Laporan Kimia: Penurunan Titik Beku Larutan

by - June 30, 2017

             
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-NYA, sehingga laporan kegiatan praktikum mengenai Penurunan titik beku larutan ini dapat terselesaikan.Laporan ini disusun berdasarkan kerja keras kami yang ditempuh selama beberapa hari dengan bimbingan yang diberikan.
Terselesaikannya laporan ini bukan karena usaha kami sendiri, semua tidak terlepas dari uluran tangan yang diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.Yang telah membantu kami, mulai dari kegitan praktek sampai dengan penyusunan laporan oleh karena itu pada kesempatan ini dengan rendah hati kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Kami menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan, hargai dan akan diterima dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada kami, sehingga kelak kami mampu menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan penulis berharap semoga laporan kegiatan praktikum Penurunan titk beku   ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


                                                                                               
Mataram, 00 jan 2016

Kelompok x
BAB  I
A.      Pelaksanaan Praktikum
1.       Waktu pelaksanaan :
2.       Tujuan praktikum : mengamati penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3.       Lokasi praktkum : laboratorium kimia man 2 mataram.
B.      Landasan Teori
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja garam yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 00C melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 00C itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
C.      Alat dan Bahan
·         Alat :
1.       Gelas beker
2.       Thermometer
3.       Sendok
4.       Tabung reaksi
5.       Pengaduk kaca
·         Bahan :
1.       Akuades
2.       Garam dapur kasar
3.       Potongan-potongan kecil es
4.       Larutan cuka 0,5 M
5.       Larutan urea 0,5 M
D.      Cara Kerja
1.       Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas beker hingga ketinggiannya mencapai ¾ gelas.
2.       Tambahkan 4 sendok garam dapur kasar ke dalam gelas beker berisi potongan es dan aduk hingga merata.
3.       Isi tabung reaksi dengan akuades setinggi 4cm.
4.       Masukkan tabung reaksi yang berisi akuades ke dalam gelas beker berisi campuran es dan garam dapur kasar.
5.       Aduklah akuades dalam tabung reaksi dengan gerakan naik turun hingga air membeku.
6.       Ukur suhu menggunakan thermometer. Catat suhu es dalam tabung reaksi setiap satu menit sampai semua es mencair.
7.       Ulangi langkah 3, 4, 5, dan 6 untuk larutan cuka 0,5 M dan urea 0,5 M.
E.       Hasil Pengamatan
Larutan
Suhu pada Detik ke-
15
30
45
60
75
90
Akuades
10
7,5
5,2
5
1,9
-1,9
Cuka 0,5 M
15
10
5
3
0
-2
Urea 0,5 M
10
5
0
-4
-6
-8

BAB II
Pembahasan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya.
Pada molal yang sama, titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berbeda karena zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit.
Hal tersebut terjadi karena adanya suatu faktor yang biasa disebut faktor van't Hoff pada larutan elektrolit dan dinyatakan dengan lambang i. Faktor van't Hoff adalah perbandingan antara sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit (cuka)  dengan harga sifat koligatif larutan yang diharapkan dari suatu zat non-elektrolit (urea) pada konsentrasi yang sama.
Sifat koligatif bergantung kepada konsentrasi partikel dalam larutan baik partikel itu berupa atom, molekul ataupun ion, tetapi tidak bergantung kepada jenis zat terlarut. Dan zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi ion-ionnya baik sebagian maupun seluruhnya. Jadi, untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit memiliki jumlah partikel yang lebih banyak dibandingkan jumlah partikel dalam larutan non-elektrolit. Oleh sebab itu, larutan elektrolit memiliki harga sifat koligatif yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non-elektrolit.
Harga i dari elektrolit tipe kovalen lebih bervariasi, tergantung pada kekuatan elektrolit itu. Elektrolit lemah memiliki harga i mendekati satu, sedangkan elektrolit kuat memiliki harga i mendekati harga teoretisnya.
BAB III
Kesimpulan
1.       Fungsi dari campuran butiran butiran es batu dengan garam pada penurunan titik beku adalah sebagai bahan untuk membekukan larutan yang akan diperiksa titik bekunya. Sedangkan Garam berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0°C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0°C dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
2.       Perubahan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit dipengaruhi oleh banyaknya ion yang terkandung dalam larutan tersebut  yang biasanya disebut konsentrasi zat terlarut. Semakin banyak ion yang dibutuhkan untuk membentuk titik beku atau semakin besar konsentrasi yang terkandung dalam larutan tersebut, maka penurunan titik beku juga semakin besar dan sebaliknya.
3.       Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Nana sutrisna .2004.Advanced Learning chemistry 3A.Thrid edition.Bandung:facil
Parning,Horale,Tiopan.2012.Kimia 3A.Cetakan pertama.Jakarta:Yudhistira
Parning,Horale,Tiopan.2012.Kimia 3A.Edisi kedua.Jakarta:Yudhistira
Michael Purba dan Sunardi.2012.Kimia.Jakarta: Erlangga

Dapat didownload disini

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara download:
1. Klik tulisan 'disini' di atas
2. Silang laman yang tidak perlu, tunggu loading sebentar
3. Tekan 'Skip Ad'
4. Download file drive di tanda unduh (panah ke bawah ↓) di pojok kanan atas laman google drive
5. Selesai, tinggal cek di folder download

❤❤❤
With Love,
Fina Sarah Adhari

Twitter: finasaraha_13

You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?