A SasuSaku Fanfiction: Dia Melihatku

by - December 21, 2018


"krsk...krsk"
Suara gaduh dan saling dorong menghiasi pagi suramku, aku berdiri (mencoba untuk tetap) tegak di tengah himpitan mahasiswa lain. Kami sedang berbaris memasuki ruang dosen PA masing-masing untuk konsultasi KRS.
Terkutuklah sistem bodoh di fakultas ini, kenapa pula KRS nya manual gini kan capek. Akhirnya giliranku untuk masuk ke ruang para dosen, ah aku jadi ingat beberapa hari lalu bertemu berandal tampan di depan ruang dosen PAku, tapi saat ini bukan itu yang penting.
"Haruno Sakura..." Aku hanya senyum sumringah di depan dosen PAku, Ibu Tsunade yang baik hati tapi sensitif warbyazah.
"Kenapa kau cuma ambil 23 sks? Sebenarnya kau harus memanfaatkan jatah 24 sksmu itu!"
"Iya bu, tapi kebanyakan teman seangkatan saya memilih mata kuliah Dasar Agronomi yang terdiri dari 3 sks bu dan 20 sks lainnya kan paket bu." Aku berusaha sesopan mungkin, tapi ya...sudahlah.
"Hmm... Yasudah, karena IPmu sudah bagus kamu harus tingkatkan lagi kedepannya ya."
"Baik bu, terimakasih." Dan taraa KRSku ditandatangani dan aku akan menyelesaikan langkah-langkah ribet selanjutnya, semangat Sakura!
.
.
.
Di kampus, aku tak begitu punya banyak teman, yang paling dekat hanya Ino, setidaknya dia yang paling punya pemikiran sama denganku. Saat itu langkah awal pengisian KRS dan kami sebagai mahasiswa baru yang belum paham harus bagaimana hanya merekap jadwal yang sudah ditempel di mading dan memberanikan diri masuk ke ruang dosen, ternyata dosen PA kami belum datang, kami memutuskan duduk di depan ruangannya bersama dengan mahasiswa lain yang sedang menunggu dosen masing-masing, tak lama datang seorang brandal tampan.
Rasanya aku pernah melihatnya, tapi tak tahu dimana dan kapan, tapi wajar saja, toh aku sudah tinggal disini dari kecil.
.
.
.
Hari pertama kuliah!
Aku menggunakan dress orange dengan motif daun-daun kecil, my current favourite dress! Aku ingin tampil cantik di hari pertama kuliah.
Aku duduk di barisan depan bersama Ino, Hinata, dan Tenten. Dosen hari ini lumayan tidak seru, haha, tapi di menit ke dua puluh kelas dimulai datang dua mahasiswa memecah keheningan. Itu dia, si brandal tampan! Astaga aku satu kelas dengannya.
By the way, aku bukannya suka sama dia ya, hanya familiar saja.
.
.
.
Minggu pertama kuliah semester dua sudah kulewati, ini sudah hari jumat di minggu ke dua. Ternyata semua dosenku sangat membosankan, tidak ada yang seru, kalau bercanda pun garing, penjelasan seperti baca buku, slide pun isinya tulisan saja seperti buku.
Tapi hari ini mata kuliah Agroklimatologi, Pak Madara sedikit terlambat tapi tak apa, kami kasihan padanya lagi menghargai usahanya tetap mengajar kami, ia sangat kurus dan mudah berkeringat meski AC di kelas sudah menyala dari pagi, pita suaranya putus sehingga suaranya sulit kami dengar kecuali duduk di depan. Btw, beliau mengingatkanku dengan dosen filsafat -aku lupa namanya- di novel Looking for Alaska karya John Green.
Seperti biasa kami duduk di barisan depan, barisan depan kebanyakan diduduki mahasiswi, tapi si berandal tampan, Uchiha Sasuke, kali ini duduk di ujung depan sementara teman-temannya duduk di belakang. Aku tak tahu apa yang aneh pada diriku tapi selama kelas berlangsung aku merasa diperhatikan, dan walaa kudapati Sasuke sedang melihat ke arahku aku pun melihat ke arahnya, namun dia tidak berniat mengalihkan pandangannya dariku.
"Oy bendahara kelas!" Ada yang memanggil Ino dari belakang, terlihat Naruto sedang memegang kertas bertuliskan I ❤️ U.
"Apasih, aku ga suka!" Kata Ino sambil menghadapku dengan raut wajah mengerut.
Aku hanya tertawa melihatnya, anyway Pak Madara masih di kelas sedang sibuk memindahkan file materi ke flashdisk Hinata.
Tak selang berapa lama Sasuke memperhatikanku lagi, aku pun menoleh ke arahnya dan ia pun menunjukkan secarik kertas bertuliskan I ❤️ U, dan aku hanya tertawa menanggapinya.
Yha, walaupun tak bisa kupungkiri bahwa aku senang, haha.
.
.
.
Setelah itu kami masuk kelas Sosiologi Pedesaan dan Sasuke terlihat buru-buru duduk di depan, aku pun memutuskan untuk duduk di barisan ketiga. Dosen sedang memandu untuk tanya-jawab dan mahasiswi-aku belum kenal dia- di barisan kedua mengancungkan tangan untuk menjawab pertanyaan Gaara. Sasuke yang duduk di depan pun menghadap ke belakang dan aku menyadari dia sedang curi pandang denganku, aku pun menangkap basah dirinya yang sedang melihatku, dan selama mahasiswi itu berbicara Sasuke tak mengalihkan pandangannya dariku.
.
.
.
Mata kuliah Dasar Agronomi dilaksanakan nanti sore, aku memutuskan untuk pulang dan tidur siang.
Sebelum sampai rumah aku membeli es jelly di depan komplek rumahku, aku akan minum ini sebelum istirahat!
Tak tahu mengapa aku cepat sekali tertidur.
Dering ponselku dan suara guntur di langit membuatku bangun, aku pun melihat jam dan seketika melek, omg, aku bisa telat! Sesegera mungkin aku mencuci wajahku -aku sudah mandi tadi pagi- dan berangkat ke kampus.
Aku bertemu dengan Ino, Hinata, dan Tenten yang hendak ke kantin.
"Mana tas kalian?" Aku bertanya karena tak melihat mereka membawa tas.
"Udah nitip tadi di Sasuke." Wah aku agak kaget sih mendengar jawaban Tenten.
"Sini deh Sak." Ino mengajakku bicara sementara Hinata dan Tenten lanjut ke kantin.
"Ngapa no?"
"Tau gak sih, kan tadi kita nitip tas di Sasuke..."
"Iya trus?"
" Aku kan bilang sisain satu kursi buat Sakura, trus dia tanya 'siapa Sakura', aku bilang yang sering bareng aku, eh, mukanya jadi aneh gitu, si Hinata sama Tenten juga notice kalau dia jadi senyum sumringah gitu."
"Ah masa?" Aku ngakak dalam hati, eh kenyataan juga.
Aku pun memutuskan untuk buru-buru ke kelas, lantai tiga bruh, karena belum tentu Sasuke dapat menjaga kursiku dengan baik. Dan wala.
Kupikir Sasuke akan duduk di depan juga dengan kami, ternyata dia duduk di belakang dengan si tinggi -aku ga tahu nama mahasiswa tinggi ini-.
Pelajaran Agronomi berjalan layaknya membaca koran, kami sudah bersusah payah agar duduk di depan menghindari kantuk, nyatanya sama saja, bapaknya malah menjelaskan tentang hati pikiran gambarnya kecoa, apalah, ngantuk.
Setengah enam sore, kami keluar kelas dengan berbahagia, besok tanggal merah dan libuuur.
Aku menyapa Melia karena sudah lama tidak bertemu, dan uh disana ada Sasuke. Jadilah kami, secara tidak langsung, mengobrol garing bersama teman-teman lainnya.
Tapi ini pertama kalinya kami mengobrol!
Di rumah, aku menanti WhatsApp dari Sasuke, biasanya kalau suka, cowok chat cewek duluan kan? Yha gitu aku tungguin, tapi nyatanya tidak ada tanda-tanda dia mengirim pesan.
Mungkin rasa sukanya tak sejauh itu...
.
.
.
Setelah dua hari libur, hari senin ini aku masuk kuliah walaupun agak mager (males gerak) sih sebenarnya, tapi syukurlah mata kuliah hari ini jam 11 jadi aku bisa bermalas-malasan beberapa jam lagi.
Aku datang tepat waktu hari ini, seperti biasa kami duduk di barisan depan. Dosen mata kuliah Pengantar Agribisnis agak telat datang, dan oh ya, APA, aku lupa membawa materi kuliah karena buru-buru (walaupun masuk siang tetap saja buru-buru), jadi aku melihat materi Ino.
Tepat sebelum Ibu Dosen memulai perkuliahan, Sasuke datang di tengah sepi, ia telat dua puluh menit, untung saja dosennya baik.
Pelajaran hari ini terasa sebentar, mungkin karena kebanyakan waktu dipakai oleh Dosen untuk menceritakan anak-anaknya yang sukses walau hobi main game (terutama playstation). Aku berbalik badan untuk mengambil handphone di saku tasku, tepat saat itu juga aku melihat Sasuke yang sedang melihat ke arahku. Gila. Ini gila. Dia hanya melihatku dan tidak melakukan apa pun, tapi itu sudah membuatku gila.
Matanya, cara ia memandangku, sungguh membuatku meleleh. Aku jadi super kepo, sebenarnya apa maksudnya melakukan ini padaku.
.
.
.
Setelah dosen keluar, mahasiswa-mahasiswi pun ikut keluar kelas, Sasuke juga. Tapi aku sengaja melambatkan diriku agar tak keluar kelas bersamaan dengannya, tapi ia malah duduk di kursi depan kelas bersama Naruto dan teman-teman lainnya. Aku dan Ino melewati dan mengabaikan mereka (karena Ino sedang bercerita) namun aku mendengar Naruto yang memanggil Ino, tapi ya kami abaikan saja.
I wonder apakah Sasuke sedang melihatku lagi, haha.
.
.
.
Di rumah, yang kulakukan hanya mengecek notifikasi, berharap Sasuke akan mengirim pesan. Aku berkali-kali melihat kontaknya dan dia sedang online! Apakah dia tidak ada niatan mengirimiku pesan? Aku sungguh penasaran, kenapa dia melihatku seperti itu, apakah wajahku aneh dan seaneh itu sehingga dia melihatku terus? Aku akan menanyakan ini padanya jika besok dia melihatku lagi, ya aku akan tanya padanya.
.
.
.
Pagi ini dingin sekali, aku hanya mencuci muka dan menggosok gigi karena tak tahan dingin udara pagi. Aku segera bersiap untuk ke kampus, aku tak boleh telat di mata kuliah ini.
Aku telat tiga menit dan kelas berada di lantai tiga, masih kelelahan sampai di atas aku mendapati Sasuke sedang berdiri di depan kelas aku tak tahu apa yang dia tunggu dan memilih langsung masuk ke dalam dan duduk di samping Ino. Dosen Pengantar Ilmu Pertanian telat lima belas menit dan Sasuke segera masuk, jadi dia berdiri menunggu dosen? Entahlah.
Saat pelajaran selesai, Ibu Dosen mempersilahkan keluar sesuai absen yang disebutnya. Namaku dan Sasuke berdekatan jadi kami keluar kelas hampir bersamaan, saat hampir tanggal terakhir aku hampir terjatuh dan dibelakangku adalah Sasuke dan teman-temannya mengejekku.
Sebelum kelas selanjutnya, aku dan Ino memutuskan untuk sarapan di warung dekat kampus dan melewati jalan pintas, rasanya seru banget karena ada bagian dimana kami harus memanjat dan melompat. Hinata dan Tenten memilih pergi ke perpustakaan.
.
.
.
Saat kembali ke kampus kami memutuskan ke sekretariat himpunan untuk ngobrol dengan kakak-kakak tingkat. Kemudian duduk makan-makan dekat kantin, aku membagikan bakso goreng buatan bibiku.
Sekitar sepuluh menit sebelum pelajaran dimulai, kami memutuskan untuk menuju kelas di lantai dua. Dosen Dasar-dasar Ilmu Tanah pun sudah datang namun kakak tingkat yang memakai ruangan itu baru keluar saat jam pelajaran kami dimulai.
Ditengah pelajaran, Ino tiba-tiba menyandar dan berbisik 'Sasuke ngeliatin kamu lagi tuh!', aku terkejut dibuatnya, lagi-lagi dia melihatku seperti itu, apakah ada yang salah denganku? Setelah pelajaran usai, aku memutuskan untuk bertanya pada Sasuke.
"Sasuke!" Ia menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Iya kenapa?" Aku menelan ludah, agak malu sih sebenarnya untuk menanyakan ini.
Aku memberanikan diri karena aku sungguh ingin tahu kenapa ia melihatku seperti itu, "Aku dan Ino merasa kau sering melihat ke arahku belakangan ini, ada apa?"
Ia menyeringai kecil "Mungkin kamu salah paham. Aku hanya ingin melihat wajah teman-temanku. Dan mungkin saat aku lihat arah lain tanpa sengaja kamu merasa aku sedang melihatmu."
DEG
Aku memang tidak mengharapkan dia merasakan apa pun padaku, tapi kok nyesek ya?
"Hahaha yasudahlah kalau begitu." Aku pun tertawa, menertawai diriku sendiri dan segera hilang dari hadapannya.
Rasanya seperti besok aku tak akan mampu (menahan malu) bertemu dengannya lagi.

-Fin-


Disclaimer: berdasarkan kisah nyata, tapi ga nyata-nyata banget :'D

You May Also Like

2 comment

What do you think about this post?