LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MANAJEMEN PELATIHAN “PELATIHAN TEKNIK MARKETING BERBASIS SKILL PUBLIC SPEAKING PADA KARYAWAN BIDANG MARKETING DI KOTA MATARAM”

by - May 29, 2020



OLEH :
KELOMPOK 2 GELOMBANG 1
1. FADLI (C1G 017 064)
2.     FATIHATUL WARDAH (C1G 017 065)
3.     FINA SARAH ADHARI (C1G 017 066)
4.      FIRMANSAH (C1G 017 067)
5.     FITA MARDIANTIH (C1G 017 068)

LABORATORIUM PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020 


KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga Laporan Akhir Praktikum Manajemen Pelatihan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada panutan  kita, suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah mengantar kita kejalan yang begitu indah seperti yang kita rasakan sampai saat ini.
Dalam penyususnan laporan akhir praktikum ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh asisten praktikum yang telah membantu selama kegiatan praktikum dilakukan.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk lebih memahami tentang Pelatihan Teknik Marketing Berbasis Skill Public Speaking Pada Karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil praktikum mingguan. Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini masih ada kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penyusun membutuhkan kritik dan saran agar dapat memperbaiki laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Mataram, 21 Mei 2020

Tim Penulis



PENDAHULUAN
Pelatihan bagi sumber daya manusia merupakan keniscayaan bagi setiap organisasi maupun lembaga, karena hampir semua orang mengakui bahwa keberhasilan suatu lembaga/organisasi sangat tergantung pada sumber daya manusia yang mengelolanya. Penempatan sumber daya manusia secara langsung dalam pekerjaan tidak menjamin mereka akan berhasil. Sumber daya manusia yang baru sering merasa kurang percaya diri dan merasa kurang pasti tentang peranan dan tanggung jawabnya dalam lembaga/organisasi tempatnya bekerja. Oleh karenanya, kepada mereka semestinya diadakan pembekalan berupa pelatihan yang menjurus kepada tanggung jawabnya dalam lembaga/organisasi dimaksud.
Kontrak belajar merupakan proses penyusunan  kesepakatan antara peserta, pelatih, dan juga panitia yang berisi berbagai ketentuan yang harus ditepati dan bentuk sanksi terhadap pelanggaran dan ketentuan yang disepakati tersebut. Fasilitator dan peserta pelatihan akan membuat kesepakatan terkait kontrak belajar. Kontrak belajar yang disepakati diperlukan agar proses pelatihan berjalan dengan baik, disiplin, efektif, dan tertib sehingga tujuan diadakannya suatu pelatihan bisa tercapai dengan maksimal. Adapun penentuan kontrak belajar dalam sebuah kegiatan pelatihan dapat dilakukan secara langsung bersama dengan peserta pelatihan dan juga bisa dikombinasikan dengan peraturan yang telah diatur oleh pihak pelatih atau panitia pelatihan.
Analisis jabatan adalah alat untuk mendefinisikan suatu jabatan pada anggota  maupun bawahan dalam  proses yang sistimatis untuk menetapkan jabatan, menyediakan dasar untuk memilih sasaran pelajaran penting, dan menetapkan ketidaksesuaian kerja yang ada dalam jabatan.  Analisis jabatan berfungsi untuk menetapkan apa yang akan dipelajari. Proses bagaimana analisis jabatan dilakukan akan membantu dalam menetapkan sasaran pelajaran yang penting.  Identifikasi DKK adalah langkah berikutnya setelah analisis jabatan. Langkah ini masih berada dalam tahap 1 dari model pengembangan program Diklat Berdasarkan Kompetensi Kerja (CBT)
Analisis jabatan adalah sebuah proses untuk mengidentifikasikan dan menentukan secara rinci tugas dan persyaratan pekerjaan tertentu serta kepentingan yang berkaitan dengan tugas-tugas pada jabatan atau pekerjaan tertentu.. Analisis jabatan dilakukan untuk mengetahui apakah individu atau pegawai tersebut cocok atau pantas menempati jabatan yang akan diberikan mulai dari pendidikan, keahlian, serta pengalaman.  Katakan disini kita ingin membuat suatu kelompok pertanian organik, analisis jabatan diperlukan untuk menganalisa bagaimana kemampuan tiap individu yang akan terlibat dan bagaimana target ke depan.
Kegiatan belajar pelatihan adalah kegiatan yang menyangkut dua proses yang saling berkaitan dan berkesinambungan, yaitu proses belajar dan proses mengajar yang disebut juga sebagai fase pembelajaran dalam pelatihan. Proses belajar adalah proses dimana peserta pelatihan mempelajari sesuatu, dan proses mengajar dimana pelatih mengerjakan sesuatu untuk membantu terjadinya proses belajar tersebut. Terkadang terjadi bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran, kedua proses itu tidak saling bertemu. Sebenarnya, pelatih tidak pernah mengajar selama peserta pelatihan tidak pernah belajar.
Persiapan pelaksanaan pelatihan adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Persiapan dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan berlangsung. Dengan dilakukannya persiapan maka pelaksanaan pelatihan akan lebih baik, terarah, terkoordinir, dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai sehingga hasil yang didapat akan maksimal dan memuaskan.
Pelaksanaan pelatihan adalah suatu tindakan atau penerapan dari rencana kegiatan pelatihan yang telah disusun secara terperinci dan matang agar tujuan kegiatan pelatihan dapat dicapai dengan efektif. Pelaksanaan ini dilakukan setelah melakukan persiapan pelatihan. Dalam melakukan pelaksanaan pelatihan, membanguan suasana pelatihan yang kondusif penting dilakukan oleh fasilitator agar pelaksanaan pelatihan dapat berjalan dengan baik dan menarik antara fasilitator dan peserta pelatihan.  Kegiatan pelaksanaan pelatihan dilakukan oleh seluruh anggota kelompok dengan cara berdiskusi bersama kelompoknya terkait pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan. Masing-masing kelompok akan melakukan pelaksanaan pelatihan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pelatihan ialah peserta pelatihan, pelatih (fasilatator pelatihan, dan suasana pelatihan.
Bimbingan Lanjutan Merupakan kegiatan lanjutan setelah dilakukannya pelatihan. Mengingat Berbagai pengetahuan, sikap positif dan keterampilan yang telah dipelajari dalam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja pejabat/petugas yang dilatih tidak serta merta dapat diterapkan di dalam situasi nyata tempat mereka bekerja. Kegiatan bimbingan lanjutan berupaya untuk menjembatani kesenjangan yang ada antara lingkungan belajar dalam pelatihan dan situasi nyata tempat pejabat/petugas yang telah dilatih itu bekerja. Bimbingan lanjutan membantu eks-peserta pelatihan untuk dapat menerapkan pengetahuan, sikap positif dan keterampilan yang telah dipelajari dalam kegiatan pelatihan dan mengimplementasikannya dalam situasi nyata di tempat mereka bekerja.

PEMBAHASAN

ACARA I. KONTRAK BELAJAR DAN TAHAPAN PELATIHAN
1.1 KONTRAK BELAJAR
·         Kelompok 1:
1.      Boleh telat 10 menit dengan alasan yang jelas dan masuk akal
2.      Hp dinonaktifkan agar tidak mengganggu disaat praktikum berlangsung
3.      Tidak boleh makan agar tidak mengganggu disaat praktikum sebaiknya tidak makan disaat praktikum dimulai
·      Kelompok 2:
1.    Berdoa sebelum dan sesudah praktikum: Tujuannya adalah supaya praktikum yang dilakukan mendapat nilai berkah dan ibadah bagi semua praktikan maupun coast. Karena kegiatan yang penuh berkah itu akan mendatangkan ketenangan. Sehingga ketika ketia berdoa sebelum dan sesudah praktikum ini, semata-mata agar praktikum yang kita jalankan mendapatkan berkah di Tuhan.
2.    Keluar laboratorium tepat waktu:  Ada pepatah mengatakan waktu adalah uang, pepatah ini memaknai betapa pentingnya waktu dan tidak selayaknya di sia siakan. Selain itu sikap tepat waktu adalah salah satu cara untuk melatih kedisiplinan seseorang. Jadi melalui praktikum yang dijalankan tepat waktu, mahasiswa dapat dibina pribadi yang menghargai waktu dan sekaligus menjadi pribadi yang disiplin.
3.    Boleh mengemukakan pendapat: Karena Kebebsan mengemukakan pendapat merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus kita hormati, maka dalam praktikum ini juga perlu diterapkan, mengingat praktikum ini dilaksanakan berkelompok. Sehingga setiap praktikan bebas menyampaikan pendapatanya, dengan catatan cara penyampaiannya dengan sopan, tidak berbelit-belit dan tidak menggunakan bahasa daerah
·      Kelompok 3:
1.    Saling menghargai, pada saat menyampaikan pendapat harus menghargai juga pendapat orang lain, karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda
2.    Tidak boleh aktifkan hp, agar tidak mengganggu jalannya praktikum, kalau ada yang mendesak sebaiknya izin keluar
3.    Sopan santun dalam pembicaraan, agar suasana praktikum kondusif dan tidak menyakiti yang lain
·         Kelompok 4:
1.      Istiqomah yaitu selalu ikut praktikum mulai dari awal sampai respon akhir.
2.      Terlambat maksimal 10 menit namun dengan alasan yang jelas.
3.      Boleh minum (air putih), tidak boleh makan.
·         Kelompok 5:
1.      Toleransi terlambat selama 15 menit beserta alasan yang jelas karena, biasanya ada beberapa hal yang tidak diingin kan yang membuat mahasiswa telat yang dpt ditoleransi seperti habis bensin, ban pecah dsb.
2.      Diperbolehkan membawa air mineral botol kedalam ruangan karena pada saat awal praktikum sedang musim panas sehingga untuk memberikan kenyamanan lebih ketika praktikum berlangsung dibuatlah kontrak belajar poin kedua ini.
3.      Diperbolehkan keluar ruangan dgn alasan yang logis karena ada beberapa alasan logis untuk keluar ruangan seperti pergi ke toilet, menjawab telpon, sakit, dsb.
1.2 TAHAPAN PELATIHAN
Pelatihan ini dilaksanakan dengan tahapan:
1.      Pembukaan : Pembukaan kegiatan  pelatihan  dipandu oleh MC yang akan dibuka langsung oleh ketua panitia dan disaksikan oleh pihak pihak terkait serta peserta pelatihan.
2.      Evaluasi Awal: dilakukuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta sebelum pelatihan dilakukan sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan peserta bertambah setelah mengikuti pelatihan.
3.      Uraian materi: Penyampaian uraian akan di pandu oleh seorang moderator dan juga pelatih. Moderator menyampaikan uraian tentang TPK yang telah disusun kepada perserta. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pra materi oleh pelatih.
4.      Simulasi/Demonstrasi: Kegiatan ini dilakukan agar peserta lebih paham maksud dari penjelasan pelatih karena materi sebelumnya diperagakan dengan contoh konkrit dan menunjukkan cara kerja/melakukan topik pelatihan tersebut.
5.      Diskusi: Diskusi dilakakukan untuk menghidupkan suasana pelatihan dengan melibatkan seluruh peserta untuk berpikir dan mengeksplorasi topik atau masalah tertentu.
6.      Kaji Ulang & Tanya Jawab: pada sesi ini, pelatih akan menanyakan kepada peserta terkait pokok-pokok materi sehingga dapat diukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi dan ketercapaian TPK. Selain itu peserta dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami dari penjelasan pelatih sebelumnya.
7.      Evaluasi Akhir: dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta setelah mengikuti pelatihan, apakah pengetahuannya bertambah atau tidak diukur dari hasil evaluasi awal sebelumnya
8.      Penutup: kegiatan pelatihan ditutup oleh MC dengan ucapan terimakasih dari panitia atas partisipasi peserta dalam kegiatan pelatihan tersebut.
Analisis Jabatan:
1. Pejabat: Fadli
2. Pemateri: Fina Sarah Adhari
3. MC: Fatihatul Wardah
4. Divisi Pubdekdok: Firmansah
5. Divisi Operasional: Fita Mardiantih

ACARA II. ANALISIS JABATAN & DISKREPANSI KOMPETENSI KERJA (DKK)
Perencanaan : Analisis Jabatan dan Identifikasi DKK Jabatan/tugas pekerjaan:
No.
Kinerja
SKK
Indikator Hasil
Hasil Pengamatan Lapangan
AKK
DKK
1.       
Memfasilitasi program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram
1.      Membentuk kelompok antar karyawan bidang marketing pembimbing ahli bidang public speaking bagi basing masing kelompok untuk mengarahkan, mengevaluasi dan mengkoordinir proses pembelajaran
2.      Mengadakan pertemuan rutin setiap dua kali sebulan, sebagai wujud monitoring skill public speaking karyawan bidang marketing di kota Mataram


3.      Melakukan pengarahan Rancangan proses pembelajaran dan rencana kerja karyawan bidang marketing di kota Mataram
1.      Terbentuk kelompok antar karyawan bidang marketing di kota Mataram yang dipandu oleh satu pendamping sebagai pengarah proses belajar teknik marketing




2.      Adanya pertemuan rutin setiap dua kali sebulan dibuktikan dengan absensi dan laporan hasil belajar secara tertulis, yang dilihat dari ketercapaian target pemasaran tingkat tertentu
3.      Tersusunnya panduan belajar yang menjadi panduan bagi karyawan bidang marketing dalam penerapan skill public speaking





ü










ü










ü





-










-










-





ü










ü










ü
2.       
Fasilitator pengadaan program pelatihan desain kemasan produk UMKM di Nusa Tenggara Barat
1.      Menerapkan prinsip prinsip desain dalam proses pelatihan desain bagi peserta pelatihan yang merupakan pemilik UMKM di NTB

2.      Mengupayakan ketersediaan fasilitas untuk desain kemasan produk UMKM bagi setiap pemilik UMKM di NTB
3.      Mengevaluasi hasil desain kemasan produk dari peserta pelatihan UMKM di Nusa Tenggara Barat



4.      Mendampingi peserta pelatihan desain kemasan produk UMKM dalam proses pembuatan desain oleh pendamping yang mempuni bidang desain
1.      Tersusunnya panduan prinsip- prinsip desain yang menjadi panduan dalam pembuatan desain dalam pelatihan desain kemasan produk umum di NTB
2.      Adanya proposal pengadaan fasilitas desain bagi UMKM yang terpilih yang ditujukan pada dinas-dinas terkait

3.      Adanya penilaian bagi hasil desain tiap-tiap peserta pelatihan sebagai bahan evaluasi kemampuan desain peserta pelatihan desain kemasan produk umum di NTB
4.      Adanya pendampingan peserta dalam pembuatan desain tersebut
ü





ü




ü






ü
-





-





-






-
ü





ü





ü






ü
3.       
Mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari jerami di Kecamatan Narmada Kab. Lombok Barat
1.      Mengupayakan terbentuknya kelompok pengrajin kerajinan tangan dari jerami di Kecamatan Narmada Kab. Lombok Barat
2.      Memfasilitasi proses kerajinan tangan dari jerami di Kecamatan Narmada Kab. Lombok Barat
1.      Adanya kelompok pengrajin kerajinan tangan dari jerami di Kec. Narmada Kab. Lombok Barat



2.      Terciptanya kemitraan antar petani padi sebagai produsen jerami (hulu) hingga dengan kemitraan dengan bidang pemasaran kerajinan sebagai subsistem hilir

ü




ü
-







-
ü







ü
4.       
Mengkoordinasikan pelatihan pembuatan terarium tanaman hias di Kota Mataram
1.      Membentuk masyarakat kreatif dalam membudidayakan tanaman hias di Kota Mataram
2.      Membentuk kelompok pengusaha budidaya tanaman hias dengan pembuatan terarium tanaman hias
3.      Mengevaluasi hasil Terarium tanaman hias peserta berdasarkan penilaian sesuai dengan prinsip- prinsip pembuatan terarium tanaman hias
1.      Adanya masyarakat dengan minat tinggi terhadap terarium tanaman hias di Kota Mataram
2.      Terbentuknya wirausahawan tanaman hias dengan sistem pembuatan terarium di Kota Mataram


3.      Adanya laporan tertulis berupa penilaian dari hasil pembuatan terarium peserta pelatihan pembuatan terarium tanaman hias di Kota Mataram


ü


ü


ü


-


-


-


ü


ü


ü
5.       
Melatih dan
mendampingi
budidaya
tanaman sayur-
sayuran dalam
pot/polybag di
pekarangan
rumah di Kota
Mataram
1.      Membuat rancangan pelatihan yang disusun dalam panduan budidaya tanaman sayur- sayuran dalam pot/polybag di pekarangan rumah
2.      Memfasilitasi peserta dalam proses budidaya tanaman sayur- sayuran dalam pot/polybag di pekarangan rumah di Kota Mataram
3.      Monitoring kegiatan secara langsung ataupun tidak langsung
1.      Tersusunnya panduan budidaya tanaman sayur-sayuran dalam pot/polybag di pekarangan rumah di Kota Mataram bagi peserta pelatihan


2.      Tersedianya bibit, polybag, dan alat lain yang digunakan untuk budidaya sayur-sayuran pot/ polybag di pekarangan rumah di Kota Mataram
3.      Adanya kelompok yang terhimpun dalam suatu grup
online dan offline
sebagai sarana
monitoring
perkembangan
budidaya tanaman
sayur-sayuran
dalam pot/polybag
di pekarangan
rumah di Kota
Mataram


ü




ü


ü


-




-


-


ü




ü


ü
6.       
Mengadakan
pelatihan
peningkatan kompetensi kerja guru kimia SMA/ sederajat di Pulau Lombok
1.      Melakukan
Pendampingan proses penyusunan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang efektif bagi guru kimia SMA/sederajat di Pulau Lombok
2.      Mengevaluasi kompetensi kerja guru kimia peserta pelatihan peningkatan kompetensi kerja guru kimia SMA/sederajat di Pulau Lombok berdasarkan hasil belajar siswa

1.      Adanya
pendampingan
guru dalam penyusunan RPP yang efektif bagi guru kimia SMA/ sederajat di Pulau Lombok



2.      Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa yang dapat mencerminkan kompetensi kerja guru kimia SMA/ sederajat dalam bentuk catatan tertulis (laporan hasil belajar)


ü




ü




-




-




ü




ü


7.       
Mengadakan
pendampingan
dan pelatihan
pembuatan
vertical garden
bagi masyarakat
sekitar sungai
Jangkok
Mataram

1.      Membentuk masyarakat yang terampil dalam pemanfaatan tepi sungai jangkok Mataram dengan pembuatan Vertical Garden.
2.      Mengarahkan dan mendampingi pembuatan vertical garden oleh masyarakat sekitar sungai jangkok Mataram dengan mengikuti panduan pembuatan vertical garden yang baik dan benar
3.      Monitoring secara berkala kegiatan pembuatan vertical garden melalui kerjasama dengan tokoh
masyarakat dan pemerintah setempat
1.      Adanya usaha
pemanfaatan lahan
tepi sungai
jangkok Mataram
dengan vertical
garden oleh
masyarakat
setempat
2.      Terwujudnya
pendampingan
yang berdasarkan
panduan
pembuatan
vertical garden
yang baik dan
benar bagi
masyarakat sekitar
sungai jangkok
Mataram




3.      Terjalinnya
kerjasama dan
pelaporan
perkembangan
vertical garden
oleh tokoh
masyarakat dan
pemerintah
setempat kepada
pendamping guna
mengontrol dan
memonitor
jalannya program pembuatan Vertical Garden di tepi sungai jangkok Mataram


ü




ü




ü


-




-




-


ü




ü




-

ACARA III. PENETAPAN, TUJUAN DAN EVALUASI
Perencanaan : Penetapan, Tujuan dan Evaluasi Pelatihan
Penetapan Pelatihan Jabatan/tugas pekerjaan:
DKK
FAKTOR PENYEBAB
DIKLAT
YA
TIDAK
Memfasilitasi program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram
1.      Kurangnya pengetahuan karyawan terhadap ilmu public speaking
2.      Karyawan kurang memiliki sikap positif ketika melakukan tugas marketing khususnya dalam sikap public speaking
3.      Keterampilan public speaking yang dimilki karyawan kurang memadai jabatan marketingnya
ü

Fasilitator pengadaan program pelatihan desain kemasan produk UMKM di Nusa Tenggara Barat
1.      Masih adanya peserta yang tidak memiliki alat untuk desain seperti laptop, atau hp yang memadai.
2.      Dibutuhkan metode yang baik dan benar dalam mendesain kemasan produk

ü
Mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari jerami di Kecamatan Narmada Kab. Lombok Barat
1.      Kurangnya masyarakat yang melakukan usaha kerajinan tangan dari jerami

ü
Mengkoordinasikan pelatihan pembuatan terarium tanaman hias di Kota Mataram
1.      Dibutuhkan dana yang lebih besar karena harga bahan baku terrarium lumayan tinggi
2.      Material yang dibutuhkan untuk membuat terrarium sangat kurang sehingga perlu diimpor dari luar negeri

ü
Melatih dan mendampingi budidaya tanaman sayur-sayuran dalam pot/polybag di pekarangan rumah di Kota Mataram
1.      Kurangnya masyarakat yang menerapkan budidaya tanaman sayur-sayuran di pekarangan rumah


ü
Mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi kerja guru kimia SMA/ sederajat di Pulau Lombok
1.      Kurang tepatnya metode belajar mengajar guru kimia SMA/Sederajat di Pulau Lombok

ü
Mengadakan pendampingan dan pelatihan pembuatan vertical garden bagi masyarakat sekitar sungai Jangkok Mataram
1.      Masih sedikit masyarakat yang memanfaatkan lahan ditepian sungai Jangkok Mataram.
2.      Kurangnya material untuk membuat vertical garden

ü

DKK: Memfasilitasi program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram
TPK : Setelah selesai berlatih peserta dapat
1.      Menguraikan apa yang disebut public speakin.
2.      Mengaplikasikan skill public speaking yang sudah dilatih.
3.      Menganalisa cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya.
4.      Menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki.

Unit Pembelajaran:
TPK: Setelah selesai berlatih peserta dapat:
1.      Menguraikan apa yang disebut public speaking.
2.      Mengaplikasikan skill public speaking yang sudah dilatih.
3.      Menganalisa cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya.
4.      Menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki.
Rencana Evaluasi Akhir
Peserta pelatihan diminta untuk:
1.      Peserta pelatihan menguraikan apa yang disebut public speaking
2.      Peserta pelatihan memperagakan skill public speaking yang sudah dilatih
3.      Peserta pelatihan menganalisis cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya
4.      Peserta pelatihan mampu menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki.

Unit Pembelajaran:
TPK: Setelah selesai berlatih peserta dapat:
1.      Menguraikan apa yang disebut public speaking.
2.      Mengaplikasikan skill public speaking yang sudah dilatih.
3.      Menganalisa cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya.
4.      Menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki.
Rencana Evaluasi Awal
Peserta pelatihan diminta untuk:
1.      Seberapa jauh peserta pelatihan mengetahui tentang apa yang disebut dengan  public speaking ?
2.      Apakah peserta pelatihan mampu memperagakan skill public speaking yang sudah dilatih ?
3.      Apakah peserta pelatihan mampu menganalisis cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya ?
4.      Apakah peserta pelatihan mampu menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki.?

ACARA IV. RANCANGAN KEGIATAN
1.      Metode dan Rancangan Pelatihan
Tabel Kegiatan Belajar Pelatihan
Unit Pembelajaran: Memfasilitasi program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram
TPK: Setelah selesai berlatih peserta dapat:
1.      Menguraikan apa yang disebut public speakin.
2.      Mengaplikasikan skill public speaking yang sudah dilatih.
3.      Menganalisa cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya.
4.      Menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki.
Kegiatan Belajar Pelatihan :
1.   Pembukaan
a. Pembukaan oleh MC (10 menit)
Pembukaan kegiatan  pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram di pandu oleh MC yang akan dibuka langsung oleh ketua panitia dan disaksikan oleh pihak pihak terkait serta peserta pelatihan.
b. Uraian Pra Materi  (30 menit)
Penyampaian uraian akan di pandu oleh seorang moderator dan juga pelatih. Moderator menyampaikan uraian tentang TPK yang telah disusun kepada perserta. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pra materi oleh pelatih tentang dasar-dasar komunikasi.
Peserta diklat menyimak uraian tentang dasar-dasar komunikasi serta pengantar tentang TPK. Peserta memperhatikan penjelasan tentang pentingnya mempelajari tentang dasar-dasar komunikasi terutama dalam bidang marketing.
c. Simulasi Tentang Pra Materi   (15 menit)
Simulasi untuk Pra materi tentang “Dasar-Dasar Komunikasi” ini di isi dengan permainan games “Hantar Kata” yang akan di pandu oleh moderator . Peserta pelatihan akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri 8 orang . kemudian maasing-masing kelompok diminta untuk membuat baris dengan urutan peserta laki-laki di urutan paling depan dan peserta perempuan di baris belakang. Peserta pada baris paling belakang akan di berikan satu kata yang harus di antarkan ke pererta di depannya dengan menulis kata tersebut di punggung peserta di depannya, begitu seterusnya sampai pada peserta baris pertama akan menyebut kata apa yang telah di tulis di punggungnya. Bagi kelompok yang menjawab dengan tepat, akan diberikan hadiah.
Setelah games selesai pelatih menyampaikan makna dari permainan games dan hubungannya dengan materi komunikasi yang di sampaikan sebelumnya.
2.   Metode
a. Coffee Break  (10 menit )
Coffee Break di isi oleh penampilan Stand Up Komedi oleh Guess Star .
b. Curah Pendapat (30 menit).
Dari hasil penyampaian Pra materi dan materi inti, peserta diminta untuk menuliskan pemahaman mereka pada kertas yang telah dibagikan tentang public speaking dan pengalaman marketing peserta dengan konsep public speaking yang telah disampaikan.
c. Melakukan Metode Critical Incident (30 menit)
Setelah menyimak penyampaian Pra materi dan Meteri inti, masing-masing kelompok yang telah dibentuk sebelumnya di minta untuk menuliskan pengalaman marketing masing-masing anggota. Tiap-tiap kelompok kemudian menganalisis apakah pengalaman tersebut telah sesuai dengan kriteria teknik marketing yang baik serta penerapan skill public soeaking yang benar. Serta menulikan koreksi terhadap kasus-kasus marketing yang di dapatkan sesuai dengan kriteria yang baik dan benar.
d. Melakukan Praktek Public Speaking (30 menit)
Metode Praktik ini dilakukan berdasarkan penilaian hasil diskusi kelompok oleh pelatih. Kelompok dengan hasil analisis terbaik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi dan memberikan contoh kasus teknik marketing dengan menerapkan skill public seaking yang baik.
e. Kaji Ulang (15 menit)
Fasilitator harus memastikan bahwa para peserta memahami arti komunikasi, public speaking dan teknik marketing yang baik secara jelas. Kegiatan kaji ulang dilakukan dengan peserta menuliskan pemahamannya pada sehelai kertas yang dibagikan. Berdasarkan hasil kaji ulang fasilitator dapat mengukur tingkat pemahaman peresta terhadap materi dan ketercapaian TPK yang ada.
f. Belajar Mandiri (15 menit)
Masing-masing peserta membaca sendiri paket pembelajaran belajar sendiri yang diberikan dengan tema Teknik Marketing Berbasis Skill Public Speaking.
g. Sumbang Saran (20 menit )
Peserta menyimpulkan semua hasil belajarnya dan hasil belajar yang dapat diterapkan di wilayah tugasnya.
3.      Identifikasi Masalah
                      a.     Kurangnya pengetahuan karyawan terhadap ilmu public speaking
Permasalahan yang terjadi adalah karyawan atau peserta pelatihan kurang memiliki pengetahuan tentang ilmu public speaking sehingga kurang berperan efektif dalam jabatannya sebagai marketing yang mesti bertemu khalayak dan pandai berbicara di depan umum
                     b.     Karyawan kurang memiliki sikap positif ketika melakukan public speaking
Karyawan merasa kurang percaya diri sehingga khalayak tidak mudah terpengaruh atas penjelasannya terkait produk yang ditawarkan
                      c.     Keterampilan kerja public speaking yang dimilki karyawan kurang memadai jabatan marketingnya
Akibat kurangnya pengetahuan dan sikap positif, tentu karyawan kurang terampil untuk melakukan public speaking, padahal karyawan marketing sangat perlu untuk membuat khalayak paham dan terdorong untuk membeli produk yang ditawarkan.
4.      Penutup (5 menit)
Pelatihan di tutup oleh MC.
2.      Menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan Kurikulum Pelatihan
RENCANA PEMBELAJARAN
Unit Pembelajaran: Memfasilitasi program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram
TPK: Setelah selesai berlatih peserta dapat:
1.      Menguraikan apa yang disebut public speaking.
2.      Mengaplikasikan skill public speaking yang sudah dilatih.
3.      Menganalisa cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya.
4.      Menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki.
5.      Rencana Evaluasi Awal
6.      Seberapa jauh peserta pelatihan mengetahui tentang apa yang disebut dengan  public speaking ?
7.      Apakah peserta merasa skill public speaking penting bagi mereka?
8.      Apakah peserta pernah menerapkan skill public speaking dalam kegiatan marketingnya ?
9.      Apakah peserta pelatihan mampu menganalisis cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya ?
10.  Seberapa besar pengaruh skill public speaking dalam bidang marketing menurut peserta?

Tabel Rencana Pembelajaran
No
Kegiatan Peserta
Kegiatan Pelatih
Bahan Pembelajaran
Waktu
1
Pembukaan

Memberi pengarahan
-
10 menit
2
Mengikuti Uraian Pra materi (Dasar-Dasar Komunikasi)

Menyampaikan dan menjelaskan materi Dasar-Dasar Komunikasi
Materi Dasar-Dasar Komunikasi
30 menit
3
Melakukan Metode Simulasi Tentang Pra materi 
Memandu kegiatan simulasi berupa permainan games
Bermain games dan menghayati makna dari permainan games “Hantar Kata”.
15 menit
4
Mengikuti Uraian materi inti (Konsep Publik Speaking dan Teknik Marketing)

Menyampaikan dan menjelaskan materi Konsep Publik Speaking dan Teknik Marketing
Materi Konsep Publik Speaking dan Teknik Marketing
30 menit
5
Coffee Break 
-
-
10 menit
6
Mencurahkan pendapat tentang Public Speaking melalui tulisan dikertas yang dibagikan
Memberi arahan
Pemahaman tentang Public Speaking, analisis kesesuaian prinsip teknik marketing dengan pengalaman marketing sebelumnya
30 menit
7
Menganalisis kasus-kasus marketing tiap kelompok.
Memberi arahan
Menganalisis kriteria teknik marketing yang baik serta penerapan skill public soeaking yang benar dalam kegiatan marketing
30 menit
8
Mempraktikkan teknik marketing berbasis skill public speaking berdasarkan hasil diskusi
Menilai hasil presentasi
Hasil analisis kasus marketing yang di diskusikan masing-masing kelompok
30 menit
9
Menuliskan pemahamannya pada sehelai kertas tentang arti komunikasi, public speaking,dan teknik marketing.
Menerangkan kembali secara singkat tentang materi untuk mengembalikan ingatan peserta.
Pra materi dan Pra materiI
15 menit
10
Membaca secara mandiri materi yang di rangkum dalam paket belajar yang diberikan
Memberi arahan
Paket Belajar dengan tema “Teknik Marketing Berbasis Skill Publik Speaking”
15 menit
11
Peserta menyimpulkan hasil pelatihan
Memberi arahan
-
20 menit
12
Mengikuti acara penutupan
Menutup acara
-
5 menit
13
Menuliskan hal-hal apa yang didapatkan dari pelatihan
Memberi arahan
Evaluasi
10 menit

Rencana Evaluasi Akhir
1. Apakah peserta pelatihan mampu menguraikan apa yang disebut public speaking ?
2. Apakah peserta pelatihan mampu memperagakan skill public speaking yang sudah dilatih?
3. Apakah peserta pelatihan dapat menganalisis cara berbicara yang tepat kepada khalayak sesuai jabatannya ?
4. Apakah peserta pelatihan mampu menggerakkan orang lain melalui skill public speaking yang dimiliki

KURIKULUM PELATIHAN
Tabel Kurikulum Pelatihan
No
Unit Pembelajaran
Waktu
1
Pembukaan acara pelatihan “Teknik Marketing Berbasis Skill Public Speaking Pada Karyawan Bidang Marketing Di Kota Mataram”

10 menit
2
Uraian Pra Materi : Pelatih menyampaikan materi pengantar tentang “Dasar-Dasar Komunikasi” yang disimak oleh peserta. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi melalui Games “Hantar Kata” untuk memahami materi Dasar-Dasar Komunikasi.


30 menit
3
Uraian Materi Inti : Pelatih menyampaikan materi inti dengan didukung pemutaran video terkait meteri “Teknik Marketing dan Public Speaking”. Peserta menyimak penyampaian materi dan memahami isi materi yang disampaikan.


30 menit

4
Curah Pendapat : mencurahkan pendapat dengan menuliskan pemahaman masing-masing pada kertas yang telah dibagikan tentang public speaking dan pengalaman marketing peserta dengan konsep public speaking yang telah disampaikan.

30 menit
5
Analisa kasus marketing oleh masing-masing kelompok dengan Metode Critical Incident untuk menyesuaikan kasus dengan kriteria teknik marketing yang baik serta penerapan skill public speaking  yang benar. Hasil analisis dan koreksi kasus kemudian di praktikkan di depan untuk dinilai oleh pelatih.


@ 30 menit
6
Hasil Penilaian kemudian di Kaji Ulang untuk mengetahui pemahaman peserta tentang materi pokok yang disampaikan. Untuk menunjang proses Belajar Mandiri peserta difasilitasi dengan pakek belajar yang disusun dengan tema “Teknik Marketing Berbasis Skill Publik Speaking


30 menit
7
Penyampaian kesimpulan dan saran dari peserta dilakukan pada kegiatan Sumbang Saran untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh peserta sehingga hasil belajar tersebut dapat diaplikasikan dalam dunia kerja sesuai dengan jabatannya. Kemudian diakhiri dengan Penutup oleh MC


25 menit
8
Evaluasi akhir peserta untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat mengambil pelajaran dari pelatihan
10 menit

ACARA V. PERSIAPAN PELAKSANAAN PELATIHAN

3 Tahapan Yang Dilakukan Dalam Mempersiapkan Pelaksanaan Pelatihan
1). Pembentukan Panitia Pelatihan
1. Tim Pengarah
Tim pengarah atau tim penasehat bertugas untuk mengarahkan jalannya pelatihan agar dapat mencapai tujuan dengan benar. Pengarahan tersebut diwujudkan dalam bentuk nasehat yang diberikan kepada tim pelaksana baik diminta maupun tidak diminta.
A.    Ketua: Firmansah
Tugasnya : mengkoordinasikan  tim, mengkonsepkan dan mendistribusikan  tugas-tugas pengarahan anggota tim, mencari alternative pemecahan masalah dan membuat keputusan, dan bersama sekretaris tim membuat laporan kinerja tim.
B.     Sekretaris: Fatihatul Wardah
Tugasnya : membuat surat menyurat yang diperlukan tim pengarah, membuat proposal dan laporan kegiatan tim pengarahan, mengelola dan mengarsipkan berkas-berkas dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tim pengarahan.
C.     Anggota: Fina Sarah Adhari
Tugasnya : Berkoordinasi dengan ketua tim dan sekretaris dalam penyusunan rencana pengarahan kegiatan pelatihan, melaksanakan tugas-tugas yang di berikan oleh ketua tim.
2. Tim Pelaksana
Tim pelaksana bertugas melaksanakan pelatihan agar efektif dan efisien. Tim pelaksana harus meminta nasehat dari tim pengarah manakala menjumpai kesulitan. Tim pelaksana juga harus memperhatikan nasehat yang diberikan oleh tim pengarah baik yang diminta oleh tim pelaksana atau yang tidak diminta.
A.    Ketua: Fadli
Tugasnya: mengkoordinasikan  tim pelaksana, mengkonsepkan dan mendistribusikan  tugas-tugas pelaksanaan kegiatan anggota tim pelaksana, mencari alternative pemecahan masalah dan membuat keputusan, dan bersama sekretaris tim membuat laporan kinerja tim pelaksana.
B.     Sekretaris: Fita Mardiantih
Tugasnya : Mencatat dan mengarsipkan berkas-berkas dan hal-hal yang berkaitan dengan kegitan tim pelaksana, berkoordinasi dengan ketua tim pelaksana, membuat surat-menyurat yang diperlukan tim pelasana kegiatan, membuat proposal dan laporan kegiatan pelaksanaan pelatihan, melakukan pengelolaan perbendaharaan pelatihan.
C.     Anggota:
1. Fira sebagai Divisi Acara yang bertugas mengatur segala hal yang berkaitan dengan acara kegiatan, membuat draft/susunan acara (rundown) secara detail dan spesifik, mengkonsep acara, bertanggungjawab terhadap pengisi acara kegiatan, menyosialisasikan rundown acara kepada divisi lain dan pihak-pihak yang terkait secara mendetail, melakukan survei lokasi bersama divisi operasional dan divisi perlengkapan.
2. Naja sebagai Divisi Operasional yang bertugas sebagai koordinator lapangan, mengatur hal-hal teknis di lapangan, menjalankan (rundonw) konsep acara/kegiatan yang sudah disusun oleh divisi acara pada rundown,b erkoordinasi dengan divisi acara,m elakukan survey lokasi bersama divisi acara dan perlengkapan.
3. Rena sebagai Divisi HUMAS (Hubungan Masyarakat) yang bertugas untuk bertanggungjawab atas segala hal yang berkaitan dengan penyebaran informasi, mengajukan surat atau proposal yang sudah dibuat kepada pihak terkait yang berkoordinasi dengan divisi kestari dan Sekretaris serta mengkonfirmasikannya, membantu bendahara untuk menambah dana bagi penyelenggaraan kegiatan,terutama dalam hal Dana Usaha dan Sponsorship, menjadi narahubung (CP) kegiatan.
4. Muhammad sebagai Divisi PDD (Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi) yang bertugas untuk membuat media publikasi kegiatan ( pamflet, brosur, spanduk, baliho, poster, video, dsb), menyediakan, memproses dan memproduksi dokumentasi kegiatan dalam bentuk foto, video, film dsb, bekerjasama dengan divisi humas dalam publikasi kegiatan, bertanggungjawab terhadap dekorasi tempat kegiatan, membuat sertifikat, ID Card peserta dan panitia, cover proposal dan LPJ, logo, amplop, dan stempel.
5. Indra sebagai Divisi Perlengkapan yang bertugas untuk mengumpulkan list perlengkapan yang dibutuhkan oleh semua divisi, menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan, bertanggungjawab terhadap peralatan/perlengkapan yang dipinjam, melakukan survey lokasi kegiatan/ruangan bersama divisi operasional dan acara.
6. Mita sebagai Divisi Konsumsi yag bertugas untuk merencanakan konsumsi yang akan disediakan pada hari-H, mengontrol distribusi konsumsi pada hari-H, membuat estimasi biaya konsumsi, menyiapkan dan membereskan alat-alat konsumsi yang berkoordinasi dengan Divisi Perlengkapan.

2). Rapat Persiapan Panitia
No.
Pokok Bahasan Rapat
Hasil Rapat
1.       
Peserta Pelatihan
Karyawan marketing sejumlah 50 orang baik laki-laki maupun perempuan yang ada di kota mataram karena sesuai dengan pelatihan yang akan diadakan yaitu memfasilitasi program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram
2.       
Penetapan Pelatih
Pelatih untuk penyampaian Materi Dasar akan disampaikan oleh Ibu Dian Lestari Miharja SP, MA. Beliau dipilih karena merupakan salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram dengan bidang keahlian penyuluhan dan komunikasi. Dari latar belakang tersebut beliau dapat menyampaikan materi dasar tentang dasar-dasar komunikasi, dan arti penting komunikasi serta public speaking, terutama di bidang marketing.
Pelatih untuk penyampaian Materi Inti akan di sampaikan oleh Nasreen Anisputri Judge atau yang dikenal dengan nama Nessie Judge. Dia merupakan lulusan S2 dari IPMI International Bussines School, dengan konsentrasi bidang Marketing. Selain memumpuni bidang marketing, dia juga merupakan seorang konten creator dan juga influencer. Sehingga dapat dengan baik menyampaikan beberapa materi tentang public speaking yang berkaitan dengan jabatan marketing pada peserta pelatihan.
3.       
Penyusunan Jadwal
Hari Sabtu, jam 07.30 – 12.30 WITA
4.       
Kegiatan Pembelajaran
Dalam Rauangan
5.       
Bahan Ajar
Materi dasar:
Pentingnya peningkatan skill komunikasi pada karyawan marketing
Materi inti:
1.      Konsep dasar public speaking
2.      Karakter dan kemampuan public speaker
3.      Tahapan public speaking
4.      Membangun kepercayaan diri dan mengelola rasa takut
5.      Teknik vocal, gestur, dan Bahasa tubuh
6.      Alat bantu visual dan bicara

6.       
Alat Bantu Dan Peraga
Alat bantu dan peraga yang diperlukan antara lain:
a.       LCD , karena akan dinagunakan untuk menyangkan materi dan penayangan video.
b.      Sound system, digunakan untuk membantu penyampaian materi antara peserta dan pelatih dapat dengan jelas.
c.       Kertas berisi Clue untuk Game.
7.       
Alat Tulis Menulis
Alat tulis menulis yang diperlukan antara lain :
a.       Kertas Plano dan polpen, akan dibagikan kepada peserta, untuk menyampaikan pendapat secara tertulis, serta digunakan untuk mengisi pengetahuan peserta di akhir pelatihan sebagai bahan evaluasi akhir.
8.       
Tempat Pelatihan
Aula Dinas Perdagangan Kota Mataram karena dinas perdagangan mendukung kegiatann pelatihan ini dengan menyediakan tempat pelatihan, tempatnya juga luas dan sudah ada kursi dan LCD serta pendingin ruangan (AC).
9.       
Undangan Peserta
Undangan peserta akan dibuat oleh panitia dalam bentuk undangan tertulis, dan dikirimkan kepada tiap-tiap kepala perusahaan di Kota Mataram, yang mengundang karyawan bidang marketingnya untuk mengikuti pelatihan. Karyawan marketing yang akan mengikuti pelatihan adalah karyawan yang berdasarkan penilaian kepala perusahaan butuh pelatihan.
10.   
Undangan Pelatih
Undangan pelatih akan dibuat oleh panitia dalam bentuk tertulis, dan dikirim kepada pelatih langsung. Proses pengiriman undangan terlebih dahulu panitia melakukan lobbying dengan pelatih yang bersangkutan.
11.   
Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan di buat dalam bentuk tertulis, yang sebelumnya pengiriman terlebih dahulu dilakukan lobbying dengan pihat terkait.

3). Persiapan Sarana Prasarana
No.
Pokok Bahasan
Hasil Rapat
Persiapan
Siap
Belum Siap
         1.          
Peserta Pelatihan
Karyawan marketing yang ada di kota mataram karena sesuai dengan pelatihan yang akan diadakan yaitu memfasilitasi program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram






         2.          
Penetapan Pelatih
Pelatih untuk penyampaian Materi Dasar akan disampaikan oleh Ibu Dian Lestari Miharja SP, MA. Beliau dipilih karena merupakan salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram dengan bidang keahlian penyuluhan dan komunikasi. Dari latar belakang tersebut beliau dapat menyampaikan materi dasar tentang dasar-dasar komunikasi, dan arti penting komunikasi serta public speaking, terutama di bidang marketing.
Pelatih untuk penyampaian Materi Inti akan di sampaikan oleh Nasreen Anisputri Judge atau yang dikenal dengan nama Nessie Judge. Dia merupakan lulusan S2 dari IPMI International Bussines School, dengan konsentrasi bidang Marketing. Selain memumpuni bidang marketing, dia juga merupakan seorang konten creator dan juga influencer. Sehingga dapat dengan baik menyampaikan beberapa materi tentang public speaking yang berkaitan dengan jabatan marketing pada peserta pelatihan.







X
         3.          
Penyusunan Jadwal
Hari Sabtu, jam 07.30 – 12.30 WITA


         4.          
Kegiatan Pembelajaran
Dalam Ruangan


         5.          
Bahan Ajar
Materi dasar:
Pentingnya peningkatan skill komunikasi pada karyawan marketing
Materi inti:
1.      Konsep dasar public speaking
2.      Karakter dan kemampuan public speaker
3.      Tahapan public speaking
4.      Membangun kepercayaan diri dan mengelola rasa takut
5.      Teknik vocal, gestur, dan Bahasa tubuh
6.      Alat bantu visual dan bicara

X
7.       
Alat Bantu Dan Peraga
Alat bantu dan peraga yang diperlukan antara lain:
a.    LCD , karena akan dinagunakan untuk menyangkan materi dan penayangan video.
b.    Sound system, digunakan untuk membantu penyampaian materi antara peserta dan pelatih dapat dengan jelas.
c.    Kertas berisi Clue untuk Game.

X
8.       
Alat Tulis Menulis
Alat tulis menulis yang diperlukan antara lain :
b.      Kertas Plano dan polpen, akan dibagikan kepada peserta, untuk menyampaikan pendapat secara tertulis, serta digunakan untuk mengisi pengetahuan peserta di akhir pelatihan sebagai bahan evaluasi akhir.

9.       
Tempat Pelatihan
Aula dinas perdagangan kota mataram karena dinas perdagangan mendukung kegiatann pelatihan ini dengan menyediakan tempat pelatihan, tempatnya juga luas dan sudah ada kursi dan LCD serta pendingin ruangan (AC).




10.   
Undangan Peserta
Undangan peserta akan dibuat oleh panitia dalam bentuk undangan tertulis, dan dikirimkan kepada tiap-tiap kepala perusahaan di Kota Mataram, yang mengundang karyawan bidang marketingnya untuk mengikuti pelatihan. Karyawan marketing yang akan mengikuti pelatihan adalah karyawan yang berdasarkan penilaian kepala perusahaan butuh pelatihan.





11.   
Undangan Pelatih
Undangan pelatih akan dibuat oleh panitia dalam bentuk tertulis, dan dikirim kepada pelatih langsung. Proses pengiriman undangan terlebih dahulu panitia melakukan lobbying dengan pelatih yang bersangkutan



12.   
Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan di buat dalam bentuk tertulis, yang sebelumnya pengiriman terlebih dahulu dilakukan lobbying dengan pihat terkait.




ACARA VI. PELAKSANAAN PELATIHAN
Tugas 1
Ice Breaking dan Energizer
“Tembak Dor”
A.    Pendahuluan
Sebuah pelatihan dapat dikatakan berhasil ketika peserta dapat mencapai indikator-ndikator sesuai dengan tujuan dari pelatihan itu sendiri. Untuk mengukur tingkat ketercapaian tersebut, dapat dilihat dari seberapa antusias dan aktifnya peserta dalam pelatihan. Antusiasme dan keaktifan peserta ini sering kali terganggu oleh hilangnya fokus peserta karena suasana pelatihan yang membosankan. Untuk itu dalam setiap pelatihan perlu adanya Ice Breaking dan Energizer untuk mengembalikan fokus peserta dalam pelatihan.
Ice Breaking dan Energizer merupakan dua istilah yang tidak dapat di pisahkan dalam pengelolaan pelatihan. Ice breaking dimaksudkan untuk menghilangkan kebekuan-kebekuan yang menjadi tembok pembatas antara peserta pelatihan yang bervariasi sehingga tercipta suasana pelatihan yang dinamis dan setara di antara peserta. Sedangkan energizer dilakukan untuk membangkitkan kembali semangat dan perhatian peserta pada materi dengan beberapa selingan seperti humor, Joke, senam ringan, atau bahkan memberikan makanan ringan.
Ada beberapa simulasi ice breaking dan energizer yang dapat dilakukan, seperti Games/Permaianan, studi kasus, dan cerita/ceramah singkat. Simulasi yang paling umum digunakan adalah simulasi game/ permainan. Salah satu contoh ice breaking dan energizer dalam bentuk game adalah “Tembak Dor”.
B.     Tujuan
Adapun Tujuan diadakannya Ice Breaking dan Energizer antara lain :
1.      Terciptanya kondisi-kondisi yang equal (setara) antara sesama peserta pelatihan
2.      Menghilangkan sekat-sekat pemisah antara peserta, sehingga tidak ada lagi anggapan terhadap sesama peserta dengan tingkatan pengetahuan, pengalaman ,dll.
3.      Terciptanya kondisi yang dinamis antara peserta
4.      Menimbukan kegairahan (motivasi) antara sesame peserta untuk melakukan aktivitas pelatihan
5.      Mengembalikan semangat dan fokus peserta dalam pelatihan.
Sedangkan secara khusus, tujuan dari Ice Breaking dan Energizer “ Tembak Dor” ini adalah untuk melatih konsentrasi, dan reflex peserta, sehingga peserta dapat lebih siap dalam menerima materi dan mengikuti jalannya pelatihan.
C.    Sumber Daya
Adapun sumber daya yang mendukung jalannya games Ice Breaking ini antara lain
1.      Peserta
2.      Pelatih atau moderator
3.      Souvernir sebagai hadiah permainan.
D.    Proses/ Langkah-Langkah
Adapun langkah-langkah dalam permainan Ice Breaking “Tembak Dor” ini antara lain :
1.      Moderator atau pelatih menyampaikan aturan permainan dimana : a). Apabila moderator atau pelatih menyebutkan kata “Dor” maka peserta pelatihan juga harus menyebutkan kata “Dor” ; b). Apabila moderator atau pelatih menyebutkan kata “Bom” maka, peserta pelatihan harus melakukan gerakan seperti terkena bom , dan ; c) Apabila moderator atau pelatih menyebutkan kata “Dor” berulang ulang (dordordordor...)  maka, peserta pelatihan harus melakukan gerakan seperti mengelak dari tembakan tersebut sambil mengucapkan kata “Gak Kena, Gak Kena”.
2.      Moderator memulai permainan, dengan tetap memperhatikan peserta pelatihan dan mengucapkan kata-kata sesuai aturan secara acak dengan cepat setelah jawaban disebutkan oleh peserta.
3.      Setelah moderator atau pelatih merasa peserta sudah cukup untuk mengembalikan fokus peserta, permainan diakhiri dengan tepuk tangan untuk peserta dan menanyakan pada perwakilan peserta yang dapat menyampaikan  makna dari permainan yang telah dilakukan.
E.     Penutup
Ice Breaking dan Energize dengan permainan “Tembak Dor” ini di tutup dengan penyampaian makna permainan dari pelatih dan pemberian hadiah kepada peserta yang dapat menyampaikan makna dari permainan. Adapun makna dari permainan ini antara lain
1.      Aturan ke-3, dimana ketika moderator atau pelatih menyebutkan kata “Dor” secara berulang ulang (dordordordor...)  dan peserta pelatihan melakukan gerakan seperti mengelak dari tembakan tersebut sambil mengucapkan kata “Gak Kena, Gak Kena”. Mengartikan kondisi seseorang yang ketika diberikan tanggung jawab atau tugas akan menghindar dari tanggung jawab dan tugas dengan berbagai alasan.
2.      Aturan ke-2, dimana ketika moderator atau pelatih menyebutkan kata “Bom” dan, peserta pelatihan melakukan gerakan seperti terkena bom. Mengartikan kondisi seseorang yang ketika diberikan tanggung jawab atau tugas akan mengerjakan tugas tersebut tetapi tidak semangat dalam mengerjakannya, yang mana dia cenderung pasrah, mengeluh dan tidak bergairah atas tugas dan tanggung jawab tersebut.
3.      Aturan Pertama, ketika moderator atau pelatih menyebutkan kata “Dor” maka peserta pelatihan juga harus menyebutkan kata “Dor”. Ini mengartikan kondisi seseorang ketika di berikan tanggung jawab atau tugas tidak pernah menolak, tidak menghindar, selalu semangat dan siap menjalankan amanah dan tugas yang diberikan.
Sesi penutup juga dapat di akhiri dengan moderator atau pelatih mengajukan pertanyaan kepada peserta untuk memilih kondisi yang mana yang akan mereka lakukan ketika di beri tanggung jawab atau tugas, sehingga dapat merangsang peserta untuk mulai berpikir ringan sebelum penyampaian materi dilakukan.


Tugas 2
Chek List Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
Nama Pelatihan: Teknik Marketing Berbasis Skill Public Speaking Pada Karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram
No.
Unsur yang dievaluasi
Skala Hasil Evaluasi
Sangat rendah (1)
Rendah (2)
Cukup baik (3)
Baik (4)
Sangat baik (5)
1
Tempat Pelatihan




ü
2
Kehadiran Peserta



ü

3
Pembukaan Pelatihan



ü

4
Proses Pembelajaran



ü

5
Kemampuan Pelatih



ü

6
Materi yang Disampaikan



ü

7
Respon Peserta


ü


8
Alat dan Bahan



ü

9
Kegiatan Praktek



ü

10
Game/Energizer, brainstorming atau metode lainnya



ü

11
Penutup



ü

12
Monitoring






a. harian



ü


b. mingguan


ü


13
Kegiatan Evaluasi






a. evaluasi pelaksanaan



ü


b. evaluasi pembelajaran



ü


Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
1.      Tempat Pelatihan
Tempat pelatihan yaitu Aula Dinas Perdagangan Kota Mataram telah memadai pelaksaan pelatihan karena tempatnya luas sehingga dapat memuat seluruh peserta pelatihan yang hadir dan ruang gerak tidak terbatas serta nyaman dan tidak gerah karena terdapat pendingin ruangan (AC).
2.      Kehadiran Peserta
Peserta yang hadir dalam pelatihan ini adalah 45 orang dari 50 orang yang diundang, sehingga keberhasilan kehadiran peserta sebesar 90%.
3.      Pembukaan Pelatihan
Pelatihan telah berhasil dibuka oleh Wali Kota Mataram dengan mengucap basmallah dalam sambutannya pada acara pembukaan.
4.      Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran berjalan dengan baik karena pelatih dapat memberi materi yang sesuai dengan bahan ajar serta dapat menjelaskan dengan baik kepada peserta dengan demikian peserta pun aktif mengikuti pelatihan.
5.      Kemampuan Pelatih
Pelatih untuk  Materi Dasar yaitu Ibu Dian Lestari Miharja SP, MA. memiliki kemampuan yang sangat baik karena merupakan salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram dengan bidang keahlian penyuluhan dan komunikasi sehingga dapat menyampaikan materi dasar tentang dasar-dasar komunikasi, dan arti penting komunikasi serta public speaking, terutama di bidang marketing dengan baik.
Pelatih untuk Materi Inti yaitu Nasreen Anisputri Judge atau  Nessie Judge. Memiliki kemampuan yang sangat baik karena merupakan lulusan S2 dari IPMI International Bussines School, dengan konsentrasi bidang Marketing dan konten creator dan juga influencer sehingga dapat dengan baik menyampaikan beberapa materi tentang public speaking yang berkaitan dengan jabatan marketing pada peserta pelatihan.
6.      Materi yang Disampaikan
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini terbagi menjadi materi dasar dan materi inti. Materi dasar yang disampaikan yaitu pentingnya peningkatan skill komunikasi pada karyawan marketing yang disampaikan oleh Ibu Dian Lestari Miharja SP, MA.. Sementara materi inti melingkupi konsep dasar public speaking, karakter dan kemampuan public speaker, tahapan public speaking, membangun kepercayaan diri dan mengelola rasa takut, teknik vocal, gestur, dan bahasa tubuh, serta alat bantu visual dan bicara yang disampaikan oleh Nasreen Anisputri Judge.
7.      Respon Peserta
Pada pelatihan ini pesesrta merespon dengan sangat aktif sehingga pelatihan berlangsung interaktif karena pembawaan dari masing-masing pelatih yang berhasil menghidupkan suasana pelatihan yang bersemangat serta metode penyampaian pelatihan yang melibatkan seluruh peserta pelatihan.
8.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan ini dapat membantu jalannya pelatihan dengan baik, yaitu alat-alat seperti sound sistem, alat simulasi, dan sebagainya yang berfungsi dengan baik. Ada pun bahan berupa materi yang disusun dan teknik-teknik pelatihan yang digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam pelatihan dapat diterima dengan baik oleh peserta.
9.      Kegiatan Praktek
Pada pelatihan ini dilaksanakan kegiatan praktek yaitu teknik vocal, gestur, dan bahasa tubuh sehingga lebih optimal pada praktek percobaan public speaking.
10.  Game/Energizer, brainstorming atau metode lainnya
Game yang digunakan pada pelatihan ini adalah “tembak dor” yaitu  a). Apabila moderator atau pelatih menyebutkan kata “Dor” maka peserta pelatihan juga harus menyebutkan kata “Dor” ; b). Apabila moderator atau pelatih menyebutkan kata “Bom” maka, peserta pelatihan harus melakukan gerakan seperti terkena bom , dan ; c) Apabila moderator atau pelatih menyebutkan kata “Dor” berulang ulang (dordordordor...)  maka, peserta pelatihan harus melakukan gerakan seperti mengelak dari tembakan tersebut sambil mengucapkan kata “Gak Kena, Gak Kena”.
11.  Penutup
Kegiatan pelatihan ini telah ditutup oleh ketua pelaksana pelatihan.
12.  Monitoring
Monitoring telah dilakukan oleh pelatih terhadap peserta pelatihan untuk melihat bagaimana perkembangan kemampuan public speaking peserta.
13.  Kegiatan Evaluasi
a.      Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan dievaluasi oleh tim pengarah dan tim pelaksana setelah kegiatan pelatihan berakhir, didapati bahwa secara keseluruhan pelaksanaan pelatihan telah berjalan dengan baik ditandai dengan pembukaan berjalan lancar, 90% peserta hadir, konsumsi terpenuhi, penyampaian materi dengan berbagai metode oleh pelatih sehingga peserta terlibat aktif,
b.      Evaluasi Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh peserta menunjukkan peningkatan kemampuan peserta pelatihan yang dapat dilihat dari hasil evaluasi awal dan akhir peserta dimana kemampuan-kemampuan seperti pengetahuan pentingnya peningkatan skill komunikasi pada karyawan marketing hingga pengetahuan terkait public speaking dari konsep, karakter, tahapan, rasa percaya diri, teknik vokal, gestur, dan bahasa tubuh sampai pembiasaan berbicara di depan umum atau public speaking itu sendiri yang awalnya tidak dimiliki peserta, namun setelah mengikuti pelatihan kemampuan tersebut dapat diserap dengan baik oleh peserta.

ACARA VII. BIMBINGAN LANJUTAN DAN EVALUASI
BIMBINGAN LANJUTAN DAN EVALUASI LAPANGAN PELATIHAN
1.) Bimbingan Lanjutan
1. Melakukan Komunikasi Dua Arah Secara Reguler
Dalam melakukan bimbingan lanjutan, strategi ini dipilih karena dalam pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram diperlukan practice atau latihan sesering mungkin higga eks-peserta pelatihan terbiasa dan dikatakan mampu serta menguasai skill public speaking tersebut. Komunikasi dilakukan dengan cara menerbitkan newsletter (terbitan berkala) terkait materi-materi lanjutan pelatihan ini yang dikirimkan ke email masing-masing eks peserta setiap minggu secara regular sehingga dapat tetap belajar dan berlatih serta melaporkannya kembali.
Selain itu, pelatih melakukan kunjungan kepada eks-peserta pelatihan setiap bulan sesuai kesepakatan, untuk melihat sejauh mana perkembangan skill public speaking eks peserta apakah sudah baik atau belum hingga kemudian dapat diarahkan oleh pelatih.
2. Memberikan Bantuan Teknis
Selain melakukan komunikasi dua arah, bimbingan lanjutan juga dilakukan dengan memberikan bantuan teknis yang bisanya berdasarkan perjanjian yang dibuat antara lembaga pelatihan dan lembaga pengguna pelatihan atau perusahaan tempat eks-peserta bekerja untuk memberikan bantuan teknis kepada para eks peserta pelatihan agar dapat menerapkan skill public speaking hasil pelatihannya. Dengan adanya perjanjian ini maka pelaksanaan kegiatan bimbingan lanjutan menjadi lebih terjamin sehingga penerapan hasil pelatihan dapat dicapai secara maksimal dengan kemampuan eks peserta yang meningkat signifikan.

2.) Evaluasi Lapangan Pelatihan
1. Manfaat Pelatihan
1. Apa yang anda rasakan setelah melakukan pelatihan public speaking ini?
2. Apa saja manfaat yang anda dapatkan dari pelatihan public speaking ini?
3. Bagaimana peran public speaking dalam diri anda dan apa yang didapat?
4. Apakah anda mampu mengendalikan emosional dan rasa gugup setelah mengikuti pelatihan public speaking?
5. Bagaimana anda melakukan improvisasi dan menambah kosakata untuk memperlancar public speaking anda?
6. Apakah anda merasakan secara langsung atau tidak manfaat dari pelatihan public speaking yang diterima dan implementasi apa saja yang telah dilakukan?
2. Efektifitas Pelatihan
1. Bagaimana pandangan peserta terhadap efektifitas pelatihan?
2. Apa saja poin-poin utama dalam berlangsungnya pelatihan?
3. Apa saja yang paling mempengaruhi efektifnya suatu pelatihan?
4. Apakah peserta menyukai program pelatihan public speaking ini?
5. Apakah peserta merasa program pelatihan public speaking ini bermanfaat?
6. Apakah materi pelatihan public speaking ini bagus dan sesuai?
7. Apakah peserta puas dengan pelatih/pemateri dalam pelatihan public speaking ini?
8. Apakah peserta nyaman dengan infrastruktur atau fasilitasnya?
9. Apakah materi public speaking relevan dengan pekerjaan peserta sebagai karyawan marketing atau  tidak?
3. Dampak Pelatihan
1. Bagaimana dampak terhadap rasa percaya diri, gugup dan rasa panik untuk bicara dihadapan banyak orang setelah melakukan pelatihan public speaking dan sebelum mengikuti pelatihan public speaking?
2. Apakah dampak pelatihan public speaking karyawan marketing terhadap kinerja bisnis?
3. Apakah terjadi penurunan jumlah keluhan pelanggan?
4. Apakah terjadi peningkatan jumlah penjualan?
5. Apakah setelah mengikuti pelatihan public speaking tidak lagi minder atau menghindar dari orang banyak atau ketika disuruh untuk berbicara?
6. Bagaimana cara anda menarik perhatian publik dengan public speaking yang anda punya?
4. Evaluasi Peserta dan Teknik Evaluasi
1. Untuk evaluasi peserta cara yang dilakukan yaitu dengan mengambil sampel dari seluruh jumlah peserta yang ikut melakukan pelatihan. Hal ini karena data yang diperoleh sama atau hampir sama dengan meneliti populasi. Evaluasi dengan menggunakan sampel juga lebih cepat memperoleh hasil akhir untuk evaluasi dibandingkan dengan populasi yang melakukan evaluasi secara keseluruhan.
2. Cara melakukan evaluasi yaitu dengan membagikan kuesioner terhadap peserta pelatihan. Hal ini dianggap efektif karena penyelenggaraannya tidak repot. Dengan membagikan kuesioner peserta tidak harus ada dilokasi, dapat dibagikan secara bersama kepada seluruh peserta, waktu yang diperlukan sangat fleksibel, untuk pembuatan evaluasi program bimbingan dan untuk mengambil pendapat dari peserta pelatihan.

PENUTUP
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada laporan akhir ini adalah:
1.      Berdasarkan kontrak belajar yang disepakati yaitu toleransi terlambat 15 menit, berdoa sebelum mulai praktikum, tidak boleh makan dan mengaktifkan hp, dan lainnya. Kontrak belajar ini bertujuan untuk mengatur dan mengontrol jalannya praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
2.      Berdasarkan hasil analisis jabatan dan identifikasi DKK, kinerja yang dihasilkan adalah program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram. Analisis jabatan ini berfungsi untuk menetapkan sasaran pelajaran penting dan alat untuk menetapkan jabatan.
3.      Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan penetapan pelatihan dilihat dari  faktor penyebab DKK adalah program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram merupakan kinerja yang penyebab munculnya DKK adalah faktor perilaku yaitu kurangnya pengetahuan karyawan terhadap ilmu public speaking, karyawan kurang memiliki sikap positif ketika melakukan tugas marketing khususnya dalam sikap public speaking dan keterampilan public speaking yang dimilki karyawan kurang memadai jabatan marketingnya.
4.      Kegiatan belajar dimulai dengan  pembukaan dan sambutan-sambutan serta uraian pra materi serta simulasi, sedangkan metode yang digunakan adalah coffee break, curah pendapat, critical incident, praktik, kaji ulang, belajar mandiri, dan sumbang saran. Selanjutnya dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui kesulitan peserta.
5.      Persiapan pelatihan secara keseluruhan dilakukan oleh panitia yaitu Tim Pengarah dan Tim Pelaksana yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang terdiri dari divisi Divisi Acara, Divisi Operasional, Divisi Humas, Divisi PDD, Divisi Perlengkapan, dan Divisi Konsumsi. Tim Pelaksana harus mendengar nasihat dari Tim Pengarah meskipun tidak diminta.
6.      Berdasarkan hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan dilakukan  dengan merujuk pada tahap persiapan pelaksanaan pelatihan, dan dari hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan dari indikator-indikator penilaian yang ada pelatihan dapat di kategorikan berjalan dengan baik. Pada proses pembelajaran digunakan metode Ice Breaking dan Energizer yang dimaksudkan untuk menghilangkan kebekuan-kebekuan yang menjadi tembok pembatas antara peserta pelatihan yang bervariasi sehingga tercipta suasana pelatihan yang dinamis dan setara di antara peserta
7.      Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bawah teknik bimbingan lanjutan yang di gunakan dalam program pelatihan teknik marketing berbasis skill public speaking pada karyawan Bidang Marketing di Kota Mataram ini ada dua yaitu melakukan komunikasi dua arah secara reguler dengan pengiriman materi lanjutan melalui email masing-masing eks peserta pelatihan dan memberikan bantuan teknis berdasarkan perjanjian antara lembaga pelatihan dengan perusahaan tempat bekerja eks peserta pelatihan.

SARAN
Adapun saran  pada laporan akhir ini adalah:
1.      Sebaiknya kontrak belajar dimaknai setelah disepakat bersama agar peserta praktikum dapat menerapkannya selama praktikum berlangsung.
2.      Sebaiknya menganalisis dengan detail terkait analisis jabatan agar kinerja yang dihasilkan lebih tepat.
3.      Dalam  menetapkan pelatihan sebaiknya memperhatikan dengan teliti faktor penyebab DKK sehingga ditetapkan pelatihan yang tepat dan cocok untuk diobati.
4.      Sebaiknya memilih penetapan kegiatan belajar dengan  menggunakan metode-metode yang efektif saja sehingga mudah diterima peserta.
5.      Persiapan pelatihan harus dilakukan dengan matang, baik oleh Tim Pelaksana maupun Tim Pengarah.
6.      Pada proses pembelajaran pelaksanaan pelatihan sebaiknya dilakukan Ice Breaking dan Energizer agar suasana menjadi dinamis dan hidup.
7.      Setelah pelatihan berakhir, sebaiknya menetapkan bimbingan lanjutan dengan metode yang tepat sesuai dengan pelatihan yang dilakukan.





You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?