Masukan 10 mL larutan HCL 1 M ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan Na2S2O0,1 M tersebut!
4.      Catatlah waktu berlangsungnya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat larutan HCl dituangkan sampai tanda X tidak terlihat lagi!
5.      Ulangi langkah tersebut, dengan larutan Na2S2O0,1 M yang dipanasakan sampai suhunya naik 10 derajat Celcius.


3.            Percobaan II Pengaruh Luas Permukaan Terhadap laju reaksi.

1.      Ambil 3 cm pita magnesium dan diamplas
2.      Isilah gelas kimia dengan 10 mL larutan HCl 1 M!
3.      Masukan potongan pita magnesium dalam larutan HCl
4.      Catat waktu berlangsungnya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat pita magnesium dimasukan dalam tabunng reaksi
5.      Ulang langkah tersbut untuk 3 cm logam magnesium yang dipotong kecil-kecil

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1       Hasil Pengamatan

Tabel Data Pengamatan :

A.    Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

No
Reaktan
Waktu (detik)
Pengamatan
1.
Pita Mg + HCl 1 M
215
Setelah Pita Mg dicampur dengan larutan HCl bagian atas tabung menjadi beruap dan bagian bawah tabung terasa sedikit panas
2.
Pita Mg + HCl 2 M
78
Setelah Pita Mg dicampur dengan larutan HCl bagian atas tabung menjadi beruap dan bagian bawah tabung terasa sedikit panas dan waktu yang diperlukan untuk bereaksi antara Pita Mg + HCl 2 M lebih cepat daripada Pita Mg + HCl 1 M
5        3
Pita Mg + HCl 3 M
25
Setelah Pita Mg dicampur dengan larutan HCl bagian atas tabung menjadi beruap dan bagian bawah tabung terasa sedikit panas dan waktu yang diperlukan untuk bereaksi antara Pita Mg + HCl 3 M lebih cepat daripada Pita Mg + HCl 2 dan Pita Mg + HCl 1 M

·         Hasil analisis praktikum I
Adanya konsentrasi yang semakin besar mengakibatkan reaksi makin cepat terjadi dikarenakan jumlah tumbukan antar partikel makin bertambah.

B.     Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi
No
HCl 1 M
Na2S2O0,1 M
Suhu (ºC)
Waktu (detik)
Pengamatan
1
10 mL
25 mL
27 ºC
37 detik
Beberapa detik setelah larutan Na2S2O0,1 M dicampurkan dengan larutan HCl 1 M larutan menjadi putih seperti susu Na2S2O0,1 M dan tanda X menjadi tidak terlihat  yang mengendap dikarenakan di dasar larutan
2
10 mL
25 mL
37 ºC (+10 ºC)
20 detik
Beberapa detik setelah larutan Na2S2O0,1 M dicampurkan dengan larutan HCl 1 M larutan menjadi putih seperti susu Na2S2O0,1 M dan tanda X menjadi tidak terlihat  yang mengendap dikarenakan di dasar larutan dan waktu yang diperlukan breaksi untuk suhu yang lebih tinggi 10 ºC lebih cepat.

·         Hasil analisis praktikum II
Adanya kenaikan suhu menambah energy kinetic partikel sehingga jumlah tumbukan antar partikel menjadi bertambah akibatnya reaksi cepat terjadi.

C.     Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

No
Reaktan
Waktu (detik)
Pengamatan
1.
10 mL HCl 1 M + 3 cm logam Mg utuh
101
Setelah Pita Mg utuh dicampur dengan larutan HCl bagian atas larutan menjadi beruap dan lama kelamaan pita Mg menjadi habis bereaksi serta bagian bawah tabung terasa sedikit panas
2.
10 mL HCl 1 M + 3 cm logam Mg (potongan kecil-kecil)
77
Setelah Pita Mg utuh dicampur dengan larutan HCl bagian atas larutan menjadi beruap dan lama kelamaan potongan – potongan kecil pita Mg menjadi habis bereaksi serta bagian bawah tabung terasa sedikit panas selain itu waktu yang diperlukan lebih cepat dibandingkan pada pita Mg yang utuh

·         Hasil analisis praktikum III
Adanya luas permkaan pita Mg yang makin besar mengakibatkan reaksi makin cepat terjadi dikarenakan bidang permukaan yang besar mengakibatkan jumlah tumbukan makin banyak, sehingga pada pita Mg yang dipotong kecil kecil reaksinya lebih cepat terjadi karena luas permuakaan pita Mg bertambah ketika dipotong-potong.


BAB V
PENUTUP
5.1       Kesimpulan

·         Adanya konsentrasi yang semakin besar mengakibatkan reaksi makin cepat terjadi dikarenakan jumlah tumbukan antar partikel makin bertambah.
·         Adanya kenaikan suhu menambah energy kinetic partikel sehingga jumlah tumbukan antar partikel menjadi bertambah akibatnya reaksi cepat terjadi.
·         Adanya luas permkaan pita Mg yang makin besar mengakibatkan reaksi makin cepat terjadi dikarenakan bidang permukaan yang besar mengakibatkan jumlah tumbukan makin banyak, sehingga pada pita Mg yang dipotong kecil kecil reaksinya lebih cepat terjadi karena luas permuakaan pita Mg bertambah ketika dipotong-potong.

5.2       Saran
·         Dalam melakukan preaktikum sebaiknya siswa siswi menjaga peralatan-peralatan praktikum dengan baik agar tidak terjadi kecelakan dan kerusakan alat-alat praktikum pada saat praktikum berlangsung.
·         Dalam melakukan preaktikum ini sebaiknya siswa siswi lebih teliti dalam mengukur suhu dengan termometer maupun mengukur waktu dengan stopwatch.
·         Dalam melakukan preaktikum ini sebaiknya siswa siswi lebih berhati-hati dalam menggunakan benda-benda tajam seperti gunting pada saat mengamplas pita magnesium agar tidak melukai tangan.
·         Dalam melakukan preaktikum ini sebaiknya siswa siswi lebih cermat dalam menggunakan setiap tabung maupun gelas kimia agar tidak langsung tercampur dengan larutan Na2S2Oterutama saat pengamatan pengaruh suhu  terhadap laju reaksi yang dapat mengakibatkan hasil praktikum menjadi tidak sempurna.

Dapat didownload disini

Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤
__________________
With Love,
Fina Sarah Adhari

Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?