Percayalah, Allah Pasti Akan Berikan Jalan!

by - May 02, 2013



‘Allah pasti akan selalu memberikan jalan yang indah bagi mereka yang selalu berusaha dan berdoa’
‘Untuk mencapai tujuan akhirmu, kamu harus bersabar’

Seperti biasanya, hari-hari yang dilalui oleh Afina setelah pulang dari sekolah SMA nya  hanyalah menyendiri di kamarnya. Entah apa yang dilakukannya tidak ada satu orang pun yang tahu kecuali dia dan Allah SWT..Afina bisa dikatakan sebagai anak yang cerdas dan pandai bergaul, dia juga memiliki segudang prestasi dalam hidupnya, baik prestasinya di luar sekolah maupun di dalam sekolah.
Walaupun Afina memiliki segudang prestasi yang membanggakan, namun ternyata dia berasal dari keluarga yang bisa dibilang cukup kekurangan.
Namun itu tak pernah menjadi masalah baginya, dia bahkan tidak pernah meminta uang jajan kepada orang tuanya, kalau dikasi ya Alhamdulillah, kalau gak dikasi ya sabar, dia juga gak pernah terlalu menuntut orang tuanya, pokoknya dia percaya rezeki itu sudah diatur oleh Allah, jadi kita cukup berusaha dan berdoa juga selalu beribadah kepada-Nya.Karena dia percaya  ‘Allah pasti akan selalu memberikan jalan yang indah bagi mereka yang selalu berusaha dan berdoa’. Selain itu, dia memang selalu mengamalkan makna dari kalimat itu, dia selalu  berusaha dengan selalu belajar, belajar, dan belajar tanpa lupa memanjatkan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT. dan tak pernah lupa untuk solat dan ngaji setiap harinya. Dia juga mengamalkan dalam hidupnya makna darikalimat  ‘Untuk mencapai tujuan akhirmu, kamu harus bersabar’maka dari itulah Afina selalu bersabar dalam menjalani cobaan dari jalan hidup ini.

***

Tak terasa sudah lama sekali dia menjalani hari-harinya dengan belajar, beribadah dan banyak berdoa kepada Allah. Tak terasa juga ia sekarang sudah kelas XII SMA dan tengah menjalani UN (Ujian Nasional). Ia tetap dan selalu menggunakan waktunya dengan baik, ia tetap rajin belajar dan berdoa tanpa kenal lelah, malas, juga SKS (Sistem Kebut Semalam) dan dia anti menyontek dalam menjalani UN tersebut atau dalam ulangan/test lainnya. Untung saja keluarganya tidak keberatan dengan sikapnya yang sering menyendiri di kamar meskipun dia tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, menyuci, bersih-bersih, dll.
Hari-hari berlalu, kini UN pun sudah selesai, dengan perasaan cukup lega Afina tetap berdoa dengan khusyu’nya kepada Allah SWT.. Dan ternyata ia telah dinyatakan LULUS dengan nilai yang sangat memuaskan.

Dia tidak pernah memberitahu keluarganya ia akan melanjutkan sekolah kemana, namun secara sembunyi-sembunyi ternyata ia telah mencari-cari informasi sana-sini juga berusaha cukup keras, akhirnya dia dapat mengikuti test untuk masuk ke UI (Universitas Indonesia). Dia tidak lupa dan tidak pernah bosan untuk selalu berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT.atas semua yang telah diberikan-Nya kepada Afina.
Hari-hari dilaluinya dengan belajar, belajar, dan belajar. Tak terasa test untuk masuk ke Universitas Indonesia (UI) sudah di depan mata. Setelah melalui serangkain test Afina dinyatakan lulus test dan dia satu-satunya orang di daerah tempat tinggalnya yang dapat lulus test. Meskipun ini adalah berita yang sangat membahagiakan, ternyata dia tidak memberitahu keluarganya, kecuali kakak pertamanya karena dia sering curhat sama kakaknya itu. Namun ternyata kakaknya memberitahu keluarga yang lain, mereka sangat bangga pada Afina dan sangat bersyukur kepada Allah SWT. atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada mereka.
Keesokan harinya, dari pihak Universitas Indonesia (UI) mengumumkan bahwa biaya pendaftarannya adalah Rp13.000.000,00-  yang sangat mengejutkan bagi Afina karena dia takut akan membebani orang tuanya. Dan Afina pun selalu berdoa Kepada  Allah SWT. agar selalu diberikan kemudahan bagi setiap urusannya. Dan ternyata  lagi-lagi Afina hanya memberitahu kakak pertamanya saja, dan lagi-lagi kakaknya memberitahukan kepada keluarga lainnya terutama orang tua Afina. Orang tua Afina merasa tak sanggup membayar biaya pendaftaran itu karena penghasilan mereka tak sebesar itu, namun Afina tidaklah memberontak dan marah atau memaksa kedua orang tuanya, ia malah sama sekali tidak menampakkan wajah sedih, kecewa, melainkan wajah ceria.J
Keesokan harinya lagi, datang kabar bahagia dari pihak Universitas Indonesia (UI) yang menyatakan bahwa biaya pendaftarannya dapat dipertimbangkan bagi siswa tertentu dengan melihat kondisi orang tua, dan mereka meminta data orang tua. Setelah Afina mengirim data orang tuanya, ternyata ia diberi keringanan membayar biaya pendaftaran hanya dengan Rp5.000.000,00- dan dapat dicicil selama 3 kali. Mendengar berita itu dari kakak pertama Afina, orang tua  Afina sangatlah bahagia dan menyanggupinya. Afina pun sangat senang dan tak henti-hentinya berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT.
Hari-hari berlalu, dan hari-hari itu selalu diisi oleh Afina dengan pekerjaan yang baik, seperti selalu memanjatkan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT.. Tak terasa keberangkatan Afina ke kota pun semakin dekat, namun ternyata ada yang terlupa oleh Afina, yaitu biaya ke kota, entah apa yang membuatnya lupa. Namun, Allah memang selalu memberikan jalan terindah dan terbaik.Karena banyak sekali guru-guru dari sekolah SMAnya  yang bersimpati padanya  atas segudang prestasi yang diraih Afina, Afina pun mendapat dana bantuan dari guru-gurunya sebesar Rp2.000.000,00- dan cukup untuk keberangkatannya ke kota dan biaya asrama.
Tak terasa hari keberangkatannya ke kota sudah di depan mata, dengan berbekal iman, syukur, doa, tekad yang kuat, dan percaya bahwa ‘Allah akan memberikan jalan bagi hambanya yang berusaha dan berdoa’, juga beberapa lembar uang Rp100.000,00- ia memberanikan diri untuk berangkat ke sana.
***
Meskipun kehidupannya bisa dibilang serba kekurangan apalagi saat dia tinggal di asrama, namunia tetap saja bersyukur kepada Allah SWT.karena dia masih dapat hidup dengan ketentuan dan jalan Allah yang sangat luar biasa indahnya. Bayangkan saja, uang yang dapat dikirimkan oleh keluargannya hanya Rp750.000,00- per bulannya. Padahal setiap bulannya ia harus membayar asrama sebesar Rp250.000,00-,  dan perlengkapan kampus, juga untuk makan. Namun, setiap ditanya oleh kakaknya apakah persediaan uangnya sudah habis, dia selalu menjawab ‘masih banyak kok kak’ dan tidak pernah menjawab uangnya habis atau hilang atau apalah.Dan ternyata, dia juga cukup banyak mendapat uang tambahan dari dosen-dosennya atas prestasinya, dia juga sering mendapat uang tambahan karena sering membantu membersihkan asramanya.
Beberapa lama tinggal di asrama, Afina banyak mengalami masalah-masalah yang bisa saja membuatnya putus asa dalam beribada Kepada Allah, namun dengan keajaiban doa yang sering dia panjatkan Kepada Allah, dia dijauhkan dari sikap putus asa itu.
Afina juga sering mengalami masalah keuangan yang dia sendiri tidak mau memberitahukan keluarganya, karena takut keluarganya menjadi cemas pada Afina. Berkat keajaiban doa yang sering dia panjatkan Kepada Allah itu juga yang membuatnya  percaya bawa Allah akan selalu memberikan jalan yang terbaik baginya. Benar saja, rezeki datang kepada Afina secara perlahan namun pasti.
Afina percaya bahwa keajaiban-keajaiban pada doa-doa indah yang selalu dia panjatkan Kepada Allah AWT.sangatlah membuat hidupnya lebih berarti dan benar-benar indah. Dan begitulah kehidupannya, meskipun bisa dibilang kekurangan namun ia jadi kelebihan karena senantiasa bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT.



Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari cerita ini, dan dapat kita amalkan pada kehidupan sehari-hari.Dan semoga kita senantiasa memanjatkan doa-doa indah Kepada Allah SWT.agar kita selalu diberi petunjuk oleh-Nya. Aamiin Aamiin Ya Rabb Alalamin


You May Also Like

0 comment

What do you think about this post?