Makalah Majlis Syura & Ahlul Halli wal Aqdi

by - September 23, 2016


BAB I
                                                PENDAHULUAN                                               
     A.   Latar Belakang
Dengan musyawarah segala urusan dapat terselesaikan dengan mudah, karena bersumber dari pemikiran yang berbeda untuk mencapai mufakat, dalam hal apapun kedudukan musyawarah amat urgen, termasuk kedalam urusan pemerintahan yang mengatur banyak rakyat agar kesejahteraan tercipta.
Tanpa adanya musyawarah tidak menjamin masalah dapat terselesaikan dengan mudah, bahkan makin kacau dan tak beraturan hingga mengorbankan berbagai pihak. Namun tidak semua urusan itu selalu dimusyawarahkan, artinya untuk segala ketentuan yang sifatnya sudah mutlak dan shahih misalnya ketentuan syariat yang telah tertuang dalam Quran dan sunnah itu tidak perlu dimusywarahkan karena urusannya jatuh langsung dari Allah Yang Maha Memutuskan Hukum dan Dia lah seadil-adilnya hakim.
Allah SWT menurunkan Islam melalui Nabi Muhammad SAW, dengan kegigihan dan keteguhan hati beliau lah islam berkembang meluas ke berbagai penjuru dunia, Islam adalah pencerminan tentang kedamaian, keharmonisan, dan kesempurnaan di sisi Allah SWT.
Anggapan urgensi musyawarah ini melatarbelakangi penyusun untuk membahas makalah yang berjudul Majelis Syura.
        B.     Rumusan Masalah

    1.    Apakah pengertian Majlis Syura dan Ahlul Halli wal Aqdi?
    2.      Apa sajakah syarat-syarat menjadi anggota Majlis Syura?
    3.      Apakah hak dan kewajiban Majlis Syura?

     C.   Tujuan Pembahasan
   1.      Mengetahui pengertian Majlis Syura dan Ahlul Halli wal Aqdi.
   2.      Mengetahui syarat-syarat menjadi anggota Majlis Syura.
   3.      Mengetahui hak dan kewajiban Majlis Syura?


BAB II
PEMBAHASAN
   A.   Pengertian Majlis Syura
Majlis Syura menurut bahasa artinya “tempat musyawarah”,  sedangkan menurut istilah ialah “lembaga permusyawaratan  rakyat”. Jelasnya, majlis syura ialah suatu  badan atau lembaga Negara yang bertugas memusyawarahkan kepentingan  rakyat. Di Negara Indonesia dikenal dengan MPR dan DPR.

Allah SWT. berfirman:
Artinya: “Maka disebabkan  rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri daari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal.” (Q.S. Ali Imran: ayat 159)
Majlis syura sebagaiman kita maksud pada zaman Rasulullah saw. belum ada, akan tetapi beliau telah memberi contoh kepada umatnya agar selalu bermusyawarah dalam berbagai urusan yang menyangkut urusan yang menyangkut kepentingan bersama. Dengan demikian beliau telah meletakan dasar atu prinsip musyawarah dalam kehidupan beragama dan bernegara. Lembaga permusyawaratan yang kita ketahui pada tiap-tiap negara sekarang umumnya sudah mempunyai peraturan dan tata tertib tertentu berdasarkan undang-undang setempat, diantaranya penentuan tempat bersidang, waktu bersidang dan berapa kali bersidang untuk masa/periode tertentu. Hal yang demikian tidak ada ketentuannya dari Rasulullah saw. kita dapat mengambil hikmah dari pada keadaan ini. Seandainya Rasulullah menetapkan aturan tertentu dalam permusyawartan niscaya akan timbul tanggapan bahwa aturan tersebut merupakan suatu hal yang harus dicontoh dan dilaksanakan. Padahal kondisi dan situasi pada masa Rasulullah saw. tidak sama dengan kondisi masyarakat sekarang. Sedangkan yang penting dalam  hal ini bukan teknis/caranya melainkan memegang prinsipnya. Dengan dasar pemikiran tersebut dan dengan memperhatikan kaidah-kaidah syari’ah dapat kita pahami bahwa jalan yang ditempuh Rasulullah saw. Ialah  menyerahkan cara dan bentuk permusyawartan itu kepada kebijaksanaan umat. Umat akan  menyesuaikan diri dengan tempat dan masa mereka, selaras dengan keadaan dan maslahat setempat pada waktu itu.
Allah SWT. berfirman:
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan solat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” 
(Q.S. Asy-Syura:38)
Adapun materi yang dimusyawarahkan adalah terutama yang tidak ada nashnya baik dengan nash qath’I atau dengan ijma. Akan tetapi walaupun demikian materi musyawarah tidak terbatas pada hal tersebut saja melainkan dilakukan untuk menyelesaikan segala urusan. Masalah yang sudah ada nashnya juga memerlukan musyawarah untuk merumuskan teknis pelaksanaanya. Masalah yang tidak ada nashnya lebih memerlukan musyawarah untuk mencari pemecahan dan penyelesaiannya.
            Hal-hal pokok dalam musyawarah yang sesuai dengan anjuran Al-Qur’an dan Hadits, diantaranya:
·         Urusan yang menyangkut kepentingan orang banyak harus diselenggarakan atas dasar musyawarah dengan rakyat yang terlibat di dalamnya.
·         Rakyat yang berkepentingan  harus dimintai pendapatnya, secara langsung atau diwakili orang terpercaya
·         Bermusyawarah harus bebas, adil, jujur, tanpa  ada  paksaan dari pihak mana pun.

     B.   Pengertian Ahlul Halli wal Aqdi
Ahlul Halli Wal Aqdi ialah anggota Majlis Syura sebagai wakil-wakil rakyat. Ahlul Halli Wal’aqdi di negara Indonesia adalah  para anggota DPR/MPR dan DPRD Tk.1 dan 2. Para ulama fiqih menyatakan bahwa anggota Ahlul Halli Wal’aqdi adalah para alim ulama dan kaum cendikiawan yang dipilih langsung oleh mereka. Dengan demikian, Ahlul Halli Wal’aqdi harus mencakup dua aspek penting, yaitu; mereka harus terdiri dari para ilmuwan dan alim ulama, mereka semua harus mendapat kepercayaan dari rakyat, artinya kepemimpinannya harus berasaskan demokrasi.

    C.   Syarat-syarat Menjadi Anggota Majlis Syura
Ada dua persyaratan umum yang mesti dimiliki wakil rakyat, yaitu persyaratan  pribadi dan persyaratan ilmiah. Persyaratan pribadi harus dilihat sampai seberapa jauh penerapan akhlakul karimah  terhadap dirinya dan  ketaatan terhadap perintah agamanya. Sedangkan  persyaratan Ilmiyah harus dilihat sampai tingkat mana kemampuan ilmiah sesuai dengan bidangnya.  Selanjutnya berdasarkan dua aspek ini dapat dirumuskan persyaratan wakil rakyat sebagai berikut:
    a.       Takwa kepada Allah SWT., dan memelihara agama.
    b.      Berkepribadian  tinggi (adil, jujur dan bertanggung jawab). Adil artinya mengerjakan kewajiban serta menjauhkan diri dari segala maksiat serta dapat menjaga kehormatan dirinya. Jujur artinya tidak akan menghianati amanat yang dipercayakan kepadanya, sedangkan bertanggung jawab bahwa ialah setiap langkah dan sikapnya dapat dibuktikan kebenarannya. Dia akan selalu berpedoman kepada Sabda Rasulullah saw :Artinya : “kamu semua adalah pemimpin, dan kalian semua akan dimnta pertanggungan jawab kepemimpinannya” (Bukhari Muslim dan Ibnu Umar).
   c.       Ahli ilmu. Berpengetahuan tinggi  dan berpengalaman  luas sesuai dengan bidangnya. Wakil rakyat dalam  negara Islam  harus tergolong cendikiawan yang bertaqwa.
   d.      Ikhlas, dinamis, dan kreatifIkhlas berarti semua langkahnya didorong oleh pengabdian, tidak hanya dipilih oleh rakyat akan tetapi lebih dari itu dia mengharaplakan ridha Allah swt. Dinamis dan kreatif artinya dia pandai menciptakan idea atau gagasan yang segar sesuai dengan kehendak zaman, tidak pasif dan bekerja penuh gairah.
    e.       Berani dan teguh pendirian Dia berani mengemukakan pendapat, menyatakan persetujuan dan penolakan bila tidak setuju. Berani mengemukakan yang benar bila benar dan berani mengoreksi yang salah bila salah.
f.       Merakyat, artinya dia dapat memahami dan bersikap tanggap terhadap kepentingan rakyat sehingga betul-betul dapat dipercaya menyuarakan kata hati rakyat.

    D.   Hak dan Kewajiban Majlis Syura
a.)   Hak Majlis Syura
Hak yang diterima oleh anggota majlis syura, diantaranya:
·         Dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat, memiliki hak yang sama dengan hak rakyat.
·         Dalam kedudukannya sebagai anggota majlis, ia mendapatkan hak-hak tertentu, yaitu:
-Mendapatkan fasilitas yang wajar, misalnya menempati majlis, rumah dinas yang dekat dengan tempat tugas, alat transportasi yang mempercepat sampai ke tempat tugas, dll.
-Mendapat pengamanan dari negara, karena ia adalah orang penting yang melaksanakan aspirasi rakyat.
-Mendapat jasa penghidupan dari majlis.

b.)   Kewajiban Majlis Syura
1.      Mengangkat dan memberhentikan khalifah (kepala negara).
2.      Permusyawaratan dengan khalifah.Wakil-wakil rakyat tugas pokoknya adalah mengemban amanat seluruh rakyat, menghasilkan beberapa aspek positif yang bermanfaat bagi penguasa dan rakyat itu sendiri.
3.      Bersama khalifah membuat undang-undang. Undang-undang ini menyangkut lebih mantap berlakunya hukum Allah, yang berisikan amar ma’ruf dan nahi munkar bagi semua pihak dan menitik beratkan kepada maslahat umat.
4.      Mengawasi jalannya pemerintahan.
5.      Menetapkan anggaran belanja dengan lebih memperhatikan kepentingan rakyat banyak.
6.      Mengolah data-data, baik dari petugas yang khusus menangani pengawasan jalannya pemerintahan atau langsung dari rakyat sendiri.
7.      Merumuskan gagasan yang dapat mempercepat tercapainya tujuan bernegara sambil menjalankan fungsi sosial control terhadap penguasa.
8.      Menetapkan/merumuskan garis-garis besar program yang akan dilaksanakan khalifah. Tahapannya disesuaikan dengan kebutuhan.
9.      Hadir pada setiap saat dilaksanakannya sidang Majlis Syura.
10.  Turun kedaerah-daerah untuk meninjau melaksanakan program pemerintahdan mendapatkan data-data kehidupan yang sebenarnya pada rakyat banyak.Tugas dan kewajiban wakil rakyat pada dasarnya adalah sebagai penjabaran dari tugas pokok kehidupan kaum muslimin dimana kita harus membina hubungan yang harmonis baik antara manusia dengan Tuhan Pencipta seluruh alam ataupun hubungan antara sesama umat manusia khususnya sesama umat Islam. Dua hubungan tersebut dalam Islam dikenal dengan istilah hablun minallah dan hablun mina nas

     E.   Hikmah Bermusyawarah
Musyawarah mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, karena dengan musyawarah segala persoalan dapat diselesaikan dengan baik. Diantara hikmah musyawarah adalah :
1.        Dapat melaksanakan perintah Allah dalam hal musyawarah dan mencontoh perbuatan Rosulullah dalam musyawarah.
2.        Menghindari perselisihan.
3.        Melahirkan rasa tanggung jawab bersama.
4.        Dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan bijaksana.
5.        Mengikat rasa persatuan dan mendekati keadilan.
6.        Mengurangi penyelewengan kekuasaan dan wewenang.
7.        Menjadi arena pendidikan politik bagi rakyat.
8.        Menyadarkan manusia akan kelebihan dan kekurangan dirinya.
    F.    Fungsi Majlis Syura
1. Pengontrol dan penyeimbang dalam system pemerintahan
2. Mitra kerja seorang pemimpin/khalifah



BAB III
         PENUTUP
A.   Kesimpulan
·         Majlis syura artinya tempat atau lembaga bermusyawarah para wakil rakyat dan orang-orang yang berilmu. Sedangkan arti ahlul halli wal aqdi adalah wakil-wakil rakyat yang menjadi anggota majlis syura.
·         Adanya majlis syura yang beranggotakan para cendikiawan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik dan adil. Juga dapat meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam merencanakan dan memutuskan sesuatu, karena keputusan orang banyak lebih mendekati kebenaran daripada pendapat perorangan.
·         Syarat-syarat menjadi anggota majlis syura adalah bertakwa kepada Allah, adil, jujur, cerdas dan berpengalaman, dalam bidangnya, mempunyai pendirian yang teguh, bijaksana, dan merakyat.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dapat didownload disini

Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤ 
With Love,
Fina Sarah Adhari

Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

4 comment

What do you think about this post?