Amal Ibadah Perempuan saat Haid

by - June 06, 2016


Pada saat haid (menstruasi), perempuan dilarang melakukan ibadah shalat, puasa, thawaf di ka’bah, menyentuh mushaf, I’tikaf, dan berhubungan intim. Selain enam jenis ibadah tersebut, masih banyak lho amalan ibadah yang bisa dilakukan perempuan haid. Lets check this out!

   1.   Membaca Al-Quran tanpa menyentuh lembaran mushaf. InsyaaAllah, ini pendapat yang lebih kuat. Boleh menyentuh ponsel atau tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena benda semacam ini tidak dihukumi Al-Quran. Sehingga, bagi perempuan haid yang ingin tetap menjaga rutinitas membaca Al-Quran, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat, komputer, atau tablet atau semacamnya.
   2.  Membaca shalawat nabi.

  3.  Berdzikir dan berdoa. Baik yang terkait waktu tertentu, misalnya doa setelah adzan, al-Ma’surat (membaca doa dengan niat berdzikir pada pagi dan petang), doa seusai makan, doa memakai baju atau doa hendak masuk WC, dll.
“Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu Anhu Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Barangsiapa mendengar panggilan adzan lalu ia Berdoa ‘Ya Allah Ya Rabb.. Pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, karuniakanlah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Wasilah dan keutamaan dan tempatkanlah ia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan’ Akan Mendapatkan Syafaatku kelak pada hari kiamat (HR. Bukhari).
Para Fuqoha sepakat pada tiga poin ibadah yaitu, istighfar, dzikir dan Doa tidak disyaratkan yang melakukan harus suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil. Artinya seorang perempuan yang sedang haid, meskipun dia berhadas besar tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, dzikir dan berdoa sepanjang waktu selama mampu.
   4.  Membaca dzikir mutlak sebanyak mungkin, seperti memperbanyak tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan istigfar (astagfirullah). Ulama sepakat perempuan haid atau orang junub boleh membaca dzikir. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 25881)
Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
“Wahai kaum perempuan! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum perempuanlah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)
5.           Membaca atau mengamalkan Asmaul Husna
6.           Belajar ilmu agama, seperti membaca membaca buku-buku islam. Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-Quran, sehingga boleh disentuh.
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu,Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (H.R. Muslim)
“Barangsiapa wafat dalam menuntut Ilmu (dengan maksud) untuk mengidupkan Islam, Maka antara dia dan Nabi-Nabi satu derajat di dalam Surga.”(H.R. At Thabrani)
7.           Mendengarkan ceramah, bacaan Al-Quran atau semacamnya.
8.           Bersedekah, infak, atau amal sosial keagamaan lainnya.
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap kebaikan adalah sedekah. Dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu menjumpai saudaramu dengan wajah yang menyenangkan. Dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu.”(H.R.At-Tirmidzi)
9.           Memberi makan pada orang yang berpuasa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
” Barang siapa yang memberi ifthar (hidangan untuk berbuka) orang-orang yang shaum/berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang shaum/berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun”. (H.R. Bukhari Muslim).
10.         Menyampaikan kajian (berdakwah), sekalipun harus mengutip ayat Al-Quran. Karena dalam kondisi ini, dia sedang berdalil dan bukan membaca Al-Qur’an. Menyampaikan suatu kebaikan walau hanya satu ayat termasuk kedalam perbuatan terpuji. Maka sampaikanlah apa yang kamu ketahui atau berbagi ilmu kepada orang lain dengan mengamalkan apa yang terkandung dari dalam ayat Al-Quran maupun Hadits.
Cara mudahnya, dengan mengingatkan anggota keluarga untuk menunaikan shalat sunah terutama shalat sunnat dhuha dan shalat sunnat qiyamul lail.
Dari Abu Mas’ud Al Anshari dia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, jalan kami telah terputus karena hewan tungganganku telah mati, oleh karena itu bawalah saya dengan hewan tunggangan yang lain.” Maka beliau bersabda: “Saya tidak memiliki (hewan tunggangan yang lain).” Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berkata, “Wahai Rasulullah, saya dapat menunjukkan seseorang yang dapat membawanya (memperoleh penggantinya).” Maka beliau bersabda: “Barangsiapa dapat menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (H.R. Muslim)
11.          Bersujud ketika mendengar ayat sajadah dan berdoa.
12.         Melakukan pekerjaan rumah
Mengerjakan urusan dan pekerjaan rumah tangga serta membantu keluarga dalam memenuhi keperluannya.
13.         Menjauhi Larangan Agama
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa Tidak meninggalkan perkataan dusta dan ghibah maka tiada artinya di sisi ALLAH baginya shaum/puasa dari makan dan minum” (HR Bukhari).
Muslimah yang bijak tentunya berupaya memanfaatkan setiap detik ketika bulan Ramadhan walaupun ketika sedang haid, dan terhalang menunaikan shaum masih mendapat pahala yaitu dengan berusaha menjauhi segala yang dilarang oleh Agama,dan berusaha menjaga lisan dengan tidak mengunjing dan selalu berusaha berkata-kata yang manfaat.
14.         Mengunjungi Sanak Keluarga
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir haruslah mempererat tali silaturahmi.” (Al-Bukhari)
15.         Mengunjungi Orang Sakit
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
Ketika seorang muslim mengunjungi saudara sesame muslim yang sedang sakit, maka ia akan mendapat tanaman buah di surga. (HR. Muslim)
16.         Mengucapkan Salam
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa salam bersabda:
Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama muslim. (HR. Muslim)
Dan masih banyak amal ibadah lainnya yang bisa menjadi sumber pahala bagi perempuan haid. Karena itu, tidak ada alasan untuk bersedih atau tidak terima dengan kondisi haid yang dialami. Selamat beribadah!:)


Sumber:


You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?